Kontroversi Proyek Jalan di Nias Utara: Pengaspalan Dilakukan Saat Hujan, Kualitas Pekerjaan Dipertanyakan

- Penulis

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 12:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Papan Proyek Pekerjaan PUPR Kabupaten Nias Utara, Sumber : LSM KCBI

Foto : Papan Proyek Pekerjaan PUPR Kabupaten Nias Utara, Sumber : LSM KCBI

Suarautama.id, Nias Utara – Proyek peningkatan struktur dan kapasitas ruas jalan Hilisaluo – Fulolo Saloo – Banua Gea di Kecamatan Sitolu Ori Kabupaten Nias Utara kini menjadi sorotan setelah ditemukan sejumlah masalah dalam pelaksanaan pekerjaan. Proyek yang dimulai pada 9 Maret 2023 dengan nilai kontrak sebesar Rp13.754.780.000 ini dijadwalkan selesai dalam waktu 180 hari kalender.

WhatsApp Image 2024 08 09 at 19.56.18 Kontroversi Proyek Jalan di Nias Utara: Pengaspalan Dilakukan Saat Hujan, Kualitas Pekerjaan Dipertanyakan Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
Foto : sisa bahan material aspal yang terbuang

Hasil pemantauan lapangan menunjukkan berbagai kekurangan dalam pelaksanaan proyek, terutama pada fase pengaspalan jalan. Berdasarkan bukti video, proses pengaspalan dilakukan dalam kondisi hujan, yang dapat mempengaruhi kualitas dan ketahanan aspal. Penggunaan alat penggilas aspal yang hanya berbobot 600 kg serta sebagian besar pekerjaan penggilasan yang dilakukan secara manual juga mengundang pertanyaan mengenai standar kualitas yang diterapkan.

Selain itu, terdapat pemborosan material yang signifikan, dengan sisa aspal yang banyak tertinggal di pinggir jalan. Pekerjaan tembok penahan juga menunjukkan kualitas yang diragukan, dengan fondasi yang hanya mencapai 5-10 cm, yang berpotensi mengurangi daya dukung struktur tersebut. Permukaan jalan yang tampak tidak rata dan banyak mengalami keretakan setelah masa pemeliharaan menambah daftar masalah yang ada.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Kontroversi Proyek Jalan di Nias Utara: Pengaspalan Dilakukan Saat Hujan, Kualitas Pekerjaan Dipertanyakan Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketika masalah ini dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias Utara, tanggapan yang diberikan mengecewakan. Kepala Dinas PUPR menolak memberikan konfirmasi terkait isu tersebut dan malah menyatakan bahwa LSM KCBI tidak memiliki hak untuk menanyakan hal tersebut, serta menegaskan bahwa itu bukanlah program LSM.

BACA JUGA :  Ketua KWIP Merangin Kecam Pernyataan Kabag Protokol dan Kompim 'Haidir' yang Remehkan Profesi Wartawan

Kepada Awak media, Sekretaris LSM KCBI Yanuaman Waruwu menanggapi pernyataan Kepala Dinas PUPR dengan tegas. Waruwu mengungkapkan kekecewaannya atas sikap yang tidak responsif dari pihak berwenang dan menegaskan bahwa LSM KCBI memiliki hak untuk mengawasi dan menanyakan pelaksanaan proyek publik guna memastikan transparansi dan akuntabilitas, sabtu (10/08/24).

“Kami berhak untuk menanyakan dan mengawasi pelaksanaan proyek ini,” kata Waruwu. “Proyek ini menggunakan anggaran negara yang seharusnya dipertanggungjawabkan dengan baik. Kami mendesak pihak berwenang untuk segera melakukan evaluasi mendalam dan memperbaiki kekurangan yang ada.”

LSM KCBI meminta pihak terkait untuk segera mengambil tindakan perbaikan dan memastikan bahwa kualitas pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Mereka juga mendesak agar ada transparansi dan akuntabilitas dari semua pihak yang terlibat dalam proyek ini.

Proyek peningkatan jalan yang dimaksudkan untuk meningkatkan infrastruktur dan kualitas hidup masyarakat di Kecamatan Sitolu Ori kini menjadi contoh bagaimana pentingnya pengawasan dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek publik. Masyarakat setempat juga berharap agar masalah ini segera ditangani dengan serius demi kepentingan bersama.

Berita Terkait

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi
Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi
Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan
Ironi Merangin: Jembatan Hampir Ambruk, Warga Terjatuh, Pemerintah Belum Juga Hadir
Berita ini 363 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 05:23 WIB

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:45 WIB

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 06:46 WIB

Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:56 WIB

Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:16 WIB

Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan

Jumat, 12 Desember 2025 - 22:12 WIB

Ironi Merangin: Jembatan Hampir Ambruk, Warga Terjatuh, Pemerintah Belum Juga Hadir

Berita Terbaru

Gambar Kegiatan Jambore Pos Yandu Kabupaten Subang 2025 – Sabtu, 13/12/2025.

Berita Utama

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Des 2025 - 22:45 WIB

Dr. Firman Tobing

Hukum

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Des 2025 - 15:21 WIB