SUARA UTAMA, Bandung – Pasar Seni ITB kembali hadir setelah vakum selama 11 tahun untuk menghidupkan kembali jantung kesenian dan kebudayaan di Kota Bandung.
Festival yang diadakan pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 18-19 Oktober 2025 di Kampus Ganesha ini diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung.
Organisasi yang Mendukung Terselenggaranya Pasar Seni ITB
Keberhasilan Pasar Seni ITB, tidak bisa lepas dari peran beberapa organisasi yang bekerja sama demi menyukseskan acara ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Organisasi yang dimaksud adalah komunitas seni lokal, organisasi mahasiswa, Pemerintah Daerah Kota Bandung, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Selain untuk memberi ruang kreativitas dan partisipasi publik, acara ini juga bertujuan untuk mendorong ekonomi kreatif dan memperkuat citra budaya Bandung.
Tidak hanya itu, harapannya bisa menjadi ajang pameran dan pemasaran karya seniman lokal.
Animo Masyarakat yang Tinggi
Tercatat sebanyak lebih dari 200.000 pengunjung hadir di acara ini untuk menikmati berbagai pameran karya rupa, panggung pertunjukan, bazar kreatif, dan beragam wahana interaktif yang menarik.
Festival ini juga turut mengadakan acara Lomba Kereta Peti Sabun (DAMAS XII), lelang karya seni eksklusif program komunitas seni dan workshop.
Sekitar lebih dari 80 seniman, puluhan komunitas kreatif, serta lebih dari 30 tenant kuliner lokal ikut terlibat dalam memeriahkan Pasar Seni ITB.
Dukungan dari Tokoh dan Pejabat untuk Pasar Seni ITB
Sejumlah tokoh publik dan pejabat juga turut hadir pada acara ini termasuk Walikota Bandung dan perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Kedua pihak sangat memberikan apresiasi serta dukungan terhadap acara ini.
Pihak kementerian menyatakan bahwa acara ini dapat menjadi momentum penting dalam penguatan ekonomi kreatif serta pengembangan seni dan budaya.
“Pasar Seni ITB merupakan momen strategis untuk ekonomi kreatif dan diplomasi budaya. Acara ini mendorong pergerakan UMKM, pelaku kuliner, seniman, hingga sektor transportasi dan akomodasi,” kata Widiyanti Putri Wardhana, perwakilan Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Tidak hanya itu, Pemerintah Daerah Kota Bandung juga mendukung acara ini, karena dapat meningkatkan kunjungan publik ke pusat kreatif Bandung.
“Pasar Seni adalah bagian dari identitas Kota Bandung yang kreatif dan inklusif. Ini bukan sekadar acara kampus, tapi sudah menjadi milik masyarakat luas,” ucap Walikota Bandung, Farhan.
Penulis : Diwana Fikri Aghniya
Editor : Nurana Prasari
Sumber Berita : Suara Utama













