SUARA UTAMA, NGAWI – Peningkatan Kemampuan Menjumlah Melalui Media Aneka Buah – Buahan di Kelompok B TK PERTIWI 26-66 PAKULAUT KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL – Semester II Tahun Ajaran 2020/2021
Bu Laeli Widi sedang melakukan kegiatan Peningkatan Kemampuan Menjumlah Melalui Media Aneka Buah – Buahan di Kelompok B TK PERTIWI 26-66 PAKULAUT KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL – Semester II Tahun Ajaran 2020/2021. Foto & Gambar: Dokumentasi Pribadi Bu Laeli Widi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Guru yang Profesional sangat dibutuhkan untuk mewujudkan mutu Pendidikan yang ada di sekolah, kemampuan guru selalu diperbaharui melalui pengembangan keprofesian , tidak hanya dengan melalui pengembangan keprofesian guru yang professional tetapi juga melakukan penelitian Tindakan kelas yang ada di sekolah
Dalam dunia anak, bermain adalah hal yang pokok & menyenangkan. Dengan metode bermain dalam pembelajaran berhitung membuat anak tertarik dalam mempelajari berhitung untuk anak usia dini. Menurut Depdiknas (2000 : 8) mengemukakan bahwa permainan berhitung diTaman kanak-kanak diberikan secara bertahap, diawali dengan menghitung benda-benda/pengalaman peristiwa konkrit melalui pengamatan terhadap alam sekitar. Permainan berhitung dalam bentuk penjumlahan dan pengurangan membutuhkan suasana yang menyenangkkan & memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak. Untuk itu diperlukan alat peraga/media yang sesuai dengan benda yang sebenarnya, menarik & bervariasi mudah di gunakan & tidak membahayakan bagi anak usia dini, kemampuan tersebut disebut dengan kemampuan berhitung permulaan, yakni kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya yang berhubungan dengan penjumlahan & pengurangan (susanto : 2011).
Perkembangan kognitif seorang anak menurut pendekatan teori Kognitif J. Piaget ( dalam Hildayani 2014 : 6.2 ) terbagi atas tahapan- tahapan yaitu :
- Tahapan Sensorimotor
- Tahap Pra Operasional
- Tahap kongkret operasional
- Tahap formal operasional
Setiap tahapan tersebut dibangun berdasarkan pencapaian tahap sebelumnya, sehingga anak harus melalui tahapan melalui interaksi anak dengan orang dewasa / teman sebayanya yang memiliki pengetahuan lebih luas.
Baik Piaget maupun Vygotsky keduanya sama sama menjelaskan mengenai perkembangan anak kognitif seorang anak J. Piaget lebih menekankan pada kemampuan anak itu sendiri dan bagaimana lingkungan menyediakan stimulasi yang kaya. Sementara itu Vygotsky mencoba melihatnya dari sudut interaksi seorang anak dengan lingkungannya atau dengan kata lain dengan komponen sosial atau budaya dimana anak itu tinggal.
Dari kedua pendapat J. Piaget dan Vygotsky dapat ditarik kesimpulan singkat, yaitu “ Masa kanak- kanak adalah masa bermain dan anak mencoba berikteraksi dengan lingkungannya / budaya anak itu tinggal. Dengan kegiatan bermain anak akan mendapatkan pengalaman baru, sehingga anak akan berfikir untuk mengatasi masalah yang dihadapinya pada saat itu pembelajaran yang efektif juga akan meningkatkan kemampuan kognitif anak didik. Pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dimana cara pembelajaran yang diterapkan hendaknya menyenangkan bagi anak didik.
Keterampilan berfikir (kognitif) memang sangat diperlukan, agar dapat menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya, dengan pengembangan kognitif melalui kegiatan sehari-hari, khususnya pada anak TK yang mempunyai rasa ingin tau yang cukup tinggi. Mereka juga butuh benda-benda yang kongkrit untuk mengembangkan pola berfikir mereka, dengan demikian pola berfikir mereka pun akan terus berkembang sesuai dengan usia dan tahapan mereka.
Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk alternative dan prioritas pemecahan masalah tersebut yaitu dengan menggunakan media yang menarik dan efektif, agar anak merasa tidak bosan serta dapat mengenal penjumlahan bilangan 1 – 10 dengan baik salah satunya dengan menggunakan media aneka buah buahan, diharapkan agar anak lebih mudah mengerti, faham serta membantu mengembangkan kognitif anak.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Mendiskripsikan Penjumlahan Melalui media aneka buah buahan dapat meningkatkan pengembangan kognitif AUD pada siswa Kelompok B TK Pertiwi 26-66 Pakulaut, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk penjumlahan 1- 10
- Mendeskripsikan cara media aneka buah buahan dapat meningkatkan kognitif materi penjumlahan 1-10 pada siswa Kelompok B TK Pertiwi 26-66 Pakulaut, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah
Hasil penelitian Tindakan kelas ini peningkatan kemampuan menjumlah melalui media aneka buah buahan pada anak Kelompok B TK Pertiwi 26-66 Pakulaut, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah Hal ini terbukti dengan hasil belajar pada siswa Kelompok B pada pra siklus dengan porsentase ketuntasan belajar sebesar 20% pada siklus I sebesar 40 % dan pada siklus II 90 %. Dengan menggunakan media buah jeruk pada siklus II tingkat kemampuan penjumlahan bilangan 1-10 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, daripada menggunakan media buah Rambutan pada siklus I. Melalui media aneka buah buahan siswa lebih termotivasi dan berminat dalalm pembelajaran sehingga proses pembelajaran akan mengasyik, menyenangkan dan kemampuan kognitif anak dapat meningkat
Dan Pada kegiatan Refleksi penelitian Tindakan kelas ini saya merasakan adanya masalah dan kekurangan yang muncul pada saat melakukan penelitian tndakan kelas sebagai berikut :
- Pada saat kegiatan guru menjelaskan terlalu cepat sehingga anak-anak kurang menarik dengan apa yang disampaikan.
- Guru kurang menguasai kelas dan media kurang menarik
- Tidak memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya,
- Tidak membiarkan mereka untuk berfikir terlebih dahulu
- Kemampuan anak dalam bentuk penjumlahan bilangan 1 -10 masih rendah.
- Penggunaan metode dan media belajar kurang diminati oleh oleh anak. Sehingga proses belajar mengajar yang ada di TK Pertiwi 26-66 Pakulaut, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah materi penjumlahan bilangan 1-10 Melalui media aneka buah buahan pada Siswa Kelompok B kurang maksimal.
- Ada beberapa anak yang masih merasa takut dan geli ketika memegang buah rambutan
- Masih ada anak yang belum paham bentuk penjumlahan
- Ketuntasan dalam berhitung pun kurang maksimal dikarenakan ada beberapa temannya yang menangis waktu lihat buah rambutan, sehingga kosentrasi anak pun terganggu
Penyelesaian permasalahan yang terjadi dapat diatasi alternatif dan pemecahan masalah adalah dengan Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk alternative dan prioritas pemecahan masalah tersebut yaitu dengan menggunakan media yang menarik dan efektif, agar anak merasa tidak bosan serta dapat mengenal penjumlahan bilangan 1 – 10 dengan baik salah satunya dengan menggunakan media aneka buah buahan, diharapkan agar anak lebih mudah mengerti, faham serta membantu mengembangkan kognitif anak. Proses pembelajaran di taman kanak – kanak menuntut guru untuk mampu menyelesaikan kemampuan siswa taman kanak – kanak yang sesuai dengan karakter mereka yaitu belajar sambil bermain. Sehingga guru harus mampu menggunakan media pembelajaran yang menarik minat dan mampu membangkitkan kreatifitas siswa taman kanak – kanak. Guru juga harus mampu merangsang minat siswa untuk menikmati media belajar yang di gunakan. Sehingga mereka mendapat pengetahuan dengan cara yang menyenangkan.
Sapetendik Indonesia Siapkan Pre Test PPG dan UKMPPG 2023, Ini Langkahnya
Bangun Peradaban Literasi, Suara Utama Berkomitmen Lawan Hoax dengan SDM Jurnalis baru yang Siap Berjuang. Foto & Gambar: Mas Andre Hariyanto/Saepudin Fikri. Rotasi Pengurus Suara Utama (SUARA UTAMA)