Penerimaan Pajak Melemah, Pemerintah Diminta Optimalkan Aset Negara yang Menganggur

- Penulis

Selasa, 7 Oktober 2025 - 10:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yulianto Kiswocahyono, SE., SH., BKP, Konsultan Pajak Senior sekaligus Ketua Komite Tetap Fiskal KADIN Jawa Timur, menilai pelemahan penerimaan pajak menuntut pemerintah untuk lebih kreatif dalam mengoptimalkan aset negara sebagai sumber pendapatan alternatif. (Dok. Suara Utama)

Yulianto Kiswocahyono, SE., SH., BKP, Konsultan Pajak Senior sekaligus Ketua Komite Tetap Fiskal KADIN Jawa Timur, menilai pelemahan penerimaan pajak menuntut pemerintah untuk lebih kreatif dalam mengoptimalkan aset negara sebagai sumber pendapatan alternatif. (Dok. Suara Utama)

Suara Utama – Jakarta, 7 Oktober 2025 – Realisasi penerimaan pajak hingga kuartal III-2025 menunjukkan tren pelemahan. Kondisi ini menandakan basis penerimaan negara semakin rapuh dan ruang fiskal kian sempit apabila pemerintah terus bergantung pada pajak sebagai sumber utama pendapatan nasional.

Kepala Laboratorium Departemen Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), Kun Haribowo, menilai pemerintah perlu segera mencari sumber penerimaan alternatif yang tidak menambah beban masyarakat. Salah satu opsi strategis yang dinilainya potensial adalah pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) yang hingga kini banyak belum dimaksimalkan.

“Dalam kondisi ekonomi yang masih belum stabil, pemerintah perlu mengoptimalkan pembiayaan di luar utang dan di luar pungutan pajak,” ujar Kun kepada wartawan, Senin (6/10/2025).

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Penerimaan Pajak Melemah, Pemerintah Diminta Optimalkan Aset Negara yang Menganggur Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, strategi jangka panjang melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Danantara memang sudah disiapkan, namun langkah jangka pendek yang lebih cepat juga dibutuhkan untuk menjaga ketahanan fiskal negara.

“Banyak aset negara seperti lahan kosong, gedung tak terpakai, dan area publik yang bisa diubah menjadi penerimaan baru tanpa menekan masyarakat,” paparnya.

Kun menilai bahwa optimalisasi aset negara bisa dilakukan melalui berbagai skema, seperti sewa, kerja sama pemanfaatan (KSP), atau bangun guna serah (BGS/BGS). Pemerintah juga telah memiliki dasar hukum yang kuat melalui PP Nomor 28 Tahun 2020 dan PMK Nomor 115/2020, yang mengatur pemanfaatan BMN secara produktif.

“Optimalisasi BMN bisa menjadi solusi realistis untuk menambah penerimaan negara tanpa harus menaikkan tarif pajak,” tegas Kun.

BACA JUGA :  Prabowo Tegaskan Tak Dendam: Kritik Anies “Nilai 11” Tak Sejalan dengan Fakta Kinerja Pertahanan

Selain memperkuat posisi fiskal, ia menambahkan bahwa pengelolaan aset negara secara produktif juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi infrastruktur, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Beberapa aset potensial seperti lahan kosong, gedung perkantoran, hingga area parkir yang dapat dikembangkan sebagai sarana pendukung kendaraan listrik, disebut Kun sebagai “mesin uang baru” yang bisa digarap dengan inovasi dan transparansi.

“Dengan tata kelola yang baik, aset negara yang selama ini diam bisa menjadi energi fiskal baru,” katanya.

Sementara itu, Yulianto Kiswocahyono, SE., SH., BKP, Konsultan Pajak Senior dan Ketua Komite Tetap Fiskal KADIN Jawa Timur, menilai pelemahan penerimaan pajak merupakan tanda bahwa pemerintah harus lebih inovatif dalam mengelola pendapatan negara.

“Penerimaan pajak memang vital, tapi di tengah daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih, perlu ada kebijakan fiskal yang lebih kreatif dan inklusif,” ujar Yulianto kepada Suara Utama.

Ia mendukung langkah optimalisasi BMN sebagai alternatif yang tidak menekan ekonomi rakyat, namun tetap menegaskan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme agar potensi aset negara tidak disalahgunakan.

“Pemanfaatan BMN harus dijalankan dengan prinsip nilai tambah ekonomi dan tata kelola yang baik, bukan sekadar proyek jangka pendek,” tambahnya.

Menurut Yulianto, pendekatan fiskal berbasis aset dapat menjadi jembatan menuju kemandirian fiskal nasional dengan tetap menjaga prinsip keadilan dan keberlanjutan ekonomi.

 

Penulis : Odie Priambodo

Editor : Andre Hariyanto

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Orang Tua Kader PKS Palaran Jadi Korban Kecelakaan, Penabrak Diduga Kabur dari Rumah Sakit
Eksorsisme atau Skizofrenia? Mengurai Ambiguitas Kerasukan dalam Perspektif Medis dan Teologis
Meriah West Java Festival (WJF) 2025 Guncang Kiara Artha Park Bandung
Galian C dan PETI Marak di Kelurahan Kampung Baruh Tabir, Abu Bakar Diduga Jadi Aktor Lapangan
Tim Jelajah Titik Cahaya Tempuh Perjalanan Ekstrem untuk Survei Kebutuhan Masjid di Pedalaman Timor 
Ambiguitas Konsep ‘Menguji Kepatuhan’ dalam Pemeriksaan Pajak: Kritik terhadap Pasal 12A PMK 15/2025
The Seven Lakes Festival 2025 Probolinggo Sukses di Gelar, Ini Harapan Pengunjung 7 Danau dan 7 Air Terjun 
Savira, Yatim Piatu Penderita Tumor Langka Butuh Pertolongan, Bupati Merangin Diharap Hadirkan Kepedulian
Berita ini 33 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 9 November 2025 - 08:32 WIB

Orang Tua Kader PKS Palaran Jadi Korban Kecelakaan, Penabrak Diduga Kabur dari Rumah Sakit

Sabtu, 8 November 2025 - 21:28 WIB

Eksorsisme atau Skizofrenia? Mengurai Ambiguitas Kerasukan dalam Perspektif Medis dan Teologis

Sabtu, 8 November 2025 - 20:27 WIB

Meriah West Java Festival (WJF) 2025 Guncang Kiara Artha Park Bandung

Sabtu, 8 November 2025 - 14:41 WIB

Galian C dan PETI Marak di Kelurahan Kampung Baruh Tabir, Abu Bakar Diduga Jadi Aktor Lapangan

Sabtu, 8 November 2025 - 13:19 WIB

Tim Jelajah Titik Cahaya Tempuh Perjalanan Ekstrem untuk Survei Kebutuhan Masjid di Pedalaman Timor 

Sabtu, 8 November 2025 - 10:05 WIB

The Seven Lakes Festival 2025 Probolinggo Sukses di Gelar, Ini Harapan Pengunjung 7 Danau dan 7 Air Terjun 

Sabtu, 8 November 2025 - 09:49 WIB

Savira, Yatim Piatu Penderita Tumor Langka Butuh Pertolongan, Bupati Merangin Diharap Hadirkan Kepedulian

Sabtu, 8 November 2025 - 09:02 WIB

Terindikasi Dugaan Kongkalikong, Pengadaan Barang dan Jasa serta Pengelolaan Gizi RSUD Waluyo jati 

Berita Terbaru