SUARA UTAMA, Palembang – Dosen mempunyai kewajiban tri darma perguruan tinggi, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Atas dasar itulah dosen-dosen program studi Pendidikan Akuntansi dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas PGRI Palembang melaksanakan PkM dengan tema “Rekayasa Ekosistem Entrepreneurship Melalui Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Menghadapi Era Society 5.0″ di SMK Setia Darma Palembang (Sabtu, 25/05/2024).
Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas PGRI Palembang yang melaksanakan PkM antara lain M. Toyib, M.Pd, Dr (Cand) Hendri Gunawan, M.Pd, Zahruddin Hodsay, S.Pd, MM, C.LMA, C.MMI, C.FR, C.FTax, QBE, C.PE, Erma Yulaini, S.Pd, M.Si, Dr (Cand) Diana Widhi Rachmawati, S.IP, MM dan Dr (Cand) Depi Pramika, S.Pd, M.Si dan Nuryanti Permatasari, SE.Ak, MM. Sedangkan dosen PGSD adalah Hj. Ida Suryani, S.Pd, M.Si.
Tidak hanya dosen, kegiatan PkM ini juga melibatkan peran aktif mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi, yaitu mahasiswa semester IV Rino Ahmad Setiawan dan Anisah. Sedangkan Tiara Aulia mahasiswa semester II. Mahasiswa terlibat dalam memfasilitasi kelancaran acara, dengan berperan sebagai MC, fotografer dan konsumsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di SMK Setia Darma Palembang ini diterima dan dibuka langsung oleh Kepala SMK Setia Darma Palembang Hendri Damhudi, S.Kom. Ia menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan ini sebagai bentuk kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah.
“Kami ucapkan terima kasih telah menjadikan sekolah kami sebagai tempat PkM. Semoga ini sangat bermanfaat bagi guru dan siswa yang mengikutinya. Ke depan semoga hubungan baik kerjasama ini terus dapat terjalin. Apalagi banyak alumni PGRI yang menjadi guru di sekolah ini yang telah sukses. Bahkan tahun ini ada 5 guru kita yang diterima P3K” ujarnya.
Hendri Damhudi berharap pada masa mendatang kerjasama dapat dilanjutkan secara formal dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU), dimana Universitas PGRI Palembang dapat melakukan sosialisasi, praktek PPL mahasiswa, penelitian dan guru tamu bagi siswa. Sedangkan sekolah kami SMK Setia Darma dapat menjadikan tempat unit tertentu UPGRI Palembang sebagai rekan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) pada kegiatan magang siswa dan kolaborasi lainnya.
Sebelum paparan materi, tampil di awal ibu Nuryanti Permatasari, SE.Ak, MM, Hj Ida Suryani, S.Pd, M.Si dan Dr (Cand) Diana Widhi Rachmawati, S.IP, MM yang menyampaikan keberadaan Universitas PGRI Palembang.
Terdapat 7 fakultas hingga kini, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Sain dan Teknologi (FSaintek), Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK). Bahkan terdapat 2 fakultas baru, yaitu Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) dan Fakultas Hukum (FH).
“Program studi Pendidikan Akuntansi dan PGSD adalah program studi yang berada di bawah naungan FKIP. Saat ini terdapat 13 program studi di FKP, bahkan terdapat prodi baru yaitu Pendidikan IPA. Prodi di FH juga terkait bisnis yaitu Hukum Bisnis” seloroh Diana Widhi Rachmawati, mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu ini.
Untuk membahas materi Kompetensi Entrepreneurship Gen Z dalam Bingkai Capaian Pembelajaran Akuntansi Masa Depan disampaikan oleh Zahruddin Hodsay, S.Pd, MM, C.LMA, C.MMI, C.FR, C.FTax, QBE, C.PE (Dosen Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas PGRI Palembang dan Entrepreneur pada Zafa Tour, Logam Mulia EOA dan HNI/HPAI yang juga sebagai Jurnalis Media Utama).
Pak Hodsay (begitu ia disapa) menyampaikan bahwa pembelajaran dan output akuntansi saat ini mengalami pergeseran ke arah Teknologi Informasi. Oleh karena itu siswa SMK saat ini sebagai Gen Z perlu mempersiapkan diri dengan berbagai kompetensi, agar mampu bersaing di DUDI mendatang. Perlu diketahui publish Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa pengangguran paling banyak di Indonesia adalah alumni SMK.
