SUARA UTAMA, Purbalingga – Industri halal di Indonesia terus berkembang pesat, didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konsumsi produk halal. Dalam proses ini, pendamping proses produk halal memainkan peran krusial. Mereka adalah pihak yang membantu pelaku usaha, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dalam memenuhi standar halal. Artikel ini akan mengulas tantangan yang dihadapi oleh pendamping proses produk halal dan kontribusi mereka dalam mendukung industri halal di Indonesia.
Siapa Itu Pendamping Proses Produk Halal ( P3H) ?
Pendamping proses produk halal adalah individu atau kelompok yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang sertifikasi halal. Mereka bertugas membantu pelaku usaha dalam memahami dan memenuhi persyaratan sertifikasi halal yang ditetapkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan lembaga terkait lainnya. Pendamping ini memberikan bimbingan mulai dari tahap awal hingga produk mendapatkan sertifikasi halal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut Hasil Wawancara Dengan Pendamping Proses Produk Halal (P3H) Perwakilan dari Lembaga HC Al Furqon Wilayah Banyumas .
Retno Awan Setyono, Pendamping Proses Produk Halal (P3H) dari Purbalingga
Apa motivasi Anda menjadi pendamping proses produk halal?
“Motivasi utama saya adalah membantu UMKM, terutama di pedesaan, agar mereka bisa bersaing di pasar yang lebih luas. Sertifikasi halal bukan hanya tentang memenuhi regulasi, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada konsumen bahwa produk yang mereka beli aman dan sesuai dengan prinsip halal.”
Tantangan apa yang sering Anda hadapi di lapangan?
“Tantangan terbesar adalah kurangnya kesadaran dan pengetahuan pelaku usaha tentang pentingnya sertifikasi halal. Banyak dari mereka menganggap proses ini rumit dan mahal. Selain itu, keterbatasan sumber daya dan infrastruktur di daerah terpencil juga menjadi kendala.”
Mohammad Amirullah, Pendamping Proses Produk Halal (P3H) dari Banyumas
Bagaimana Anda mengatasi resistensi dari pelaku usaha?
“Kunci utamanya adalah edukasi dan pendekatan personal. Saya sering mengadakan workshop dan sosialisasi untuk menjelaskan manfaat sertifikasi halal. Selain itu, saya berusaha membangun hubungan yang baik dengan pelaku usaha, sehingga mereka merasa didukung dan termotivasi untuk mengikuti proses ini.”
Bisakah Anda berbagi kisah sukses yang pernah Anda dampingi?
“Salah satu kisah yang paling berkesan adalah ketika saya membantu UMKM pengrajin makanan tradisional di suatu desa untuk mendapatkan sertifikasi halal. Awalnya mereka ragu, tetapi setelah mendapatkan sertifikasi, produk mereka diterima dengan baik di pasar lokal dan bahkan ada yang mulai merambah pasar ekspor.”
Mega Mikasari, Pendamping Proses Produk Halal (P3H) dari Purbalingga
Apa peran teknologi dalam membantu tugas Anda sebagai pendamping?
“Teknologi sangat membantu dalam proses ini. Misalnya, aplikasi pendaftaran sertifikasi halal online dari BPJPH ( SIHALAL ) memudahkan kami dalam mengurus dokumen dan memantau status pendaftaran. Selain itu, media sosial juga menjadi alat yang efektif untuk edukasi dan sosialisasi kepada pelaku usaha.”
Tantangan yang Dihadapi Pendamping Proses Produk Halal ( P3H )
1. Kurangnya Kesadaran dan Pengetahuan Pelaku Usaha
Banyak pelaku UMKM yang belum memahami pentingnya sertifikasi halal dan prosedur yang harus dilalui untuk mendapatkannya. Pendamping seringkali menghadapi tantangan dalam mengedukasi pelaku usaha mengenai standar halal dan proses sertifikasi.
2. Keterbatasan Sumber Daya
Banyak pendamping yang bekerja dengan sumber daya terbatas, baik dalam hal finansial maupun akses ke informasi terbaru. Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk memberikan dukungan yang efektif kepada pelaku usaha.
3. Kompleksitas Regulasi
Regulasi sertifikasi halal di Indonesia dapat menjadi kompleks dan sering diperbarui. Pendamping harus terus mengikuti perkembangan ini agar dapat memberikan informasi yang akurat dan terkini kepada pelaku usaha.
4. Resistensi dari Pelaku Usaha
Beberapa pelaku usaha mungkin merasa proses sertifikasi halal terlalu rumit atau mahal, sehingga enggan untuk memulai. Pendamping harus mampu meyakinkan dan memotivasi mereka tentang pentingnya sertifikasi halal untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan akses pasar.
Kontribusi Pendamping Proses Produk Halal ( P3H )
1. Meningkatkan Kesadaran dan Pengetahuan
Pendamping berperan penting dalam meningkatkan kesadaran pelaku usaha tentang pentingnya produk halal. Mereka memberikan edukasi dan pelatihan yang membantu pelaku usaha memahami standar halal dan prosedur sertifikasi.
2. Membantu Proses Administrasi
Salah satu tugas utama pendamping adalah membantu pelaku usaha dalam menyiapkan dokumen dan memenuhi persyaratan administratif untuk sertifikasi halal. Hal ini termasuk membantu dalam pengisian formulir, penyusunan dokumen pendukung, dan persiapan audit halal.
3. Penyediaan Solusi Teknis
Pendamping memberikan solusi teknis kepada pelaku usaha untuk memenuhi standar halal. Ini bisa mencakup penyesuaian proses produksi, pemilihan bahan baku halal, dan penerapan praktik kebersihan yang sesuai dengan prinsip halal.
4. Fasilitasi Akses ke Lembaga Sertifikasi
Pendamping sering memiliki jaringan dengan lembaga sertifikasi halal dan dapat memfasilitasi komunikasi antara pelaku usaha dan lembaga tersebut. Ini mempercepat proses sertifikasi dan mengurangi hambatan yang mungkin dihadapi oleh pelaku usaha.
5. Membangun Kepercayaan Konsumen
Dengan membantu pelaku usaha mendapatkan sertifikasi halal, pendamping turut serta dalam membangun kepercayaan konsumen terhadap produk yang dijual. Kepercayaan ini penting untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperluas pangsa pasar.
Kesimpulan
Pendamping proses produk halal memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung UMKM di Indonesia. Meskipun menghadapi berbagai tantangan di lapangan, dedikasi dan komitmen mereka membantu pelaku usaha memahami dan memenuhi standar halal sangat berarti. Melalui wawancara dengan pendamping berpengalaman, kita bisa melihat bagaimana perjuangan mereka tidak hanya mendukung pertumbuhan industri halal tetapi juga berkontribusi pada perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Kisah sukses yang mereka bagikan menjadi inspirasi bagi kita semua tentang pentingnya kerjasama dan dukungan dalam membangun industri halal yang lebih baik.
Penulis : Dedi Widiyanto
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama, Wawancara