Menumbuhkan Budaya Literasi di Kalangan Generasi Z dengan Adaptasi Teknologi

- Penulis

Rabu, 23 Juli 2025 - 10:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FOTO : Kabiro Bogor sedang mengisi materi di MAN 1 Kota, Jawa Barat (Aris Munandar/SUARA UTAMA)

FOTO : Kabiro Bogor sedang mengisi materi di MAN 1 Kota, Jawa Barat (Aris Munandar/SUARA UTAMA)

SUARA UTAMAGenerasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, merupakan generasi yang tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Mereka dikenal sebagai “digital natives” yang akrab dengan gadget dan platform digital. Meskipun demikian, tantangan dalam menumbuhkan budaya literasi di kalangan mereka tetap ada. Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan literasi dengan kemajuan teknologi yang ada.

Pentingnya Budaya Literasi. Budaya literasi sangat vital dalam mengembangkan pemikiran kritis dan kemampuan analisis. Literasi bukan hanya sekedar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan menghasilkan informasi. Dengan tingginya akses informasi di era digital, generasi Z perlu dilengkapi dengan keterampilan untuk menyaring informasi yang benar dan relevan.

  1. Memanfaatkan Teknologi untuk Meningkatkan Literasi

Penggunaan platform digital seperti blog, forum diskusi, dan media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk menumbuhkan literasi. Generasi Z dapat berkontribusi dengan membuat konten yang mendidik dan berbagi pengetahuan. Misalnya, mereka bisa menulis artikel, mereview buku, atau berbagi analisis tentang isu terkini.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Menumbuhkan Budaya Literasi di Kalangan Generasi Z dengan Adaptasi Teknologi Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

  1. Aplikasi Pembelajaran

Ada banyak aplikasi yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan literasi. Aplikasi seperti Duolingo dan Khan Academy menawarkan pelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Dengan memanfaatkan aplikasi ini, generasi Z dapat belajar dengan cara yang sesuai dengan gaya hidup mereka yang serba cepat.

  1. E-Book dan Audiobook
BACA JUGA :  Tindakan Kurang Terpuji Sekelompok Anggota Satpol PP Kabupaten Lumajang

E-book dan audiobook memberikan alternatif bagi generasi Z untuk menikmati bacaan tanpa harus membawa buku fisik. Dengan berbagai genre dan topik yang tersedia, mereka dapat mengeksplorasi dunia literasi dengan cara yang lebih fleksibel.

Mendorong Keterlibatan Komunitas

Komunitas literasi di sekolah, kampus, atau lingkungan sekitar dapat menjadi sarana untuk mendorong generasi Z agar lebih aktif dalam budaya literasi. Mengadakan kegiatan seperti diskusi buku, pemutaran film berdasarkan buku, atau lomba menulis dapat merangsang minat baca dan menulis.

Kesimpulannya untuk menumbuhkan budaya literasi di kalangan generasi Z memerlukan pendekatan yang inovatif dan adaptif. Dengan memanfaatkan teknologi dan menciptakan lingkungan yang mendukung, kita dapat memastikan bahwa generasi Z tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen yang kritis dan kreatif. Melalui literasi yang baik, mereka dapat menghadapi tantangan di era digital dengan lebih percaya diri dan bijaksana.

Penulis : Aris Munandar, S.Pd.I., MM

Editor : Andre Hariyanto

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah
Anak Usia Sekitar 10 Tahun Kesetrum Listrik di GMK, Beruntung PKL dan Paguyuban Sigap Mengambil Tindakan 
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Krisis Penegakan Hukum di Indonesia
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola
Pernah Berhadapan dengan Hukum, Eko Wahyu Pramono Kini Aktif di Advokasi Publik
Memahami SP2DK dari Kacamata Wajib Pajak dan Fiskus
Berita ini 151 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 17:02 WIB

Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah

Minggu, 14 Desember 2025 - 12:46 WIB

Anak Usia Sekitar 10 Tahun Kesetrum Listrik di GMK, Beruntung PKL dan Paguyuban Sigap Mengambil Tindakan 

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:21 WIB

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:11 WIB

Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola

Jumat, 12 Desember 2025 - 18:30 WIB

Pernah Berhadapan dengan Hukum, Eko Wahyu Pramono Kini Aktif di Advokasi Publik

Jumat, 12 Desember 2025 - 17:49 WIB

Memahami SP2DK dari Kacamata Wajib Pajak dan Fiskus

Jumat, 12 Desember 2025 - 17:13 WIB

Moekajat Fun Camp 2025 #1 Sukses Digelar, Pererat Kebersamaan Keluarga Lintas Generasi

Berita Terbaru