Penulis Oleh : Surya Iqbal Ramadhan, Vitty Monica, Suhardi
Prodi Pendidikan Agama Islam, FTIK, IAIDU Asahan Kisaran
SUARA UTAMA, Pendidikan Islam dengan beragam sistem dan tingkatan dari waktu ke waktu senantiasa mengalami tantangan. Berbagai kemajuan atau ketertinggalan Pendidikan Islam sebagaimana yang terdapat dalam sejarah \antara lain disebabkan karena kemampuannya dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi. Tantangan yang dihadapi Pendidikan Islam saat ini jauh lebih berat dibandingkan dengan tantangan yang dihadapi Pendidikan Islam dimasa lalu.
Konsep Falsafah dalam Pendidikan Islam
Foto Dokumentasi DPP PJS, Hapy Milad 3o Tahun Mas Andre Hariyanto
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Era Globalisasi dengan berbagai kecenderungannya melahirkan berbagai pradigma baru dalam dunia Pendidikan. Visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, pendidik, peserta didik, manajemen, sarana & prasarana, kelembagaan pendidikan dan lainnya kini tengah mengalami perubahan besar. Pendidikan Islam dengan pengalamannya yang panjang seharusnya dapat memberikan jawaban yang tepat atas berbagai tantangan tersebut. Untuk menjawab pertanyan ini Pendidikan Islam membutuhkan sumber daya manusia yang handal, memiliki komitmen dan infrastruktus yang kuat, sumber daya yang memadai, kemauan politik yang kuat serta standar yang unggul. Hanya dengan usaha yang sungguh-sungguh dan berkesinambungan itulah. Pendidikan Islam dapat mengubah tantangan menjadi peluang.Konsep filsafat Pendidikan. merupakan salah satu teori dalam memecahkan berbagai persoalan itu eksis dalam dunia pendidikan karena pendidikan memerlukan suatu filsafat untuk memecahkan yang ada permasalahan dalam dunia pendidikan baik yang menyangkut masalah yang dibatasi oleh pengalaman, serta fakta pendidikan yang ada saat ini. Implikasi Islami Filsafat pendidikan pada pendidikan agama Islam adalah menentukan konsep pendidikan yang cocok dalam penerapannya dalam ilmu pendidikan maka dari itu pendidikan Islam Kurikulum merupakan alat untuk mencapai suatu keberhasilan yang diinginkan oleh suatu lembaga pendidikan, yaitu kurikulum sangat penting untuk pendidikan karena dalam mencakup tujuan, isi, strategi atau metode pembelajaran pendidikan agama Islam dan evaluasinya. Perkembangan sebuah Kurikulum pendidikan Islam merupakan kegiatan yang belum selesai. Harus dilakukan terus menerus dan berkesinambungan baik dalam aspek perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang berlandaskan Islam nilai-nilai.
Menurut Naquib Al-Attas Pendidikan. islam adalah proses internalisasi dan penanaman adab pada siri manusia, sehingga subtansi yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pendidikan islam interaksi yang menanamankan adab. Apa bila dialamnya tidak ditanamkan sesuatu (Ta’dib) pengajaran dan proses mempelajari keterampilan betapa pun ilmiyahnya tidak dapat diartikan sebagai pendidikan.
BACA : Semarak Milad 30thn Mas Andre Hariyanto bersama Sahabat Kak Sam Academy dan Pemerhati Jurnalis Siber
Pengertian Filsafat
Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani; “Filsafat”. Kata filsafat merupakan gabungan dari dua kata Philos dan Sophia berarti pengetahuan dan kebijaksanaan. Jadi arti kata filsafat adalah cinta ilmu. Philos berarti teman atau kekasih sedangkan Sophia berarti kebijaksanaan. Atau dengan kata lain, orang yang ingin mencari ilmu dan kebenaran. Filsafat juga dapat diartikan dengan cinta akan kebajikan. Defenisi ini berasal dari zaman Yunani dan merupakan rangkaian dari dua pengertian: philare yang berarti cinta, dan sophia yang berarti kebijakan. Defenisi ini pada hakikatnya meletakkan suatu landasan ideal bagi manusia. Barang siapa yang mempelajari filsafat diharapkan dapat mengetahui adanya mutiara mutiara yang cemerlang dan menggunakan mereka sebagai pedoman dan pegangan untuk hidup bijasksana. (Salminawati, 2016: 13).
