Ajaibnya Jambu Mete! Buahnya yang menunjang Kesehatan Jantung dan Sirkulasi Darah

- Penulis

Senin, 17 November 2025 - 13:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Ilustrasi Jambu Mete (Kementan go id)

Gambar Ilustrasi Jambu Mete (Kementan go id)

SUARA UTAMA – Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang hidup sehat, terutama setelah angka penyakit jantung di Indonesia terus menanjak, perhatian publik sering tersedot pada superfood impor—blueberry, almond, atau avokad. Padahal, Indonesia memiliki superfood lokal yang tak kalah kaya nutrisi namun justru terabaikan: jambu mete, atau cashew apple. Dalam wacana kesehatan nasional, buah tropis ini perlu naik kelas sebagai pangan unggulan karena khasiatnya yang luar biasa terhadap kesehatan jantung dan aliran darah.

Vitamin C yang Tinggi: Pelindung Dinding Pembuluh Darah

Jambu mete mengandung vitamin C hingga 3–5 kali lebih tinggi dari jeruk, menjadikannya salah satu buah tropis terkaya antioksidan. Peran vitamin C jauh lebih dari sekadar peningkat imun; ia melindungi dinding pembuluh darah dari kerusakan oksidatif, mengurangi inflamasi, dan menjaga elastisitas arteri.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Ajaibnya Jambu Mete! Buahnya yang menunjang Kesehatan Jantung dan Sirkulasi Darah Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pakar gizi tropis, Dr. Yasmin Hartati, menegaskan:“Buah tinggi vitamin C seperti jambu mete membantu menjaga elastisitas pembuluh darah, mengurangi stres oksidatif, dan menurunkan risiko penyakit jantung koroner.”

Dengan konsumsi rutin, jambu mete bekerja seperti “perisai alami” pembuluh darah.

Kandungan Serat Tinggi: Penurun kolesterol dengan Cara Sederhana

Jambu mete adalah buah dengan serat larut tinggi yang berfungsi mengikat lemak dalam saluran cerna sehingga membantu menurunkan kadar kolesterol LDL. Data Indonesia Dietetic Association menunjukkan bahwa peningkatan 5 gram serat larut dalam menu harian dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 10%.

Dengan teksturnya yang berserat dan kaya air, jambu mete merupakan cara sederhana dan murah untuk menjaga kadar kolesterol tetap normal.

Kandungan Antioksidan Polifenol: Pendukung Aliran Darah yang Lancar

Buah ini juga mengandung polifenol dan karotenoid yang berfungsi sebagai antioksidan kuat. Studi dari Universitas Kerala menunjukkan bahwa polifenol pada jambu mete dapat meningkatkan fungsi endotel — lapisan pembuluh darah yang mengatur pelebaran dan penyempitan arteri.

Fungsi endotel yang sehat berarti aliran darah lancar, tekanan darah stabil, dan risiko penyumbatan arteri menurun.

Kandungan Kaya Kalium & Rendah Natrium: Splusi Alami untuk Tekanan Darah Tinggi

Hipertensi adalah penyebab utama penyakit jantung di Indonesia. Jambu mete hadir sebagai penyeimbang nutrisi: tinggi kalium, rendah natrium. Kalium membantu menetralkan efek buruk garam dan menurunkan risiko stroke serta serangan jantung.

Menurut American Heart Association, pola makan kaya kalium adalah salah satu strategi paling efektif untuk mengontrol tekanan darah.

Ironi Indonesia: Negara Penghasil, tetapi Buahnya Terabaikan

 Jambu mete di Indonesia lebih dikenal sebagai “buah sampingan” dari produksi kacang mete. Banyak petani membiarkan buahnya jatuh, membusuk, atau dipakai sebagai pakan ternak. Padahal, nutrisinya luar biasa dan berpotensi menjadi komoditas ekonomi bernilai tinggi.

BACA JUGA :  Penangguhan Sementara Fitur TikTok Live Berdampak Buruk bagi UMKM Indonesia

Laporan Pusat Penelitian Buah Tropis IPB menyebut bahwa jambu mete dapat diolah menjadi jus, sirup alami, selai rendah gula, hingga fermentasi seperti kombucha tropis. Namun rendahnya literasi gizi membuat pemanfaatannya minim.

Ekonom pangan, Prof. B. Suroso Wibowo, menekankan,
“Indonesia punya superfood lokal yang undervalued. Jika UMKM mengelola jambu mete dengan baik, ia bisa menjadi komoditas bernilai tinggi dan daya saing ekspor.”

Dengan tingginya tren pangan sehat global, jambu mete memiliki peluang menjadi ikon superfood tropis Indonesia.

Cara Mengolah Jambu Mete agar Aman,Enak dan Siap Dikonsumsi

Untuk memaksimalkan manfaat kesehatannya, berikut langkah mengolah jambu mete dengan benar:

  1. Pilih Buah Matang

Warna merah cerah atau kuning keemasan, Hindari yang memar atau terlalu lembek.Ingat: hanya buahnya yang dimakan, biji mete mentah beracun sebelum diproses.Cuci Bersih: Cuci di bawah air mengalir untuk menghilangkan getah ringan.