Ia melanjutkan, representasi kemampuan umum yang mesti dimiliki siswa SMK antara lain literasi, numerasi, kapabilitas teknologi informasi dan komunikasi, berpikir kritis dan kreatif, kapabilitas sosial dan personal, pemahaman etika, pemahaman interbudaya, sejarah dan budaya Aboriginal dan Torres Strait Islander, keterlibatan Asia dan Australia serta keberlanjutan.
“Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri juga untuk belajar menjadi entrepreneurship. Karena tidak ada jaminan setelah tamat sekolah nanti bakal ada lowongan kerja yang dapat menampung kita. Sedangkan terkadang orang tua kita punya keterbatasan untuk membiayai keberlanjutkan pendidikan lebih tinggi.” jelas dosen yang mengaku sudah mencari uang sendiri sejak bangku SMK dulu.
Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP UPGRI Palembang yang juga hadir memberikan materi Dr (Cand) Hendri Gunawan, S.Pd, M.Pd menceritakan bahwa hampir semua dosen-dosen Prodi Pendidikan Akuntansi di FKIP UPGRIP adalah pengusaha atau pebisnis yang bisa ditiru oleh siswa SMK Setia Darma nantinya. Mereka tidak hanya mengajarkan ilmu kewirausahaan secara teori, namun juga sekaligus praktek sebagai praktisi wirausaha.
“Ada dosen kita yang menjadi pengusaha travel umroh, jual logam mulia EOA dan HPAI/HNI. Ada juga yang pengusaha budidaya, kolam dan pemancingan dan peternakan ikan. Selain itu ada yang menjadi pebisnis angkringan, percetakan, laundry dan distributor kopi. Saya sendiri bisnis dan ternak ayam kampung potong.” cerita dosen yang juga sedang study lanjut S3 di Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang ini.
Pada sesi lainnya, tampil pembicara PkM seorang dosen sekaligus praktisi wirausaha yang berpengalaman usaha bidang peternakan dan budidaya ikan, ATK dan percetakan yaitu M. Toyib, M.Pd. Alumnus pertama prodi Pendidikan Akuntansi ini memberikan beberapa alternatif usaha yang dapat dilakoni oleh siswa setelah tamat SMK mendatang.
“Ada banyak contoh usaha atau bisnis yang sedang trend seperti makanan, minuman, industri kreatif, seni budaya, jasa dan dagang, manufaktur, bisnis digital, content creator, youtuber, budidaya dan banyak lainnya. Namun kita juga perlu memilih jenis usaha yang tidak hanya viral sesaat, tapi bisnis yang dapat terus bertahan dalam waktu yang cukup lama” nasehatnya memberi tips.
Sebagaimana tema PkM kali ini, nara sumber lainnya Erma Yulaini, S.Pd, M.Si memberikan beberapa strategi rekayasa ekosistem entrepreneurship pada Kurikulum Merdeka dapat dilakukan dengan integrasi kurikulum, pendidikan nonformal, promosi budaya kewirausahaan, kemitraan dengan industri dan dukungan regulasi.
“Sebagai contoh strategi yang dapat diterapkan dalam menciptakan ekosistem entrepreneurship yang efektif pada era society 5.0 diantaranya pendidikan dan pelatihan, pemberian akses modal, inkubasi bisnis, kolaborasi akademisi dan dunia industri, fasilitasi regulasi, jaringan dan komunitas, budaya kewirausahaan, evaluasi dan pembaharuan serta akses ke pasa” jelas dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan ini.
Menanggapi pertanyaan Melati (siswa kelas XI Akuntansi dan Keuangan Lembaga) tentang bagaimana cara mengurangi dampak negatif penggunaaan media sosial bagi gen Z, Dr (Cand) Depi Pramika, S.Pd, M.Si memberikan jawaban dengan cara mengatur waktu sebaik mungkin dalam penggunaan handphone, bijak berbelanja online, menghindari ujaran kebencian dan berita hoax dan mengetahui dampak negatif bagi kesehatan penggunaan hp yang berlebihan.
“Kita tidak perlu mengikuti arus-arus pergaulan anak muda yang tidak bermanfaat, seperti nongk-nongki di cafe sampai larut malam. Apalagi kumpul-kumpul yang pada akhirnya cuma duduk di tempat masing-masing dan sibuk dengan hp masing-masing. Idak mesan minuman atau makanan pulok di cafe itu, cuma numpang duduk bae atau manfaatkan wifi gratis” cetus pengelola Jurnal NERACA FKIP Akuntansi UPGRIP yang sedang kuliah S3 Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri Malang ini.
Penulis : Zahruddin Hodsay
Sumber Berita : Universitas PGRI Palembang, SMK Setia Darma Palembang