Jakarta,–
Dalam pidatonya yang menekankan komitmen pemerintahan terhadap pemberantasan korupsi dan penegakan integritas, Presiden Prabowo Subianto menyelipkan sindiran tajam kepada pemilik media terkait kondisi kesejahteraan wartawan.
Prabowo menyoroti adanya ketimpangan yang sering terjadi di industri pers, di mana wartawan di lapangan bekerja keras dengan gaji relatif rendah, sementara keuntungan besar dari bisnis media lebih banyak dinikmati oleh para pemilik atau “bos media”.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau bicara soal keadilan, jangan lupa juga pada saudara-saudara wartawan kita. Mereka bekerja keras, tapi gajinya masih jauh dari layak. Sementara yang di atas menikmati hasil lebih besar,” ujar Prabowo dalam acara Musyawarah Nasional VI PKS, Senin (29/9).
Sindiran ini muncul dalam konteks pidato antikorupsi, ketika Presiden menegaskan bahwa pemerintahan bersih dan adil tidak hanya berbicara soal pejabat dan birokrasi, melainkan juga menyentuh aspek kesejahteraan pekerja di semua sektor, termasuk insan pers.
Kesejahteraan Wartawan Masih Jadi PR Besar
Fakta di lapangan menunjukkan banyak wartawan, terutama di media lokal dan kecil, yang menerima gaji jauh di bawah standar layak. Bahkan tidak jarang mereka menghadapi keterlambatan honor, beban kerja tinggi, dan minim perlindungan jaminan sosial.
Sindiran Prabowo ini sekaligus menjadi pengingat penting bagi para pemilik media agar lebih memperhatikan hak-hak pekerja jurnalistik yang berada di garda depan penyampaian informasi publik.
Dorongan untuk Reformasi Industri Media
Pernyataan Presiden diharapkan tidak hanya berhenti sebagai kritik retoris, tetapi juga diikuti dengan langkah nyata pemerintah bersama Dewan Pers, organisasi wartawan, dan asosiasi perusahaan media untuk membangun sistem yang lebih adil bagi kesejahteraan jurnalis.
Sebagai pilar demokrasi, media yang sehat tidak hanya bergantung pada independensi editorial, tetapi juga pada kesejahteraan wartawannya. Tanpa itu, kebebasan pers dan kualitas informasi bagi publik bisa terancam.
Penulis : Ziqro fernando
Editor : Ziqro fernando














