Baliak Ba Surau” dan Pendidikan Integralistik Minangkabau
Padang, 27 September 2025 – Konsep Baliak Ba Surau kembali digaungkan sebagai jawaban atas kebutuhan pendidikan adat dan agama di Ranah Minang. Sistem ini menekankan pendidikan integralistik, yakni pendekatan menyeluruh yang menghubungkan adat, agama, dan ilmu sebagai pondasi utama pembentukan karakter generasi muda.
Dalam filosofi Minangkabau, setiap unsur selalu hadir dalam kesatuan tiga: Niniak Mamak – Alim Ulama – Cadiak Pandai, raso – pareso, hingga adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah (ABS–SBK). Ketiganya tidak dapat dipisahkan dan menjadi pilar kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama lebih dari 80 tahun sejak kemerdekaan, fungsi surau sebagai pusat pendidikan adat dan agama mulai terputus. Program Baliak Ba Surau hadir untuk menghidupkan kembali tradisi pendidikan yang mengajarkan raso jo pareso: memaknai ilmu dengan akal sehat, lalu menyalurkannya ke masyarakat sesuai tuntunan Al-Qur’an,” ungkap Intan Kinantan.
Melalui Baliak Ba Surau, generasi Minang diharapkan tumbuh dengan hati yang suci, akal yang cerdas, pemahaman yang matang, serta kepemimpinan yang baik dan bijak. Surau tidak hanya membentuk pengetahuan, tetapi juga menanamkan filosofi hidup: jangan menyakiti orang lain dengan perkataan, tindakan, atau perilaku.
Konsep ini sekaligus mengembalikan surau sebagai pusat peradaban adat dan agama di Minangkabau, tempat ilmu diwariskan secara turun-temurun, murni, dan tetap terjaga keasliannya.
Penulis : Intan kinantan
Editor : Ziqro fernando














