SUARAUTAMA,DOGIYAI- sampaikan kepada seluruh Rakyat, Pemuda, Perempuan, Anak, Pelajar, Mahasiswa, Pegawai Negeri Sipil, DPR, MRPT, DPRPT, Pengusaha, Guru, Mantri, Honorer, Karyawan Perusahaan asal dari Dogiyai bahwa pada hari ini Ketua Tim peduli bersama Teman-temannya dari Timika kembali bertolak ke Wakiya.
Kami kembali ke Wakiya karena ada dua tugas utama dan paling krusil hendak kami selesaikan demi mencari Damai hal itu disampaikan kepada awak media Suarautama.id pada 12 Oktober 2024 di Dogiyai Papua Tengah.
Kami kembali ke Wakiya karena amana dari Rakyat Mapia, dan demi untuk anak cucu generasi emas dari Mapia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hutan Papua Bukan Milik Negara Tapi Masyarakat Adat
Apapun konsekuensi dan resiko itulah tugas dan tanggung jawab Muliah yang harus diselesaikan tanpa mempertimbangkan keuntungan dan kerugian, Ungkapnya
Karena kami tahu bahwa bila saat ini kami diam dan membisu berarti dari kita menitif sebuah mala petaka dan penderitaan bagi anak cucu kita.ujarnya
Oleh sebab itulah maka kepada semua pihak terutama rakyat Mapia dan Dogiyai kami minta doa dan dukungan agar apapun yang kami rencanakan ini bisa terlaksana dengan baik.
Lanjut Ketua Tim peduli Alam dan Manusia Kapiraya Musa Boma menyatakan bahwa segala sesuatu perlu ada kerja sama dan dukungan positif sangat penting.
Karena hadirnya perusahaan Ilegal PT Zommalion Heavin industri di Wakiya ini jelas dia tidak memiliki ijin resmi dari pemerintah baik dari tingkat Kabupaten, Provinsi hingga pada pusat
Maka saya sebagai ketua Tim peduli Alam dan Manusia Kapiraya Musa Boma meminta kepada Kapolri dan Polda Papua Tengah segera tangkap kepala desa Wakiya, kepala suku Kamoro di Wakiya bersama pimpinan Perusahaan PT Zommalion Heavin industri itu, tuturnya.