Asal usul bandung disebut Kota Kembang

- Writer

Rabu, 2 Oktober 2024 - 15:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

images 15 Asal usul bandung disebut Kota Kembang Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
Foto gedung sate bandung

Suarautama.id-Bandung,Tak hanya sebagai pusat perdagangan dan industri di Jawa Barat, Bandung menjadi tempat yang menarik banyak wisatawan karena keindahan alamnya. Menariknya, Bandung mempunyai julukan yang sangat melekat, yaitu Kota Kembang.

Julukan ini bukanlah sekedar nama, tapi juga berasal dari sejarah yang menggambarkan keindahan kota Bandung. Dalam bahasa Sunda, kembang berarti bunga. Lantas, apa makna dari julukan Kota kembang?

 

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Asal usul bandung disebut Kota Kembang Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kenapa Bandung Disebut Kota Kembang?

Julukan kota Kembang diberikan kepada Bandung karena dahulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon dan bunga yang tumbuh. Menurut buku Komunikasi Budaya dan Dokumentasi Kontemporer oleh Faidol Juddi, bunga patrakomala menjadi ikon dari Bandung sebagai Kota kembang.

 

Menurut laman Pemerintah Kota Bandung, pada masa kolonial Belanda, Bandung memang menjadi pusat industri yang begitu penting. Kota ini mempunyai kebun-kebun bunga yang subur, sehingga menjadikannya tempat menarik untuk berwisata.

 

Suhu udara yang sejuk membuat Bandung menjadi tempat yang ideal bagi berbagai jenis bunga untuk tumbuh dengan baik. Kota Bandung saat itu masih rindang dengan pepohonan. Menurut buku Julukan Nama Kota di Indonesia oleh Dodi Mawardi, bunga warna-warni yang begitu cantik terlihat tumbuh di berbagai sudut kota.

 

Tak hanya mencerminkan kekayaan alam Bandung, kebun bunga yang ada menjadi aset penting dalam pertanian kolonial Belanda. Julukan Kota Kembang sendiri diberikan oleh wartawan bernama Sutan Satiawira pada tahun 1930-an.

 

Sejak itulah, julukan Kota Kembang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari identitas Bandung. Kota Kembang menjadi simbol keindahan alam dan pesona budaya kota Bandung yang selalu memikat hati banyak orang.

BACA JUGA :  Dimana Allah? Jawaban Menurut Al-Qur'an dan Sunnah

 

Julukan Bandung Selain Kota Kembang

Selain Kota Kembang, Bandung juga memiliki julukan lainnya, seperti Paris Van Java dan Lautan Api. Julukan-julukan ini pun diberikan bukan tanpa alasan.

 

1. Paris Van Java

Bandung dijuluki Paris Van Java atau Parisnya Pulau Jawa. Paris sendiri adalah ibu kota Prancis yang terkenal dengan fashion beserta kreativitas modenya. Konon Bandung mirip dengan Paris dalam hal kreativitas mode dan busana.

 

Bandung memang mempunyai banyak pusat tekstil, fashion, dan rumah mode. Menurut buku Wajah Bandoeng Tempoe Doeloe yang ditulis oleh Haryoto Kunto, julukan ini sudah ada sejak 1920-an.

 

Bandung menjadi tempat wisata bagi orang Eropa yang tinggal di Indonesia. Mereka menilai Bandung seperti Paris, mulai dari arsitektur bangunan, fashion, dan kreativitas modenya.

 

2. Lautan Api

Bandung juga dikenal dengan julukan Lautan Api. Bahkan Bandung Lautan Api juga menjadi judul lagu perjuangan.

 

Bukan tanpa alasan, hal ini karena ketika masa penjajahan, Bandung menjadi saksi bisu perjuangan hebat pahlawan asal Bandung Muhammad Toha. Dalam strategi menghadapi Belanda, dia membumihanguskan kota Bandung hingga terlihat seperti lautan api.

 

3. Kota Kreatif

Berkat kreativitas yang ada di Bandung, kota ini juga dijuluki sebagai Kota Kreatif. UNESCO mengakui Bandung sebagai bagian dari Jaringan Kota Kreatif karena pertumbuhan industri kreatifnya yang pesat.

 

Desain grafis, fashion, dan media digital menjadi tulang punggung ekonomi kota Bandung. Komunitas seperti Bandung Creative City Forum terus mengembangkan potensi kreatif warganya.

 

Itulah alasan julukan Kota Kembang pada Bandung serta julukan lain yang diberikan ke kota ini. Semoga informasi ini membantumu ya.

Penulis : Angga mubarok hanura

Berita Terkait

Seminar dan Workshop Jamu Meriahkan HUT PDPOTJI dan Hari Rempah Nasional 2024
Mengatasi konflik dengan komunikasi efektif
Kewirausahaan di MA Madania Bantul: Mencetak Generasi Kreatif dan Mandiri
Gina Mufidah, “Si Cabe Rawit” yang harumkan Nama Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar
Hukum Perceraian Dalam Islam
Jangan Jadikan Suamimu Tahanan Kota
Pentingnya Kejujuran : Sebuah Tinjauan Berdasarkan Hadis
Realitas Semu Program Sinetron Televisi
Berita ini 67 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 19 Desember 2024 - 08:34 WIB

Seminar dan Workshop Jamu Meriahkan HUT PDPOTJI dan Hari Rempah Nasional 2024

Rabu, 18 Desember 2024 - 16:40 WIB

Mengatasi konflik dengan komunikasi efektif

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:40 WIB

Kewirausahaan di MA Madania Bantul: Mencetak Generasi Kreatif dan Mandiri

Selasa, 17 Desember 2024 - 03:42 WIB

Gina Mufidah, “Si Cabe Rawit” yang harumkan Nama Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar

Senin, 16 Desember 2024 - 22:45 WIB

Hukum Perceraian Dalam Islam

Sabtu, 14 Desember 2024 - 10:31 WIB

Jangan Jadikan Suamimu Tahanan Kota

Jumat, 13 Desember 2024 - 18:50 WIB

Pentingnya Kejujuran : Sebuah Tinjauan Berdasarkan Hadis

Rabu, 11 Desember 2024 - 17:24 WIB

Realitas Semu Program Sinetron Televisi

Berita Terbaru

Nasional

Pemerintah Desa Fajar Asri bagikan BLT Triwulan ke-4

Sabtu, 21 Des 2024 - 17:39 WIB

Pendidikan

SMA 5 Solok Selatan dambakan pagar tembok pengaman

Sabtu, 21 Des 2024 - 00:44 WIB