Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan

- Penulis

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, Padang Pariaman –

Padang Pariaman (13/12/2025). Warga Korong Piliang, Kecamatan Batang Gasan, kembali menyuarakan kekhawatiran mereka terkait aliran Sungai Batang Gasan yang kini sudah memasuki kawasan pemukiman penduduk. Perubahan arus sungai serta pengikisan tebing terjadi cukup cepat dalam beberapa tahun terakhir dan puncaknya pada banjir di akhir November 2025 lalu telah membuat rumah-rumah penduduk berada dalam kondisi rawan terdampak banjir dan longsor.

Menurut warga setempat di Kampung Tarandam korong Piliang, H. Zainal kondisi tersebut mulai terjadi sejak 3 tahun terakhir. Debit air yang meningkat di musim hujan mempercepat proses erosi dan menimbulkan timbunan material pengikisan dari bukitan dan hulu sungai, sehingga aliran sungai meninggi dan bergeser mengarah masuk ke pemukiman. Di beberapa titik, jarak tepi sungai dengan rumah warga kini tinggal beberapa meter saja.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami sangat cemas setiap hujan deras, ungkap warga terdampak di perkampungan korong Piliang. Air sering meluap dengan arus kuat memasuki pekarangan rumah dan masuk ke dalam rumah. Jika sungai Batang Gasan ini tidak segera dinormalisasi mulai dari titik krusialnya yang berada di perbatasan korong Piliang dengan korong Koto Muaro, dikhawatirkan rumah warga di korong Piliang ini bisa hanyut, ujar Septi Nuranit salah seorang warga Korong Piliang.

Pemerintah nagari dan kecamatan Batang Gasan menyampaikan bahwa persoalan normalisasi Sungai Batang Gasan telah disampaikan ke pemerintah daerah tentang kondisi ini, namun hingga saat ini masih menunggu pengerjaan fisik belum dapat dilakukan, karena keterbatasan anggaran dan masih menunggu program penanganan dari pemerintah kabupaten maupun provinsi.

BACA JUGA :  Satgas Pangan Polres Tulang Bawang Lampung Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Menjelang Idul Adha 1445 H

Wali korong Piliang Junaidi Sayang membenarkan bahwa kondisi aliran sungai Batang Gasan yang menyasar ke pemukiman penduduk di korong Piliang termasuk dalam kategori rawan. Camat Batang Gasan, Syafrizal telah menyampaikan laporan langsung kepada pemerintah daerah Padang Pariaman. Pada (3/12/2025) kemarin Bupati Padang Pariaman Jhon Kenedi Azis bersama BPBD telah meninjau langsung ke lokasi dan benar bahwa aliran sungai di sana telah mengubah aliran ke lokasi pemukiman warga. Normalisasi arah jalur sungai dan pemasangan bronjong sangat mendesak untuk melindungi pemukiman.

Pihak BPBD Kabupaten Padang Pariaman juga telah melakukan survei ke lokasi dan memasukkan lokasi tersebut ke dalam daftar titik rawan yang perlu ditangani. Fluktuasi debit air sungai ditambah intensitas hujan tinggi membuat kawasan korong Piliang berada dalam kondisi rentan bencana.

Masyarakat berharap pemerintah segera mengirimkan alat berat untuk normalisasi, memperkuat tebing sungai, serta membuat jalur aliran yang lebih aman. Warga juga meminta agar penanganan dilakukan secara menyeluruh, bukan hanya perbaikan sementara.

“Kami tidak ingin menunggu sampai terjadi bencana yang lebih parah dan butuh tindakan cepat,” tambah seorang tokoh masyarakat Korong Piliang. Perlu ada operasi alat berat berupa eskavator untuk memotong jalur aliran sungai yang menyimpang. Saat ini lahan sawah warga di korong Piliang banyak yang telah hancur berganti aliran sungai dan bebatuan kerikil.

Dengan kondisi pindahnya aliran sungai yang menyasar ke pemukiman yang semakin kritis, langkah normalisasi dinilai sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih besar dan menjaga keselamatan penduduk di sepanjang aliran sungai Batang Gasan.

Penulis : Suwardi

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama.Id

Berita Terkait

Warga Kampung Baruh Resah, Bantuan BLT Diduga Dipungut Oknum Ketua PKH Sebesar Rp100 Ribu
Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi
Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi
Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi
Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 19:23 WIB

Warga Kampung Baruh Resah, Bantuan BLT Diduga Dipungut Oknum Ketua PKH Sebesar Rp100 Ribu

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:02 WIB

Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi

Minggu, 14 Desember 2025 - 05:23 WIB

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 06:46 WIB

Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:56 WIB

Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:16 WIB

Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan

Berita Terbaru