SUARA UTAMA, Pandeglang 23/08/2025 – Program Makan Siang Gratis (MBG) yang tengah digulirkan pemerintah mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari kalangan pemuda Karang Taruna Kecamatan Pagelaran. Namun, dalam pelaksanaannya, muncul catatan kritis terkait seleksi penyelenggara Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) yang lolos verifikasi di wilayah tersebut.
Ilman Faturohman, Anggota Karang Taruna Kecamatan Pagelaran, menyatakan pihaknya mendukung penuh percepatan pelaksanaan Program MBG, namun menekankan agar Badan Gizi Nasional (BGN) lebih selektif dalam menentukan mitra SPPG di lapangan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami mendukung percepatan realisasi Program MBG di Kecamatan Pagelaran. Akan tetapi, BGN juga harus benar-benar selektif dalam menentukan SPPG yang ditunjuk. Kalau melihat juklak, juknis, serta spesifikasi dapur yang diajukan saat ini, banyak yang sebenarnya belum memenuhi standar,” ujar Ilman.
Ia mencontohkan beberapa kasus di lapangan. Misalnya, SPPG Yayasan Intan Permata Rahayu di Desa Margasana yang menggunakan lahan lembah dengan akses keluar masuk melalui area Terminal Labuan. Lokasi ini dinilai berisiko karena adanya rencana pembangunan terminal yang justru bisa menghambat operasional.
Selain itu, SPPG Yayasan Cahaya Anagata di Desa Sindanglaya juga disorot karena tidak memiliki dapur memadai dan lahan parkir yang terbatas hingga mepet ke jalan raya, sehingga berpotensi membahayakan. Masih di Desa Sindanglaya, SPPG Yayasan Buana Pangan Sejahtera dinilai tidak memenuhi syarat luas lahan penunjang sarana prasarana.
Ilman menilai situasi ini justru kontradiktif jika dibandingkan dengan kasus di Kecamatan Menes, di mana salah satu SPPG pernah mendapat surat peringatan dari Inspektorat karena tidak sesuai spesifikasi dan bahkan diwajibkan membangun dapur baru.
“Kalau kita lihat klasifikasi dan spesifikasi SPPG di Pagelaran, tidak jauh lebih baik dari yang ada di Kecamatan Menes. Pertanyaannya, mengapa di Menes disidak dan diberi peringatan, sementara di Pagelaran justru diloloskan saat verifikasi? Ini harus menjadi perhatian serius,” tegas Ilman.
Karena itu, ia meminta BGN tidak terburu-buru dalam menetapkan mitra pelaksana program. Pasalnya, di Pagelaran sendiri masih banyak pihak yang sedang berproses membangun dapur sesuai standar yang lebih layak.
“Kami sarankan BGN agar tidak gegabah dalam menetapkan SPPG. Perlu ada pemeriksaan lebih lanjut terhadap para SPPI yang meloloskan SPPG ini agar tidak terjadi praktik permainan saat verifikasi. Program MBG ini sangat baik untuk masyarakat, tapi jangan sampai cacat dari sisi implementasi,” tutup Ilman.
Penulis : IdgGuandi Turtusi
Editor : IdGunadi Turtusi
Sumber Berita : Karang Taruna Kecamatn Pagelaran














