Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  

- Penulis

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

WhatsApp Image 2025 12 04 at 19.14.56 Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma'ruf Nahi Munkar   Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

Suara Utama, Palembang (04/12/2025)Dakwah merupakan salah satu pilar utama dalam ajaran Islam yang tidak hanya berupa penyampaian nasihat, tetapi juga sebuah proses pembinaan masyarakat agar berjalan pada jalan kebenaran dan akhlak mulia. Dalam dakwah terdapat prinsip fundamental, yaitu amar ma’ruf nahi munkar mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran. Prinsip ini ditegaskan secara jelas dalam Al-Qur’an : “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, serta beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran : 110), Ayat ini menunjukkan bahwa kehormatan umat Islam sangat erat kaitannya dengan partisipasi mereka dalam menegakkan kebaikan dan mencegah kemunkaran.

Hakikat amar ma’ruf nahi munkar sesungguhnya adalah wujud kepedulian dan cinta kasih antar sesama. Ketika seorang muslim mengingatkan saudaranya tentang pentingnya berbuat baik, maka sesungguhnya ia sedang membantu menciptakan masyarakat yang harmonis dan bermoral. Sebaliknya, ketika ia mencegah kemunkaran, ia sedang berusaha melindungi masyarakat dari kehancuran moral dan sosial. Prinsip ini bukanlah tindakan memaksa atau mencampuri urusan pribadi semata, melainkan bagian dari tanggung jawab sosial demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik.

WhatsApp Image 2025 12 04 at 19.14.33 Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma'ruf Nahi Munkar   Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara UtamaNamun, dalam praktiknya, aktivitas ini seringkali disalahartikan. Ada yang menjadikannya sebagai legitimasi untuk bersikap keras, menghakimi, bahkan merendahkan orang lain. Padahal, Islam mengajarkan agar dakwah dilakukan dengan hikmah dan kelembutan. Rasulullah SAW telah memberikan teladan bahwa perubahan tidak dihasilkan melalui kemarahan, tetapi melalui sikap bijaksana, empati, dan keteladanan. Dengan demikian, amar ma’ruf nahi munkar harus dilakukan secara proporsional, adil, dan penuh akhlak.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma'ruf Nahi Munkar   Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di era modern, terutama di tengah derasnya arus informasi digital, tantangan dakwah semakin kompleks. Media sosial memungkinkan penyebaran kebaikan dalam hitungan detik, tetapi pada saat yang sama membuka ruang bagi kemunkaran untuk menyebar lebih cepat. Karena itu, seorang muslim perlu memiliki kecerdasan literasi digital, kemampuan memilah informasi, serta adab berkomunikasi yang baik. Mengajak kepada kebaikan di ruang digital tidak boleh dilakukan dengan cara merendahkan, memprovokasi, atau menyebarkan kebencian.

BACA JUGA :  Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah

Dalam hadis, Rasulullah SAW menegaskan tingkatan amar ma’ruf nahi munkar :

“Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangan. Jika tidak mampu, maka dengan lisan. Jika tidak mampu juga, maka dengan hati, dan itulah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)

Hadis ini bukan sekadar perintah, tetapi pedoman etika : bahwa perubahan harus dilakukan sesuai kemampuan, kebijaksanaan, dan situasi. Namun, di era modern, terutama pada ruang digital, pelaksanaan prinsip ini menuntut kehati-hatian. Dakwah harus mengedepankan kelembutan dan akhlak mulia sebagaimana diajarkan Nabi : “Sesungguhnya kelembutan tidaklah ada pada sesuatu melainkan ia memperindahnya, dan tidaklah dicabut dari sesuatu melainkan ia memperburuknya.” (HR. Muslim).

Inilah alasan mengapa amar ma’ruf nahi munkar tidak boleh dilakukan dengan kemarahan, cacian, atau merendahkan orang lain.

Pada akhirnya, dakwah dan aktivitas amar ma’ruf nahi munkar adalah tanggung jawab bersama. Ia membutuhkan keseimbangan antara ketegasan dalam prinsip dan kelembutan dalam pendekatan. Bila dilakukan dengan cara yang benar, aktivitas ini akan memperkokoh moral masyarakat, menumbuhkan rasa peduli, dan membawa umat menuju peradaban yang lebih bermartabat dan penuh keberkahan.

Zufran Al Ghifari,Mahasiswa UIN Raden Fatah Fakultas Dakwah & Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah

Penulis : Zufran Al Ghifari

Editor : Rudi

Sumber Berita : Zufran Al Ghifari

Berita Terkait

PGRI Padang Pariaman Salurkan Bantuan ke Murid dan Warga Terdampak Banjir
Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah
Krisis Penegakan Hukum di Indonesia
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola
Menjelang Nataru, harga Cabai di pasar Simpang Pematang melonjak tajam
Pernah Berhadapan dengan Hukum, Eko Wahyu Pramono Kini Aktif di Advokasi Publik
Memahami SP2DK dari Kacamata Wajib Pajak dan Fiskus
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 10:27 WIB

PGRI Padang Pariaman Salurkan Bantuan ke Murid dan Warga Terdampak Banjir

Minggu, 14 Desember 2025 - 17:02 WIB

Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:21 WIB

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:11 WIB

Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola

Jumat, 12 Desember 2025 - 20:02 WIB

Menjelang Nataru, harga Cabai di pasar Simpang Pematang melonjak tajam

Jumat, 12 Desember 2025 - 18:30 WIB

Pernah Berhadapan dengan Hukum, Eko Wahyu Pramono Kini Aktif di Advokasi Publik

Jumat, 12 Desember 2025 - 17:49 WIB

Memahami SP2DK dari Kacamata Wajib Pajak dan Fiskus

Berita Terbaru