SUARA UTAMA, Tulang Bawang –Camat Rawajitu Timur, Komandan Rayon Militer (Koramil) Rawajitu, dan Kepala Kampung Bumi Dipasena Abadi di Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung menyaksikan panen udang vanamei dari Program Ketahanan Pangan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2024. Acara tersebut berlangsung pada Jumat (28/6/2024), di Blok 14, Jalur 55, Nomor 10, Kampung Bumi Dipasena Abadi.
Camat Rawajitu Timur, Amad, menyampaikan kegembiraannya saat hadir melihat dari dekat proses panen udang vanamei, benur bantuan ketahanan pangan DD Kampung Bumi Dipasena Abadi. “Saya mendengar bahwa program bantuan benur ketahanan pangan di Kampung Bumi Dipasena Abadi berhasil. Karenanya, saya dan Bapak Koramil menyempatkan hadir langsung di sini. Ternyata info itu benar. Saya senang, semoga program ini menginspirasi dan bisa menjadi gerakan bersama se-Dipasena,” kata Amadi.
Sementara itu, Kepala Kampung Bumi Dipasena Abadi menyampaikan bahwa Program Ketahanan Pangan tahun 2024, dengan alokasi anggaran sebesar Rp86,4 juta, memberikan bantuan 1,8 juta ekor benur (bibit) udang vanamei untuk 130 kolam tambak yang diluncurkan pada akhir bulan Maret 2024 lalu, dinilai berhasil dan sukses.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, data yang ada menunjukkan bahwa dari 130 kolam tambak dengan total 1,8 juta benur, hampir semuanya berhasil. Keberhasilan mencapai 95 persen. Hanya ada dua kolam yang gagal panen dan sekitar lima kolam yang hasilnya tidak maksimal, itupun disebabkan oleh pasang tinggi dan ketinggian tanggul tambak yang tidak memadai.
“Panen udang hari ini merupakan bukti nyata bahwa investasi dalam program ketahanan pangan DD memberikan hasil yang signifikan bagi kemajuan budidaya udang masyarakat kampung kami. Ini juga membuktikan bahwa sumber daya alam kita masih sangat menjanjikan jika kita mau berusaha untuk mengelolanya,” tambah Nuh Hudawi.
Salah satu petambak yang mendapatkan bantuan benur Ketahanan Pangan, Ranu Wijaya, beralamat di Blok 14, Jalur 55, Nomor 10, melakukan panen udang vanamei dengan hasil yang memuaskan. Dia menerima benur dari program ini, menebar 26.000 ekor benur di satu kolam tambaknya pada awal bulan April. Setelah 88 hari, ia berhasil memanen udang dengan ukuran 47 per kilogram, menghasilkan 493 kilogram udang.
“Saya menghabiskan biaya operasional sebesar Rp13 juta, sementara hasil penjualan mencapai Rp32,488 juta. Alhamdulillah, saya masih mendapatkan sisa hasil usaha sekitar Rp20 juta,” tutur Ranu.
Ranu mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada pemerintah kampung yang telah menggulirkan program ini. Ia menilai program ketahanan pangan berupa bantuan benur udang sangat membantu dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Editor : Nafian Faiz
Sumber Berita : Kampung Bumi Dipasana Abadi