Karyawan PT IWIP Terus Bekerja di Tengah Situasi Banjir, Kompolnas: Kondisi Kerja Demikian Sangat Beresiko

- Writer

Senin, 24 Juni 2024 - 17:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suara Utama, Halteng – PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (PT IWIP) Kabupaten Halmahera Tengah kembali direndam banjir pada 23 Juni 2024, hal ini dikarenakan curah hujan yang tinggi di kawasan Industri Tambang Nikel tersebut.

Akibat curah hujan yang tinggi, PT IWIP di KM 15 yang merupakan lokasi pertambangan direndam banjir hingga malam hari.

“Kondisi lokasi kerja berupa jalan untuk akses transportasi bisa dibilang kurang baik karena rusak akibat banjir, dalam hujan buruh pun terus bekerja, tidak diberi waktu istirahat”, ungkap salah satu karyawan yang enggan menyebutkan namanya.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Karyawan PT IWIP Terus Bekerja di Tengah Situasi Banjir, Kompolnas: Kondisi Kerja Demikian Sangat Beresiko Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Risal Abdul selaku Koordinator Komite Politik Nasional (Kompolnas) Halmahera Tengah, Risal Abdul kepada Suara Utama, 24 Juni 2023 menyoroti kondisi tersebut.

BACA JUGA :  Truck Pengangkut 560 Tabung Gas Elpiji Terbakar di Jalan Poros Desa Meranti

“Di musim hujan pihak perusahaan perlu memperhatikan kesehatan dan keselamatan proses pekerjaan buruh, apalagi kondisi kerja disektor tambang sangat beresiko bagi buruh,” kata Koordinator Kompolnas, Risal Abdul.

Ia juga menegaskan, bahwa pemerintahan daerah dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaan beserta pihak perusahaan harusnya bisa melihat kondisi tersebut untuk memastikan keselamatan dan kesehatan karyawan dalam berkerja.

Lanjutnya, bahwa beberapa waktu lalu saat musim hujan terdapat seorang buruh yang terbawa banjir dan ditemukan meninggal.

“Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah lewat Dinas Ketenakerjaan dan pihak perusahaan harusnya turun lapangan melihat langsung dan memastikan keselamatan buruh, karena beberapa waktu lalu musim hujan terdapat seorang buruh yang terbawa banjir sampai meninggal dunia di kawasan industri,” tutup Risal Abdul dengan tegas.*

Penulis : Firmansyah Usman

Berita Terkait

Implikasi Positip Kebijakan Hilirisasi terhadap Perekonomian Indonesia
Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah
Sah! Lucky Hakim-Syaefudin Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Indramayu
Pengesahan Sepihak Ketua BPD Desa Madula Diduga Langgar Prosedur, LSM Soroti Pelanggaran Hukum
Revitalisasi Pasar Simpang Pematang: Harapan Baru untuk Perekonomian Mesuji
Apresiasi Masyarakat Indonesia Pasca Hasil Pemilu 2024!
Pengadilan Negeri Bangko Gelar Penandatanganan Perjanjian Kerjasama POSBAKUM dengan LBH PK 
Milad Akbar dan Silaturahmi Nasional: Momen Bersama Membangun Peradaban
Berita ini 203 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 17:10 WIB

Implikasi Positip Kebijakan Hilirisasi terhadap Perekonomian Indonesia

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:45 WIB

Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah

Kamis, 9 Januari 2025 - 20:03 WIB

Sah! Lucky Hakim-Syaefudin Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Indramayu

Kamis, 9 Januari 2025 - 19:02 WIB

Pengesahan Sepihak Ketua BPD Desa Madula Diduga Langgar Prosedur, LSM Soroti Pelanggaran Hukum

Kamis, 9 Januari 2025 - 17:26 WIB

Apresiasi Masyarakat Indonesia Pasca Hasil Pemilu 2024!

Kamis, 9 Januari 2025 - 15:26 WIB

Pengadilan Negeri Bangko Gelar Penandatanganan Perjanjian Kerjasama POSBAKUM dengan LBH PK 

Rabu, 8 Januari 2025 - 20:23 WIB

Milad Akbar dan Silaturahmi Nasional: Momen Bersama Membangun Peradaban

Rabu, 8 Januari 2025 - 19:39 WIB

Tumpahan Batu Bara di Pulau Popole: Seruan Keadilan Lingkungan dan Transparansi Perusahaan

Berita Terbaru

Nafian Faiz . SUARA UTAMA.ID

Artikel

Saat Tindakan Lebih Bermakna daripada Suara

Jumat, 10 Jan 2025 - 17:05 WIB

Artikel

Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah

Jumat, 10 Jan 2025 - 10:45 WIB