SUARA UTAMA, Tanggamus- Pengurus ranting dan anak ranting Majelis Ta’lim Al-Mahmudah dari empat kecamatan, yakni Kecamatan Cukuh Balak, Limau, Kelumbayan, dan Kelumbayan Barat, Kabupaten Tanggamus, dilantik oleh Ketua Majelis Ta’lim Al-Mahmudah Kabupaten Tanggamus pada Minggu, (28/7/2024), di Pekon Banjar Manis, Cukuh Balak, Tanggamus, Lampung. Acara ini dihadiri oleh Siti Mahmudah, istri calon Bupati Tanggamus Moh. Saleh Asnawi, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan anggota Majelis Ta’lim dari empat kecamatan tersebut.
Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Majelis Al-Mahmudah, serta lantunan ayat suci Al-Qur’an. Selanjutnya, acara pelantikan untuk seluruh pekon di Kecamatan Cukuh Balak, Limau, Kelumbayan, dan Kelumbayan Barat dipimpin oleh Ketua Majelis Ta’lim Al-Mahmudah Kabupaten Tanggamus, Hj. Istiqomah.
Siti Mahmudah dalam sambutannya membacakan riwayat singkat Moh. Saleh Asnawi dan menyampaikan niat tulus beliau untuk maju sebagai calon Bupati, membangun Kabupaten Tanggamus. Segala sesuatu yang belum baik akan diperbaiki, dan yang sudah baik akan dibuat lebih baik. Karenanya, kami memohon bantuan dan doa dari ibu bapak sekalian agar niat tersebut bisa terwujud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Insya Allah, Moh. Saleh Asnawi siap mencalonkan diri sebagai calon Bupati Tanggamus, dengan niat ibadah dan didasari keyakinan bahwa Allah akan memberikan jalan dan rezeki dari tanah, laut, dan udara untuk dikelola bersama demi kemakmuran dan kesejahteraan seluruh masyarakat Tanggamus,” kata Siti Mahmudah.
Pengurus Majelis Ta’lim Al-Mahmudah Kecamatan Cukuh Balak, Basariah, terkait dengan rencana pencalonan Moh. Saleh Asnawi sebagai calon Bupati Tanggamus dalam pilkada serentak tahun 2024, menyampaikan bahwa, jika Moh. Saleh Asnawi terpilih menjadi Bupati Tanggamus, diharapkan dapat membantu masyarakat di Kecamatan Cukuh Balak, Limau, Kelumbayan, dan Kelumbayan Barat, terutama dalam peningkatan infrastruktur jalan, fasilitas pendidikan, dan kesehatan.
Basariah juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian, perikanan, pariwisata, serta pelestarian seni budaya Lampung yang hampir punah. “Pengelolaan sumber daya alam seperti emas, pasir, batu, dan zeolite dapat dilakukan secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Penulis : Mazda
Editor : Nafian Faiz