OJK Luncurkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) untuk Indonesia

- Penulis

Selasa, 27 Agustus 2024 - 11:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi mencanangkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) sebagai upaya untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia pada tanggal 22 Agustus 2024. Pencanangan ini mengusung tema “Masyarakat Cerdas Keuangan Menuju Indonesia Emas 2045” dan dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Indonesia Menabung (HIM) Tahun 2024 di JiExpo Kemayoran, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, jajaran Dewan Komisioner OJK, anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia, serta pimpinan dan asosiasi industri jasa keuangan. Lebih dari 1.300 peserta, yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, dan anggota komunitas lainnya, turut serta dalam acara tersebut.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyatakan bahwa program GENCARKAN dirancang sebagai upaya kolaboratif nasional yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk mengorkestrasi gerakan ini guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Menurut Mahendra, program GENCARKAN ini didasarkan pada hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 yang diselenggarakan oleh OJK bersama Badan Pusat Statistik (BPS). Survei tersebut menunjukkan bahwa tingkat inklusi keuangan di Indonesia saat ini mencapai 75,02 persen, sementara indeks literasi keuangan sebesar 65,43 persen.

“Hasil SNLIK 2024 menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Kami yakin bahwa penguatan keduanya merupakan kunci untuk meningkatkan likuiditas dan pendalaman pasar, yang akan berdampak pada pengembangan sektor jasa keuangan, termasuk peningkatan penyaluran pembiayaan. Jika ini terus kita dorong, maka akan memberikan daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Mahendra.

Selain itu, OJK juga mencatat masih maraknya aktivitas keuangan ilegal dan judi online, serta adanya kelompok masyarakat rentan secara finansial yang memerlukan perhatian khusus, seperti perempuan, pemuda dan pelajar, UMKM, masyarakat 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar), serta kelompok disabilitas dan pekerja migran Indonesia.

Untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang lebih progresif serta melindungi masyarakat, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, hingga pelaku usaha jasa keuangan, untuk berkolaborasi menjalankan GENCARKAN secara masif dan merata di seluruh daerah.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga bertindak sebagai Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), menambahkan bahwa GENCARKAN merupakan salah satu bentuk nyata dari kolaborasi dan koordinasi pelaksanaan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Airlangga juga mengapresiasi inisiatif OJK dalam menciptakan terobosan percepatan dan pemerataan literasi dan inklusi keuangan melalui program GENCARKAN.

“DNKI selalu bersama OJK mendorong semua pihak—Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, industri, masyarakat, akademisi, serta media—untuk berpartisipasi dan berkolaborasi mensukseskan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan ini. Kami yakin bahwa literasi dan inklusi keuangan akan membantu jutaan masyarakat kita keluar dari kemiskinan dan pada akhirnya akan mengubah kemajuan perekonomian Indonesia,” kata Airlangga.

Berita Terkait

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi
Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi
Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan
Ironi Merangin: Jembatan Hampir Ambruk, Warga Terjatuh, Pemerintah Belum Juga Hadir
Proyek Drainase Tanpa Papan Informasi di Kelurahan Mampun Diduga Milik CV Masyarakat Merangin Mandiri: Warga Pertanyakan Transparansi
Berita ini 76 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:45 WIB

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:56 WIB

Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:16 WIB

Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan

Jumat, 12 Desember 2025 - 22:12 WIB

Ironi Merangin: Jembatan Hampir Ambruk, Warga Terjatuh, Pemerintah Belum Juga Hadir

Jumat, 12 Desember 2025 - 21:53 WIB

Proyek Drainase Tanpa Papan Informasi di Kelurahan Mampun Diduga Milik CV Masyarakat Merangin Mandiri: Warga Pertanyakan Transparansi

Jumat, 12 Desember 2025 - 20:02 WIB

Menjelang Nataru, harga Cabai di pasar Simpang Pematang melonjak tajam

Berita Terbaru

Gambar Kegiatan Jambore Pos Yandu Kabupaten Subang 2025 – Sabtu, 13/12/2025.

Berita Utama

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Des 2025 - 22:45 WIB

Dr. Firman Tobing

Hukum

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Des 2025 - 15:21 WIB