Dalam arti yang lebih luas, Harold Titus mengemukakan konsep filsafat sebagai berikut:
- Filsafat adalah seperangkat sikap dan keyakinan tentang kehidupan dan alam, biasanya dipuji oleh para kritikus.
- Filsafat adalah proses mengkritik atau merenungkan keyakinan dan sikap yang kita pegang teguh.
- Filsafat adalah upaya membentuk gambaran umum tentang sesuatu (Jaluddin dan Said, 1994: 9).
Pengertian Filsafat Pendidikan
Filsafat pedagogik adalah ilmu yang pada hakekatnya merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bidang pendidikan. Filosofis itu sendiri, bahwa filsafat pendidikan pada hakekatnya adalah penerapan analisis filosofis pada bidang pendidikan. (Salminawati, 2016:15).
Filsafat pendidikan juga dapat diartikan sebagai nilai-nilai dan keyakinan filosofis yang menjiwai, mendasarkan dan memberikan identitas (karakteristik) sistem pendidikan. Oleh karena itu, berfilsafat khususnya dalam bidang pendidikan harus memenuhi syarat berpikir kritis, konsisten, komprehensif (tidak terbatas pada satu aspek) dan mendalam (mencari penyebab utama). (Salminawati, 2016: 16).
Filsafat Pendidikan Islam
Pendidikan Islam merupakan pendidikan Islam yang khas yang berbeda dengan konsep pendidikan lainnya yang kajiannya lebih fokus pada pemberdayaan umat berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Menurut Dzakiyah Daradjat, pendidikan Islam diartikan sebagai usaha mendidik dan mendidik peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam. (Sri Minarti, 2013: 5).
Menurut Yusuf Al-Qardawi menyampaikan pengertian bahwa “Pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, baik jasmani maupun rohaninya, akhlaknya dan keterampilannya”. (Azyumardi Azra, 2012: 6).
Filosofi pendidikan Islam pada hakekatnya adalah “perawatan pemikiran tentang pendidikan, yang bersumber dari ajaran Islam, dalam kaitannya dengan kemampuan seseorang untuk membina, mengembangkan, dan mengarahkan seorang muslim, yang seluruh kepribadiannya diatur oleh ajaran Islam. ” (Arfin, 1987: 28).
Singkatnya, filsafat pendidikan Islam adalah filsafat pendidikan yang didasarkan pada ajaran Islam atau filsafat pendidikan yang sarat dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, ini bukan tentang filsafat yang liberal dan bebas, tanpa batasan etis, seperti yang biasanya ditemukan dalam pemikiran filosofis. (Ahdar, 2022: 1).
Dari perspektif pendidikan modern, pandangan Ibnu Khaldun tersebut merupakan pandangan yang dapat diterima dan langsung. Karena dalam pendidikan modern terdapat prinsip bahwa peminatan hanya terjadi pada tingkat perguruan tinggi setelah siswa mencapai pendidikan umum, yang memungkinkannya untuk memahami peminatan sepenuhnya dan menjauhkannya dari fanatisme dan pemikiran sempit (Sulaiman, 1987: 56-57).
Menurut Muzayyin, filsafat pendidikan Islam pada dasarnya merupakan konsep pemikiran pedagogik yang didasarkan pada ajaran agama Islam mengenai hakikat kemampuan manusia untuk menumbuhkan, mengembangkan dan membimbingnya menjadi umat Islam, seluruh kepribadiannya yang sarat dengan agama Islam diajarkan dalam semangat filsafat pendidikan Islam mengkaji berbagai jenis topik yang berkaitan dengan pendidikan, seperti manusia sebagai subjek dan objek pengajaran, kurikulum, metode, bahan kajian, pendidik (guru), siswa, lingkungan belajar. Zuhairini menjelaskan bahwa filsafat pendidikan Islam adalah kajian tentang pandangan filosofis tentang sistem dan mazhab Islam, tentang masalah pendidikan dan dampaknya terhadap pertumbuhan dan perkembangan umat Islam dan umat Islam. (Asrori dan Rusma, 2020:10-11).
