SUARA UTAMA, Merangin – Kondisi bangunan SD Negeri 222/Vl Tanjung Rejo di Jl. S. Drajat Km. 35, RT 16/RW 6, Dusun Tanjung Rejo, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Margo Tabir, Kabupaten Merangin, memprihatinkan. Berdasarkan pantauan langsung di lapangan, sejumlah plafon jebol dibiarkan begitu saja, cat dinding kusam, dan lingkungan sekolah terlihat kumuh tak terawat.
Padahal, sesuai aturan, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat digunakan untuk rehabilitasi ringan seperti pengecatan maupun perbaikan plafon, tanpa harus menunggu kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun, dugaan kuat muncul bahwa Kepala Sekolah Agus Surianto tidak memanfaatkan dana tersebut untuk perawatan ringan, sehingga kerusakan semakin parah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya menuturkan, sejak pergantian kepala sekolah dari Sumari ke Agus Surianto, tidak ada perubahan berarti dalam perawatan fasilitas sekolah.
“Dulu waktu Pak Sumari memang dak terawat, sekarang dipegang Pak Agus juga sama saja, bang. Padahal muridnya banyak, dana BOS-nya besar. Tapi rehap ringan tidak pernah dilakukan. Kemana anggaran BOS untuk perawatan itu?” ujarnya.
Sekolah ini menampung lebih dari 300 siswa, namun wajahnya jauh dari kata layak. Plafon yang bolong di berbagai ruang kelas menimbulkan kesan tak hanya kumuh, tapi juga berpotensi membahayakan keselamatan siswa.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak media belum memperoleh keterangan resmi dari Kepala Sekolah Agus Surianto. Saat wartawan mendatangi sekolah, yang bersangkutan tidak berada di lokasi.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat: Ke mana sebenarnya aliran dana BOS yang semestinya dapat digunakan untuk menjaga fasilitas sekolah tetap layak?
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














