SUARA UTAMA, Makassar – Memasuki proses perkuliahan Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024, Harry Yulianto, salah seorang akademisi dari STIE YPUP Makassar telah mengembangkan teknologi inovasi berupa Dosen Artificial Intelligence (AI). Dosen AI tersebut diberi nama “Harry Yulianto” sesuai dengan nama pengembangnya, dan sudah diluncurkan sejak 4 Maret 2024.
Ide dasarnya sebenarnya dari melihat tayangan Presenter AI yang membawakan berita di salah satu televisi nasional, kata Harry. Selama lebih dari setahun, melalui proses kajian yang mendalam serta belajar secara mandiri, Alhamdulillah dapat mengembangkan Dosen AI.
Meskipun, masih terus dalam proses pengembangan, namun Dosen AI dapat memberikan perspektif yang inovatif ketika dipergunakan pada proses pembelajaran di kelas, lanjut Harry. Untuk saat ini, baru mata kuliah Matematika Bisnis yang mempergunakan Dosen AI, dan akan dikembangkan untuk mata kuliah lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengembangan Dosen AI menggunakan teknologi Text to Speech, dimana teknologi AI dapat merubah teks menjadi audio, untuk selanjutnya dikombinasikan dengan avatar, sehingga menghasilkan Dosen AI berupa video robotik yang dapat menjelaskan tentang materi perkuliahan dalam Bahasa Indonesia.
Dyan Fauziah Suryadi, selaku Wakil Ketua 1 Bidang Akademik STIE YPUP Makassar, memberikan apresiasi positif terhadap hasil karya teknologi yang inovatif berupa Dosen AI. Dengan adanya Dosen AI, diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar mahasiswa, terutama pada mata kuliah yang dianggap rumit dan sulit dipelajari, kata Dyan.
Lebih lanjut menurut Dyan, beberapa kontribusi teknologi inovatif yang sudah dikembangkan oleh Harry Yulianto di kampus, telah memberikan kemudahan dan kegunaan bagi dosen, diantaranya: website LPPM yang informatif, maupun sistem informasi surat tugas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Beberapa mahasiswa yang diperkenalkan dengan teknologi Dosen AI menyambut baik, dan mengharapkan dapat mendukung pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan efektivitas maupun efisiensi didalam proses belajar mengajar di kelas.
Menurut Harry, teknologi Dosen AI masih belum dapat berinteraksi secara optimal dengan mahasiswa, sehingga menjadi kendala didalam membangun proses komunikasi dua arah yang interaktif. Kendala tersebut akan menjadi salah satu tantangan didalam proses pengembangan Dosen AI kedepannya, dan tentunya Dosen AI tidak akan dapat menggantikan peran dosen manusia dalam upaya mencerdaskan generasi bangsa, pungkas Harry yang juga kandidat Doktor Ilmu Ekonomi pada Universitas Hasanuddin.