Penyair
Jhon Minggus Keiya
Bedugul, 24 Agustus 2024
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aku mulai takjub akan keindahanmu
Pandanganku terbuai dalam pesonamu
Kau bagaikan surga dalam mimpiku
Dikau menggilir angan dalam sunyiku
… Aku membisu
Membisu dengan beribu bahasa isyarat
… Aku diramu
Aku diramu dalam duniamu yang penuh hidayat
Raga menyatu tanpa diajak
Daku tenggelam terlalu jauh dalam sejuk
Aku berangan ingin dikau hadir di Hidupku
Namun mata berdusta pada hatiku
Aku terpaku membisu tanpa ucapku
Elus dada hembuskan nafas aku terdiam termangu
Batin berontak, seakan resah ucapkan “Diam, bukan berarti aku tak berpemahaman” dan “Diam, bukan berarti aku tak berperasaan”
Angin sepoi Bedugul berbisik, seakan Dewi Saraswati bersabda
“Kamu memiliki sesuatu yang besar tetapi hanya sebagai khiasan angan”
Aku sudah bertamasyah diluar dari Pikiran
Riuh kicauan burung-burung diranting pepohonan mengisyaratkan pesan
“Sayonara, sungguh menyakitkan arti diam ini.”
Penulis : Jhon Minggus Keiya