  1. Rendam Air Garam untuk Hilangkan sepet

Rendam 10–15 menit dalam campuran,1 liter air,1 sdm garam, ½ sdt perasan jeruk nipis,Kemudian bilas bersih.

Cara Menyajikan Jambu Mete :

  1. Dimakan langsung, Untuk mendapatkan manfaat vitamin C maksimal.
  2. Salad buah, Potong dadu dan campurkan dengan pepaya atau nanas.
  3. Jus Jambu Mete

Bahan: 1–2 buah jambu mete,200 ml air, Madu secukupnya

Caranya: Potong buah, buang bagian kerasnya, Blender dengan air, Saring untuk hasil halus.

  1. Sirup / Konsentrat Jambu Mete,Rebus sari buah hingga mengental, simpan dalam botol steril.
  2. Fermentasi (Cuka atau Kombucha Tropis),Fermentasi 2–5 hari dengan ragi atau SCOBY.
  3. Selai Jambu Mete, Masak potongan buah dengan sedikit air dan lemon, blender, lalu masak kembali hingga mengental.
  4. Es lilin jambu mete, Blender jambu mete + air + madu, tuang ke cetakan, bekukan.
  5. Jambu mete kering,Iris tipis, keringkan di oven 60°C selama 4–5 jam.

Catatan Keamanan: Biji mete tidak boleh dimakan mentah, 1–2 buah per hari cukup untuk manfaat jantung.Jika punya asam lambung, konsumsi dalam bentuk jus yang diencerkan.

 Kesimpulan: Keajaiban yang Perlu Kita Naikkan Martabatnya

Jambu mete adalah buah tropis dengan kekuatan nutrisi tinggi: vitamin C melimpah, antioksidan kuat, serat tinggi, serta kaya kalium. Semua komponen ini menjadikannya salah satu buah terbaik untuk menjaga kesehatan jantung dan kelancaran sirkulasi darah.

Di saat banyak orang mencari superfood mahal dari luar negeri, jambu mete menawarkan alternatif lokal yang lebih murah, lebih segar, dan lebih relevan dengan kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia. Tantangannya hanya satu: kesadaran dan pemanfaatan.

Kini saatnya mengangkat jambu mete dari buah yang terabaikan menjadi pangan bernilai tinggi bagi kesehatan dan ekonomi nasional.

Penulis : Tonny Rivani

Sumber Berita : Referensi: 1. American Heart Association (AHA). “Potassium and Your Heart.” AHA Nutrition Guidelines. 2019–2023. 2. Journal of Food Science and Technology. Nair, A. G., et al. “Polyphenol Composition and Endothelial Protective Effects of Cashew Apple Extract.” 2017. 3. Universitas Kerala – Department of Food Science. Laporan penelitian internal: Cashew Apple Phytochemical and Functional Properties. 2015–2018. 4. Indonesia Dietetic Association (Persagi). “Pedoman Serat Pangan dan Risiko Penyakit Jantung di Indonesia.” 2021. 5. Pusat Penelitian Buah Tropis, Institut Pertanian Bogor (IPB). Potensi Pemanfaatan Jambu Mete sebagai Pangan Fungsional di Indonesia. Laporan Riset 2022. 6. Journal of Tropical Agriculture and Food Science. “Nutritional Value of Cashew Apple and Its Application in Tropical Food Products.” 2014. 7. FAO – Food and Agriculture Organization. Post-Harvest Handbook: Cashew and Cashew Apple Utilization in Tropical Regions.

Berita Terkait

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  
Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia
Kepatuhan Pajak di Tangan Algoritma: Solusi atau Ancaman?
Friedrich Nietzsche dan Gema Abadi dari Kalimat “Tuhan Telah Mati”
Penulis Tak Lagi Dibebani Administrasi Pajak? Kemenekraf Mulai Lakukan Pembenahan
Eko Wahyu Pramono Gugat Politeknik Negeri Jember ke PTUN Surabaya
Janji Boleh Lisan, Pembuktiannya Harus Kuat: Pesan Advokat Roszi Krissandi
Membedah Pemikiran Filsuf Baruch De Spinoza
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 16:12 WIB

Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia

Rabu, 3 Desember 2025 - 15:29 WIB

Kepatuhan Pajak di Tangan Algoritma: Solusi atau Ancaman?

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:43 WIB

Friedrich Nietzsche dan Gema Abadi dari Kalimat “Tuhan Telah Mati”

Selasa, 2 Desember 2025 - 14:11 WIB

Penulis Tak Lagi Dibebani Administrasi Pajak? Kemenekraf Mulai Lakukan Pembenahan

Selasa, 2 Desember 2025 - 12:48 WIB

Eko Wahyu Pramono Gugat Politeknik Negeri Jember ke PTUN Surabaya

Senin, 1 Desember 2025 - 20:03 WIB

Janji Boleh Lisan, Pembuktiannya Harus Kuat: Pesan Advokat Roszi Krissandi

Senin, 1 Desember 2025 - 14:21 WIB

Membedah Pemikiran Filsuf Baruch De Spinoza

Senin, 1 Desember 2025 - 13:17 WIB

Banjir Sumatera: Bukan Soal Warga Lalai Menjaga Hutan, Tapi Ulah Mafia Kekuasaan

Berita Terbaru