Eko Wahyu: Ketimpangan UMP dan Biaya Hidup di Jakarta Harus Jadi Alarm Kebijakan Publik

- Penulis

Sabtu, 14 Juni 2025 - 08:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumber: Instagram @pakindro Suasana Monumen Nasional (Monas)

Sumber: Instagram @pakindro Suasana Monumen Nasional (Monas)

Jakarta, 14 Juni 2025 — Sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi nasional, Jakarta memang menjadi magnet bagi banyak pencari nafkah. Namun, tingginya biaya hidup di ibu kota terus menjadi sorotan. Berdasarkan data Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS), biaya hidup layak untuk satu individu di Jakarta kini menyentuh angka Rp14,88 juta per bulan. Sementara itu, Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp5.396.761, atau hanya sekitar sepertiga dari total kebutuhan hidup tersebut.

Rincian Pengeluaran Warga Jakarta (SBH BPS 2022):

  • Perumahan, air, listrik, bahan bakar: Rp3.195.697
  • Makanan, minuman, dan tembakau: Rp2.785.136
  • Transportasi: Rp2.002.249
  • Makan di luar (restoran): Rp1.475.659
  • Informasi dan komunikasi: Rp1.030.944
  • Pendidikan: Rp959.899
  • Perawatan pribadi dan jasa lainnya: Rp958.555
  • Perlengkapan rumah tangga: Rp940.042
  • Pakaian dan alas kaki: Rp760.122
  • Kesehatan: Rp485.611
  • Rekreasi dan budaya: Rp286.087

Besarnya pengeluaran ini mendorong banyak warga untuk menerapkan strategi bertahan hidup, seperti berbagi tempat tinggal, memasak di rumah, dan mengandalkan transportasi publik.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Eko Wahyu: Ketimpangan UMP dan Biaya Hidup di Jakarta Harus Jadi Alarm Kebijakan Publik Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Eko Wahyu, seorang praktisi pajak dan akuntan, menilai kesenjangan ini sebagai tantangan struktural yang perlu ditanggapi secara serius oleh pembuat kebijakan.

BACA JUGA :  Yulianto Kiswocahyono Minta DJP Hati-hati Terapkan Benchmarking Industri dalam Pemeriksaan Pajak

Ketika pendapatan minimum tidak mencukupi kebutuhan dasar, masyarakat akan kesulitan memenuhi kewajiban fiskal. Ini berdampak pada kepatuhan pajak dan menciptakan tekanan sosial-ekonomi yang berlapis,” ujarnya.

Menurut Eko, pemerintah perlu melakukan pembaruan secara berkala terhadap ambang batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dan mengintegrasikan pendekatan berbasis kebutuhan hidup riil dalam perumusan kebijakan upah dan pajak.

Ia juga menekankan perlunya insentif fiskal bagi kelompok berpenghasilan rendah, seperti potongan PPN atas barang kebutuhan pokok dan pengurangan beban administrasi perpajakan untuk pekerja informal dan pelaku UMKM.

 

Menjaga Jakarta Tetap Layak Huni

Tingginya biaya hidup bukan hanya tantangan individu, tetapi juga soal bagaimana kota dikelola secara adil. Pemerintah dan pemangku kepentingan dituntut untuk memastikan bahwa Jakarta tetap menjadi kota yang inklusif, produktif, dan berkeadilan sosial bukan hanya bagi mereka yang berada di puncak piramida ekonomi, tetapi juga bagi jutaan pekerja yang menopang kehidupan kota setiap harinya.

Penulis : Odie Priambodo

Editor : Mas Andre Hariyanto

Berita Terkait

Warga Kampung Baruh Resah, Bantuan BLT Diduga Dipungut Oknum Ketua PKH Sebesar Rp100 Ribu
Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah
Anak Usia Sekitar 10 Tahun Kesetrum Listrik di GMK, Beruntung PKL dan Paguyuban Sigap Mengambil Tindakan 
Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi
Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan
Krisis Penegakan Hukum di Indonesia
Berita ini 64 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 19:23 WIB

Warga Kampung Baruh Resah, Bantuan BLT Diduga Dipungut Oknum Ketua PKH Sebesar Rp100 Ribu

Minggu, 14 Desember 2025 - 17:02 WIB

Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah

Minggu, 14 Desember 2025 - 12:46 WIB

Anak Usia Sekitar 10 Tahun Kesetrum Listrik di GMK, Beruntung PKL dan Paguyuban Sigap Mengambil Tindakan 

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:02 WIB

Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi

Minggu, 14 Desember 2025 - 05:23 WIB

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:21 WIB

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Berita Terbaru