Dinamika Pilkada Banten: Saat Wakil Rakyat Kehilangan Arah dalam Menjalankan Amanah

- Writer

Kamis, 19 September 2024 - 15:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA – Pandeglang, 19 September 2024 – Menjelang Pilkada serentak di Provinsi Banten, baik pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur maupun pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, dinamika politik semakin terasa di berbagai kabupaten/kota. Dalam situasi ini, Iding Gunadi Turtusi, seorang Masyarakat asal Banten, menyampaikan pandangan kritis terkait peran para elit politik dan wakil rakyat yang seolah mengabaikan tugas utama mereka.

 

Menurut Iding, anggota DPRD yang baru dilantik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, termasuk di Kabupaten Pandeglang, mulai kehilangan arah dan tujuan sebagai wakil rakyat yang seharusnya memperjuangkan kepentingan publik. Mereka seolah larut dalam intrik politik internal dan lebih memilih mendukung pasangan calon kepala daerah sesuai instruksi partai politik, alih-alih menjalankan amanah rakyat yang telah mempercayakan posisi tersebut kepada mereka.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Dinamika Pilkada Banten: Saat Wakil Rakyat Kehilangan Arah dalam Menjalankan Amanah Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

“Yang kita lihat sekarang, para wakil rakyat justru sibuk dengan urusan belum selesainya pembagian kursi komisi untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Belum lagi keterlibatan mereka dalam berbagai panggung kampanye, tampil seolah menjadi penggerak massa demi pasangan calon yang didukung partainya. Ini jelas mengganggu fokus dan kinerja mereka sebagai pengawas jalannya pemerintahan,” ujar Iding.

 

Iding Gunadi juga menyoroti realitas politik di Kabupaten Pandeglang. Sejak dilantik, anggota DPRD di daerah ini justru terlihat lebih sibuk dengan berbagai acara kampanye, berfoto, dan berjoget di panggung, daripada menjalankan tugas legislasi, pengawasan, dan penganggaran untuk kepentingan rakyat. Padahal, masyarakat Pandeglang sedang menghadapi banyak persoalan mendesak yang membutuhkan perhatian serius dari para wakil rakyat.

 

“Tindakan ini menunjukkan gelagat buruk yang akan mengancam masa depan Pandeglang. Jika di awal masa jabatannya saja mereka sudah menunjukkan sikap seperti ini, bagaimana mungkin mereka akan efektif menjalankan fungsi kontrol terhadap kebijakan pemerintah daerah?” tambah Iding.

BACA JUGA :  Muhammdiyah Tetapkan 2 Mei 2022 Idul Fitri, Bagaimana dengan NU dan Pemerintah

 

Menurut Iding, keberpihakan para wakil rakyat kepada kepentingan partai, dan bukan kepentingan publik, dapat menimbulkan efek domino yang merugikan masyarakat. Kebijakan daerah yang seharusnya diawasi dengan ketat berisiko berjalan tanpa kontrol, sehingga mengakibatkan keputusan-keputusan yang tidak pro-rakyat. “Jika para wakil rakyat lebih memilih tampil di panggung politik daripada bekerja demi kepentingan masyarakat, ini pertanda bahwa fungsi kontroling DPRD terhadap pemerintah daerah tidak berjalan sebagaimana mestinya,” tegasnya.

 

Meski demikian, Iding Gunadi menyampaikan harapan akan kebangkitan kesadaran politik di antara para anggota DPRD di Banten. Mereka harus diingatkan bahwa sumpah dan janji yang telah diucapkan saat pelantikan bukan sekadar formalitas, melainkan komitmen untuk bekerja demi rakyat. “Pilkada adalah momen untuk memperbaiki kualitas demokrasi kita. Masyarakat harus terus mengawal kinerja para wakil rakyat dan menuntut pertanggungjawaban mereka jika tidak menjalankan tugas dengan baik,” ujarnya.

 

Pilkada di Banten dan Pandeglang sejatinya bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga merupakan refleksi dari kualitas demokrasi di daerah tersebut. Iding Gunadi Turtusi mengajak masyarakat untuk lebih kritis dan aktif dalam mengawasi jalannya pemerintahan dan dinamika politik, demi memastikan para wakil rakyat tetap berada di jalur yang benar.

 

“Jangan biarkan para wakil rakyat ini semakin menjauh dari peran sejatinya. Sikap kritis dan kontrol dari masyarakat adalah kunci agar mereka kembali fokus pada tugas dan tanggung jawabnya. Kegagalan mereka dalam menjalankan amanah rakyat adalah kegagalan demokrasi kita bersama,” pungkasnya.

 

 

Berita Terkait

Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah
Sah! Lucky Hakim-Syaefudin Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Indramayu
Pengesahan Sepihak Ketua BPD Desa Madula Diduga Langgar Prosedur, LSM Soroti Pelanggaran Hukum
Revitalisasi Pasar Simpang Pematang: Harapan Baru untuk Perekonomian Mesuji
Dari Singa Kritikus Menjadi Kucing Jinak di Kursi Kekuasaan
Apresiasi Masyarakat Indonesia Pasca Hasil Pemilu 2024!
Pengadilan Negeri Bangko Gelar Penandatanganan Perjanjian Kerjasama POSBAKUM dengan LBH PK 
Milad Akbar dan Silaturahmi Nasional: Momen Bersama Membangun Peradaban
Berita ini 127 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:45 WIB

Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah

Kamis, 9 Januari 2025 - 20:03 WIB

Sah! Lucky Hakim-Syaefudin Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Indramayu

Kamis, 9 Januari 2025 - 19:02 WIB

Pengesahan Sepihak Ketua BPD Desa Madula Diduga Langgar Prosedur, LSM Soroti Pelanggaran Hukum

Kamis, 9 Januari 2025 - 18:12 WIB

Revitalisasi Pasar Simpang Pematang: Harapan Baru untuk Perekonomian Mesuji

Kamis, 9 Januari 2025 - 18:00 WIB

Dari Singa Kritikus Menjadi Kucing Jinak di Kursi Kekuasaan

Kamis, 9 Januari 2025 - 15:26 WIB

Pengadilan Negeri Bangko Gelar Penandatanganan Perjanjian Kerjasama POSBAKUM dengan LBH PK 

Rabu, 8 Januari 2025 - 20:23 WIB

Milad Akbar dan Silaturahmi Nasional: Momen Bersama Membangun Peradaban

Rabu, 8 Januari 2025 - 19:39 WIB

Tumpahan Batu Bara di Pulau Popole: Seruan Keadilan Lingkungan dan Transparansi Perusahaan

Berita Terbaru

Artikel

Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah

Jumat, 10 Jan 2025 - 10:45 WIB