Kurangnya Perhatian Pemkab, Begini Kondisi Jalan di Desa Tanjung Dalam Kecamatan Lembah Masurai

- Penulis

Selasa, 23 April 2024 - 13:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto, Sumber Suara Utama

Foto, Sumber Suara Utama

SUARA UTAMA, MERANGIN – Akses jalan di Desa Tanjung Dalam Kecamatan Lembah Masurai Kabupaten Merangin, Jambi, yang merupakan penghubung desa kondisinya cukup memprihatinkan sebab kerusakan jalan tersebut sudah sangat parah ditambah lagi apabila musim penghujan tiba, jalan seperti kubangan kerbau.

Masyarakatpun keluhkan hal tersebut, fasilitas jalan yang diharapkan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin namun hingga saat ini tak kunjung diperbaiki.

Mendapati informasi tersebut, Firdaus Sianturi dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) INTRA-WIN menyayangkan kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) di Kabupaten Merangin. Padahal jalan tersebut adalah akses desa untuk perekonomian warga sekitar.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Kurangnya Perhatian Pemkab, Begini Kondisi Jalan di Desa Tanjung Dalam Kecamatan Lembah Masurai Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya kira kalau masalah jalan rusak di wilayah Kabupaten Merangin ini masih banyak yang belum diperhatikan oleh Pemerintah. Saya hanya berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan keselamatan warga apalagi jalan tersebut jalan umum,” katanya kepada Suara Utama (23/4/24).

Menurutnya, jalan akses penghubung dari desa itu kondisinya sangat memprihatinkan.

Ia berharap agar pihak pemerintah lebih memperhatikan dan turun ke lapangan agar mengetahui kondisi sebenarnya.

“Harapan kami terkait dengan jalan rusak ini untuk segera direalisasi dan di perbaiki sehingga tidak menimbulkan korban akibat jalan rusak,” pungkasnya.

Kepada media ini Andi,salah satu warga Desa setempat menjelaskan, menurutnya bahwa kondisi jalan ke desa nya sudah tidak layak di tempuh dengan kendraan roda dua maupun roda empat, dan hal tersebut sudah bertahun-tahun lamanya di keluhkan oleh warga setempat akibat kondisi jalan yang rusak parah dan tak kunjung di perbaiki oleh pemeritah.

“Hampir semua jalan dari desa Durian Mukut ke Desa Tanjung Dalam mengalami kerusakan,orang Desa lain yang mau ke Desa kami banyak mengalami kesulitan,seperti aktivitas sehari-hari anak-anak kami mau ke sekolah juga sering terlambat karena akses jalan yang tidak layak di tempuh,” Demikian ucap Andi

BACA JUGA :  Polemik Kebijakan BPIP : 18 Paskibraka Lepas Jilbab, Petisi Diluncurkan Anggota PPI

Sementara itu terkait infrastruktur jalan rusak yang tidak layak lagi untuk dilalui oleh kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat tersebut, masyarat setempat berharap adanya perhatian khusus oleh pihak pemerintah kabupaten maupun pemerintahan provinsi Jambi.

Wawan (47 tahun) selaku masyarakat setempat berharap, adanya perbaikan infrastruktur akses jalan desa Tanjung Dalam Kecamatan Lembah Masurai ini yang dianggap sudah tidak layak lagi di lalui kendaraan jenis apapun oleh pihak pemerintah kabupaten maupun provinsi dan dinas terkait.

“Sudah hampir 80 tahun negara kita merdeka, kami masyarakat di wilayah Kabupaten Merangin ini, belum merasakan dan menikmati arti dari kemerdekaan itu sendiri. Lihatlah infrastruktur jalan di wilayah kami ini kurang adanya perhatian pihak pemerintah. Besar harapan kami jalan ini segera di perbaiki oleh pihak dinas instansi terkait,” ungkap Wawan.

Lanjut Wawan, infrastuktur jalan wilayah desa Tanjung Dalam Kecamatan Lembah Masurai ini merupakan jalan Kabupaten yang sudah tidak layak lagi disebut jalan Kabupaten tapi jalan kerbau atau jalan ke kebun.

“Akses jalan ini sudah sangat lama rusak namun hingga kini belum ada perhatian pihak pemerintah maupun pihak dinas terkait, seakan -akan tidak ada perhatian maupun tanggapan untuk segera membangun akses jalan di wilayah kami, pihak pemerintah tidak mengetahui kondisi yang sesungguhnya infrastruktur jalan wilayah ini, saya rasa tidak mungkin, sebab ketika ajang politik setiap caleg berebut mendatangi warga guna meminta dukungan maupun simpatik warga untuk membantu memilih nya. Dalam kesempatan ini Kami warga masyarakat Tanjung Dalam berharap adanya perhatian pihak pemerintahan untuk membangun jalan menuju Desa kami,” tutupnya.

 

Penulis : Ady Lubis

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Kasus Dugaan Perdagangan Anak Libatkan Warga SAD, Mijak Tampung SH: “Ini Harus Diberantas!”
Eben Diduga Jadi Penampung Emas Ilegal di Desa Lantak Seribu, Warga Mendesak APH Bertindak
Perkuat Struktur Organisasi, DMI TTS Gelar Meeting Perdana
Humanitalk Lampung di Rujak Petir: Dompet Dhuafa Lampung Gaungkan Aksi Peduli Bencana Sumatera
Roadshow Peduli Sumatera 2025: Dompet Dhuafa Lampung Gandeng Fathur untuk Gerakkan Solidaritas Anak Muda
Cahaya Hijrah Launching Sanlat Akhir Tahun di Batuputih
Nama Satar Kembali Mencuat: Penampung Emas Ilegal di Tanjung Ilir Tabir Diduga Beroperasi Bebas
Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal
Berita ini 228 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 20:58 WIB

Kasus Dugaan Perdagangan Anak Libatkan Warga SAD, Mijak Tampung SH: “Ini Harus Diberantas!”

Senin, 8 Desember 2025 - 07:35 WIB

Eben Diduga Jadi Penampung Emas Ilegal di Desa Lantak Seribu, Warga Mendesak APH Bertindak

Minggu, 7 Desember 2025 - 21:00 WIB

Perkuat Struktur Organisasi, DMI TTS Gelar Meeting Perdana

Minggu, 7 Desember 2025 - 20:02 WIB

Humanitalk Lampung di Rujak Petir: Dompet Dhuafa Lampung Gaungkan Aksi Peduli Bencana Sumatera

Minggu, 7 Desember 2025 - 16:36 WIB

Roadshow Peduli Sumatera 2025: Dompet Dhuafa Lampung Gandeng Fathur untuk Gerakkan Solidaritas Anak Muda

Minggu, 7 Desember 2025 - 15:56 WIB

Cahaya Hijrah Launching Sanlat Akhir Tahun di Batuputih

Sabtu, 6 Desember 2025 - 19:44 WIB

Nama Satar Kembali Mencuat: Penampung Emas Ilegal di Tanjung Ilir Tabir Diduga Beroperasi Bebas

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:28 WIB

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal

Berita Terbaru