Warga Tabir Selatan Keluhkan Pencairan BPJS Ketenagakerjaan di Merangin yang Lamban

- Penulis

Senin, 30 Desember 2024 - 19:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

oplus_2

oplus_2

SUARA UTAMA, Merangin – Ahli waris dari Sumewo (Alm) yang tinggal di Desa Bungo Antoi, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi, Wendy mengaku kecewa dengan lambannya pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang ada di Kabupaten Merangin.

Pasalnya, paska kematian orang tuanya Sumewo, dan pada bulan Februari 2024 lalu dirinya mengajukan klaim BPJS Ketenagakkerjaan, namun hingga kini belum ada kejelasan atau tidak kunjung cair.

“Ya kami mengajukan klaim BPJS pada bulan Februari lalu, tapi sudah mau ganti tahun belum cair juga, padahal kata kawan-kawan lain biasanya tidak lama, tapi punya orang tua kami sudah berbulan-bulan tak kunjung cair juga, saya dan adik-adik saya sudah sering menanyakan ke kantor BPJS Ketenagakerjaan yang ada di Bangko, jawabnya ya suruh menunggu dan menunggu terus, padahal semua persyaratan sudah di lengkapi semua, tapi tetep saja sudah hampir setahun tidak bisa di cairkan,” demikian kata Wendy.

Terkait dengan hal tersebut Media ini sudah beberapa kali mengkonfirmasi kepada pihak BPJS Ketenagakerjaan Merangin, baik melalui pegawai staf kantor maupun ke pimpinan yang ada, namun lagi-lagi belum ada titik terang.

Kepada media ini Pimpinan BPJS Ketenagakerjaan Merangin Dimas Agung Ibrahim membenarkan jika pengajuan klaim atasnama Sumewo (Alm) tersebut belum bisa dicairkan dikarenakan terkendala pada sistem aplikasi.

“Ya pengajuan klaim atas nama pak Sumewo tersebut masih terkendala pada sistem aplikasi bang, makanya sampai saat ini belum bisa dicairkan, karena dari dana total pencairan sebesar Rp.42 juta tersebut cukup muncul Rp.10 Juta, jadi kami minta kepada pihak ahli waris dari pak Sumewo untuk bersabar,” demikian kata Dimas Agung Ibrahim ketika di konfirmasi melalui telepon selulernya.

Penulis : Ady Lubis

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Warga Kampung Baruh Resah, Bantuan BLT Diduga Dipungut Oknum Ketua PKH Sebesar Rp100 Ribu
Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi
Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi
Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi
Berita ini 338 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 19:23 WIB

Warga Kampung Baruh Resah, Bantuan BLT Diduga Dipungut Oknum Ketua PKH Sebesar Rp100 Ribu

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:02 WIB

Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi

Minggu, 14 Desember 2025 - 05:23 WIB

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 06:46 WIB

Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:56 WIB

Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:16 WIB

Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan

Berita Terbaru