SUARA UTAMA – Surabaya, 11 September 2025 — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) kembali melahirkan sebuah gerakan mahasiswa yang digadang-gadang menjadi penerus tongkat estafet demokrasi di kampus, yaitu Generasi Demokrasi. Komunitas ini hadir sebagai wadah bagi mahasiswa untuk belajar, berlatih, dan mengawal nilai-nilai demokrasi dalam lingkup akademik maupun sosial masyarakat.
Ketua Generasi Demokrasi, dalam sambutannya, menegaskan bahwa mahasiswa FISIP tidak hanya dibekali teori tentang politik, pemerintahan, maupun kebijakan publik, tetapi juga dituntut untuk mempraktikkan nilai-nilai partisipasi aktif, keterbukaan, dan keberanian dalam menyuarakan aspirasi. “Generasi Demokrasi adalah bentuk nyata kepedulian mahasiswa untuk mengawal demokrasi, mulai dari ruang kelas hingga ruang publik,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Misi dan Visi
Generasi Demokrasi lahir dari keresahan atas menurunnya partisipasi mahasiswa dalam forum-forum akademik maupun organisasi kampus. Visi mereka sederhana: menjadikan mahasiswa FISIP UINSA sebagai pionir demokrasi kampus yang kritis, progresif, dan berintegritas.
Adapun misi yang diusung mencakup:
- Mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya nilai demokrasi yang substantif.
- Mengawal isu-isu kebangsaan dengan pendekatan akademis.
- Menjadi ruang kolaborasi lintas organisasi mahasiswa di lingkungan UINSA.
Dukungan Akademisi
Praktisi sekaligus akademisi, Yulianto Kiswocahyono, SE., SH., BKP, memberikan apresiasi penuh terhadap lahirnya Generasi Demokrasi. Menurutnya, keberadaan komunitas mahasiswa seperti ini sangat penting untuk menjaga kultur intelektual dan tradisi demokrasi di lingkungan kampus.
“FISIP UINSA punya potensi besar mencetak kader bangsa yang kritis dan berintegritas. Dengan hadirnya Generasi Demokrasi, saya berharap mahasiswa mampu menjaga idealisme sekaligus menghadirkan gagasan konstruktif bagi masyarakat,” ungkapnya.
Suara Mahasiswa
Salah satu anggota Generasi Demokrasi, Gus Reyhan Alarico Stewart, menyampaikan pandangannya bahwa gerakan ini bukan sekadar organisasi formalitas, melainkan ruang tumbuh bersama. “Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa FISIP tidak boleh apatis. Demokrasi harus dijaga dengan keberanian berpikir kritis, sekaligus berakhlak. Generasi Demokrasi adalah cara kami mewarisi tradisi intelektual dan pergerakan di UINSA,” tegasnya.
Agenda dan Kiprah ke Depan
Dalam waktu dekat, Generasi Demokrasi akan menggelar diskusi publik bertajuk “Demokrasi di Era Disrupsi Digital” dengan menghadirkan akademisi, praktisi, serta aktivis demokrasi. Selain itu, mereka juga merencanakan program pendampingan masyarakat di Surabaya sebagai bentuk implementasi nilai demokrasi partisipatif.
Gerakan ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak mahasiswa FISIP UINSA untuk tidak hanya memahami demokrasi dari sisi teoritis, tetapi juga membumikan praktiknya di tengah masyarakat.
Penulis : Odie Priambodo
Editor : Andre Hariyanto
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