Konsep Falsafah dalam Pendidikan Islam
Foto Dokumentasi Mas Andre Hariyanto RSU ID, Happy Milad Yang ke 30 Tahun.
Penerapan Filsafat Penddikan Islam
Peranan dalam Perencanaan Program Pendidikan, Filsafat termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan atau paedagogik. Suatu praktek kependidikan yang didasarkan dan diarahkan oleh suatu filsafat pendidikan tertentu, akan menghasilkan dan menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-gejala kependidikan yang tertentu pula. Hal ini adalah data-data kependidikan yang ada dalam suatu masyarakat tertentu.
Peranan pendidikan di dalam kehidupan manusia, lebih-lebih dalam zaman modern ini diakui sebagai sesuatu kekuatan yang menentukan prestasi dan produktivitas seseorang. Tidak ada suatu fungsi dan jabatan di dalam masyarakat tanpa melalui proses pendidikan. Seluruh aspek kehidupan memerlukan proses pendidikan dalam arti demikian, terutama berlangsung di dalam dan oleh lembaga-lembaga pendidikan formal (sekolah, universitas). Akan tetapi scope pendidikan lebih dari padanya hanya pendidikan formal itu. Di dalam masyarakat keseluruhan terjadi pula proses pendidikan kembangan kepribadian manusia. Proses pendidikan yang berlangsung di dalam kehidupan sosial yang disebut pendidikan informal ini, bahkan berlangsung sepanjang kehidupan manusia.
Peranan pendidikan di dalam kehidupan manusia, lebih-lebih dalam zaman modern ini diakui sebagai sesuatu kekuatan yang menentukan prestasi dan produktivitas seseorang. Pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik. Hubungan antara filsafat dan ilmu, suatu ilmu baru muncul setelah terjadi pengkajian dalam filsafat. Filsafat merupakan tempat berpijak bagi kegiatan pembentukan ilmu itu. Karena itu filsafat dikatakan sebagai induk dari semua bidang ilmu. Bagi filsafat pendidikan berkepentingan untuk membangun filsafat hidup agar bisa dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dan untuk selanjutnya, kehidupan sehari-hari tersebut selalu dalam keteraturan. Jadi untuk pendidikan, filsafat memberikan sumbangan berupa kesadaran menyeluruh tentang asalmula, eksistensi, dan tujuan kehidupan manusia.
Peran filsafat pendidikan bagi guru, dengan filsafat metafisika guru mengetahui hakikat manusia, khususnya anak sehingga tahu bagaimana cara memperlakukannya dan berguna untuk mengetahui tujuan pendidikan. Dengan filsafat epistemologi guru mengetahui apa yang harus diberikan kepada siswa, bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan bagaimana cara menyampaikan pengetahuan tersebut. Dengan filsafat aksiologi guru memahami yang harus diperoleh siswa tidak hanya kuantitas pendidikan tetapi juga kualitas kehidupan karena pengetahuan tersebut. Yang menentukan filsafat pendidikan seorang guru adalah seperangkat keyakinan yang dimiliki dan berhubungan kuat dengan perilaku guru, yaitu keyakinan mengenai pengajaran dan pembelajaran, siswa, pengetahuan, dan apa yang perlu diketahui. (Amka, 2019: 70).
