Ikut tergabung dalam kegiatan ini, Ketua Badan Pengurus Ipmapandode Yonas Kayame dengan organisasi sosial yang ada di Sulut. Serta para senior maupun anggota (IPMAPANDODE), dan simpatisan mengkader peserta sejumlah 34 orang anggota baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kegiatan tersebut mengangkat tema, “Masa depan sungguh ada, dan harapan tidak akan hilang.” Amsal, pada puku 23:18 sub tema yang dikaji: “Melalui PP-AB ini dapat mengingat persaudaraan, dan dapat mengembangkan jiwa kepimpinan kader mudah, IPMAPANDODE yang berkarakter responsif serta adaptif.” Dilaksanakan pada hari Sabtu ( 22 /10/2022).
BACA JUGA : https://suarautama.id/rapat-perdana-sekaligus-penyusunan-program-kerja-ippmarput-jayapura/
Kegiatan penerimaan anggota baru IPMAPANDODE dibekali dengan 4 Materi, terdiri dari: “Dasar-dasar Kepemimpinan, Etika dan Moral, SDA dan SDM, Penulisan Karya Ilmiah, Sejarah Bangsa West Papua, Perubahan Sosial Budaya, Ekonomi Masyarakat Papua, Gender.”
Ketua Badan Pengurus IPMAPANDODE Sulut, Yonas Kayame mengatakan untuk baru yang telah dikaderkan adalah penggantinya sebagai pembawa estafet organisasi IPMAPANDODE.
Kata Kayame, “Kader sebagai membentuk karakter menjadi pemimpin yang unggul dalam mengembangkan profesionalisme serta dalam mewujudkan impian dan harapan dalam wadah organisasi.” Jelasnya selaku ketua badan pengurus IPMAPANDODE.
BACA JUGA : https://suarautama.id/pj-wali-kota-lepas-atlet-kontingen-mengikuti-porprovsu-xi-tahun-2022/
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Stefanus Yogi mengatakan bahwa kami sebagai penerus pembawa sejarah untuk mempersiapkan dengan baik serta membentuk karakter parah kader yang berkualitas.
“kami berharap melalui kegiatan ini, penting untuk para kader agar dapat memahami sejarah organisasi IPMAPANDODE . Dan rawatlah dengan baik IPMAPANDODE , suatu saat akan ada hasil yang akan dituai,” ujarnya.
Kata Dewan Pengarah IPMAPANDODE Yohanes Yogi, “Penerimaan ini membentuk pemimpin yang berkarakter berani, berkualitas, berintegritas tinggi, demi kemajuan menuju pada generasi Papua dan lebih khusus Wilayah Meepago,“ ujarnya.
Kegiatan di akhiri dengan meditasi sebagai salah satu bentuk latihan untuk memusatkan dan menjernihkan pikiran, tetapi yang terjadi tangisan dan air mata yang membuat suasana menjadi haru,” tutupnya. (*)