Foto: Sosialisasi Pembinaan RQ dan TPQ oleh Lembaga Persaudaraan Attawabin
Meski berusia seumur jagung persaudaraan Attawabin sejak terbentuk pada 10 Mei 2024 hingga saat ini menunjukkan eksistensinya dalam kegiatan Da’wah sosial keagamaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu disampaikan Irawan sakti bendahara umum persaudaraan attawabin dalam giat “Sosialisasi Pembinaan Rumah Qur’an/TPQ Lingkup Kabupaten Lombok Timur” yang digelar di Seco Coffee yang beralamat di Pusat Pertokoan Pancor, Minggu (26/1/2025).
Disampaikan oleh mantan karyawan Bank Mandiri tersebut, kegiatan tersebutsebagai bentuk empati persaudaraan attawabin pada anak anak usia dini saat ini.
“Fenomena yang terjadi saat ini anak anak usia dini yang terkontaminasi oleh gadget ditengah maraknya judi online daripada memperdalam alqu’an dan ilmu agama. Maka dari itu, mari kita bermuhasabah membentengi generasi kita kedepan dengan memperdalam Qur’an dan ilmu agama,” ucap owner Seco tersebut.
Ia pun berharap Berharap kegiatan tersebut tetap berkelanjutan sebagai ajang sarana silaturahmi antara lembaga ‘Persaudaraan Attawabin’ dan para pengasuh Rumah Qu’ran(RQ/TPQ) di Kabupaten Lombok Timur.
Sementara, Ketua lembaga ‘Persaudaraan Attawabin’ Ustaz Husen Abdullah, pada kesempatan itu membeberkan terbentuknya Persaudaraan Attawabin berawal dari pertemuan dengan sejumlah pengurus di Seco Coffe. Karena memiliki persepsi dan pandangan yang sama, sehingga terbentuklah lembaga berbasis sosial dan dakwah yang fokus berorientasi pada da’wah para mantan Narapidana, dan para pemuda pemuda pengangguran yang kerap menggelar maksiat seperti minuman keras, judi dan berbagai perbuatan maksiat lainnya agar kembali ke jalan Allah SWT.
Lebih jauh ia sampaikan, Attawabin bermakna orang orang yang bertaubat. Setiap muslim menurutnya memiliki tanggungjawab moral untuk mengajak ke arah kebajikan. Terlebih lagi ratusan warga binaan di Lapas Selong butuh siraman rahoni paling tidak para napi memiliki pegangan untuk kembali ke jalan yang diridhai Allah SWT selepas mereka menghirup udara bebas dan kembali berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Menurut Ustaz Husen, ada dua kajian rutinitas da’wah di Lapas Selong yakni kajian umum yang diisi sekali dalam satu bulan untuk seluruh warga binaan guna menanamkan keyakinan dan nilai nilai keagamaan. Sedangkan kajian khusus yang digelar seminggu sekali di Lapas kelas II Selong setiap Jumat Sore seperti hafalan one day one juz, tadabbur quran, tartil quran, dan kajian keagamaan lainnya.
Dijelaskan Pengasuh Pondok Pesantren Darussyifa, Tirtanadi Labuhan Haji, anggota persaudaraan attawabin terdiri dari berbagai latar belakang diantaranya: Pengasuh Pondok Pesantren, mantan karyawan bank, jurnalis, pengusaha dan sejumlah karyawan swasta.
Adapun tujuan kegiatan itu sambung nya semata mata untuk mempererat silaturahmi Persaudaraan Attawabin sekaligus membangun sinergi dengan para pengasuh, Rumah Qu’ran dan TPQ di Bumi Patuh Karya.
“Kita berharap, khususnya para Pengasuh Rumah Qur’an/TPQ untuk tetap istiqomah menegakkan agama Allah dalam merekrut kader kader kita dimulai dari sejak dini agar kelak mereka menjadi penerus generasi Qur’ani,” tandasnya.
Hadir pada acara tersebut puluhan Pengasuh Rumah Qur’an dan TPQ lingkup wilayah Kabupaten Lombok Timur.