Konsep Falsafah dalam Pendidikan Islam
Foto Dokumentasi Mas Andre Hariyanto, Happy Milad YPPN RSU
Model Filsafat Pendidikan Islam
Cara kerja pendekatan filsafat dalam pendidikan melalui metode berpikir yang radikal, sistematis dan menyeluruh tentang pendidikan yang dapat dikelompokkan ke dalam 3 model:
Pertama, Model filsafat spekulatif adalah cara berpikir sistematis tentang gejala yang ada, merenungkan secara rasional spekulatif seluruh persoalan manusia. Kedua, Model filsafat preskriptif berusaha untuk menghasilkan suatu ukuran (standar) penilaian tentang nilai-nilai, penilaian tentang perbuatan manusia, menguji apa yang di sebut baik, jahat, benar, salah, bagus dan jelek. Ketiga, Model filsafat analitik memusatkan pemikirannya pada kata: istilah-istilah dan pengertian- pengertian dalam bahasa menguji suatu ide dan gagasan untuk menjernihkan dan menjelaskan istilah-istilah yang dipergunakan secara hati-hati dan cenderung untuk tidak membangun suatu madzhab dalam sistem berpikir. (Qiyadah Robbaniyah dan Roidah Lina, 2023: 23).
Pola Penerapan Filsafat Pendidikan Islam
Sesuai yang tercantum dalam UU RI No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Usaha di sini berarti kegiatan atau perbuatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Sadar adalah insyaf, yakin, tahu, dan mengerti. Sedangkan terencana adalah menyusun sistem dengan landasan tertentu untuk kemudian dilaksanakan. Perencanaan pendidikan secara sengaja dan sungguh-sungguh ini tentunya dilakukan oleh insan pendidikan yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab menyeluruh terhadap keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah. Dan penerapan filsafat pendidikan di dalamnya merupakan faktor yang ikut menentukan dan membantu para pelaku pendidikan tersebut. (Amka, 2019: 67).
Filsafat sebagai teori umum pendidikan dapat diterapkan dalam penentuan kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan dan peran guru atau pendidik juga anak didiknya. Adanya berbagai aliran dalam filsafat pendidikan juga menyebabkan berbeda-bedanya kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan guru dan siswa tersebut dalam struktur pendidikan. Semuanya tergantung pada mazhab apa yang diterapkan atau dianut oleh para pelakunya. Hanya saja, dalam hal ini mereka dituntut untuk memiliki kurikulum yang relevan dengan pendidikan ideal, juga disesuaikan dengan perkembangan jaman dan menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan pertumbuhan yang normal. Metode pendidikan juga harus mengandung nilai-nilai instrinsik dan ekstrinsik yang sejalan dengan mata pelajaran dan secara fungsional dapat direalisasikan dalam kehidupan. Selain itu, tujuan pendidikan tidak hanya terpaku pada salah satu pihak semata, melainkan untuk seluruh pihak yang terlibat dalam pendidikan. Kedudukan guru dan siswa harus benar-benar dimengerti oleh keduanya sehingga dapat menjalankan peranannya masing-masing dengan baik. (Amka, 2019: 78).
Konsep Falsafah dalam Pendidikan Islam
Foto Dokumentasi Suhardi, Vitty Monica, Surya Iqbal Ramadhan, Konsep Falsafah dalam Pendidikan Islam
Penutup
Filsafat juga dapat diartikan dengan cinta akan kebajikan. Defenisi ini berasal dari zaman Yunani dan merupakan rangkaian dari dua pengertian: philare yang berarti cinta, dan sophia yang berarti kebijakan. Defenisi ini pada hakikatnya meletakkan suatu landasan ideal bagi manusia. Barang siapa yang mempelajari filsafat diharapkan dapat mengetahui adanya mutiara mutiara yang cemerlang dan menggunakan mereka sebagai pedoman dan pegangan untuk hidup bijasksana.
Filsafat pendidikan adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam lapangan pendidikan. Oleh karena bersifat filosofis dengan sendirinya filsafat pendidikan ini pada hakikatnya adalah penerapan dari suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan.
Dengan demikian, Filsafat Pendidikan Islam secara singkat dapat dikatakan sebagai filsafat pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam atau filsafat pendidikan yang dijiwai oleh ajaran Islam. Jadi, ia bukan filsafat yang bercorak liberal, bebas, tanpa batas etika sebagaimana dijumpai dalam pemikiran filsafat pada umumnya.