Pers Bermartabat: Lawan Suap, Jaga Marwah Profesi Jurnalis

- Penulis

Senin, 23 Juni 2025 - 08:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FOTO : Keluarga Besar Suara Utama tegaskan Marwah Jurnalis adalah Mengabarkan Kebenaran dan Menolak Suap (Andre Hariyanto/SUARA UTAMA)

FOTO : Keluarga Besar Suara Utama tegaskan Marwah Jurnalis adalah Mengabarkan Kebenaran dan Menolak Suap (Andre Hariyanto/SUARA UTAMA)

Oleh: Andre Hariyanto, Jurnalis Muslim asal Bumi Mojopahit dan kini tinggal di Malang

SUARA UTAMA Di tengah era banjir informasi dan derasnya arus digital, peran jurnalis menjadi semakin krusial dalam menyaring fakta dan mengabarkan kebenaran. Namun, di balik idealisme profesi ini, bayang-bayang praktik tidak etis seperti suap dan “wartawan bodrex” masih menjadi noda hitam yang mencoreng marwah kewartawanan.

Jurnalis Sejati, Penjaga Kebenaran

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Pers Bermartabat: Lawan Suap, Jaga Marwah Profesi Jurnalis Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seorang jurnalis sejati adalah penjaga nurani publik. Tugas utamanya bukan sekadar melaporkan peristiwa, tetapi memastikan bahwa informasi yang disampaikan telah melalui verifikasi, bebas dari kepentingan sempit, dan berpihak pada kebenaran. Integritas menjadi mata uang utama dalam profesi ini. Tanpa itu, berita hanyalah propaganda, bukan produk jurnalistik.

Wartawan Bodrex, Luka dalam Dunia Pers

Istilah “wartawan bodrex” merujuk pada oknum yang menggunakan identitas pers bukan untuk mengabarkan informasi, melainkan mencari keuntungan pribadi—entah dengan cara memeras narasumber, menyebar berita pesanan, atau menerima amplop sebagai syarat pemberitaan. Mereka bukan jurnalis, melainkan perusak kepercayaan publik terhadap media.

Fenomena ini telah lama merusak citra media, menyulitkan kerja jurnalis profesional, dan menciptakan ketidakpercayaan di tengah masyarakat. Praktik ini tak hanya melanggar kode etik jurnalistik, tapi juga menodai makna kebebasan pers yang telah diperjuangkan dengan keringat dan darah di masa lalu.

BACA JUGA :  Menakar RPMK Kuasa Hukum Pengadilan Pajak Jelang Transisi ke MA

Perlu Ketegasan dan Pendidikan Etika

Membasmi praktik suap dalam dunia pers bukan hanya tugas organisasi profesi atau Dewan Pers, tetapi juga menjadi tanggung jawab moral setiap jurnalis. Pendidikan etika, pembinaan yang konsisten, dan keberanian untuk menolak gratifikasi adalah langkah awal menjaga marwah jurnalisme tetap bersih dan terhormat.

Media massa juga harus lebih selektif dalam merekrut wartawan. Tidak cukup hanya bisa menulis, tetapi harus punya komitmen pada kebenaran dan tangguh menghadapi godaan materi. Tanpa itu, idealisme jurnalistik hanya akan tinggal slogan.

Jurnalisme adalah Ibadah Sosial

Menjadi jurnalis bukan sekadar profesi, melainkan panggilan untuk melayani masyarakat lewat informasi yang benar, jujur, dan mendidik. Ketika jurnalis tunduk pada uang dan kepentingan, maka hilanglah marwah profesi yang mulia ini. Namun selama masih ada insan pers yang menjunjung tinggi etika dan menolak suap, maka harapan akan jurnalisme yang sehat dan bermartabat tetap menyala.

Penulis : Andre Hariyanto

Editor : Aisyah Putri Widodo

Sumber Berita : Redaksi Suara Utama

Berita Terkait

Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi
Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi
Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan
Ironi Merangin: Jembatan Hampir Ambruk, Warga Terjatuh, Pemerintah Belum Juga Hadir
Proyek Drainase Tanpa Papan Informasi di Kelurahan Mampun Diduga Milik CV Masyarakat Merangin Mandiri: Warga Pertanyakan Transparansi
Menjelang Nataru, harga Cabai di pasar Simpang Pematang melonjak tajam
Berita ini 61 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 06:46 WIB

Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:16 WIB

Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan

Jumat, 12 Desember 2025 - 22:12 WIB

Ironi Merangin: Jembatan Hampir Ambruk, Warga Terjatuh, Pemerintah Belum Juga Hadir

Jumat, 12 Desember 2025 - 21:53 WIB

Proyek Drainase Tanpa Papan Informasi di Kelurahan Mampun Diduga Milik CV Masyarakat Merangin Mandiri: Warga Pertanyakan Transparansi

Jumat, 12 Desember 2025 - 20:02 WIB

Menjelang Nataru, harga Cabai di pasar Simpang Pematang melonjak tajam

Jumat, 12 Desember 2025 - 17:49 WIB

Memahami SP2DK dari Kacamata Wajib Pajak dan Fiskus

Berita Terbaru

Dr. Firman Tobing

Hukum

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Des 2025 - 15:21 WIB