Toko Lady Shop Kembali Buka, Pedagang Tradisional Gedung Karya Jitu Langsung Gelar Aksi

- Penulis

Sabtu, 23 Maret 2024 - 07:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pedagang Tradisional Pasar GKJ, Tulang Bawang Kembali Gelar Aksi menolak Keberadaan Toko Lady' Shop (22/3) Foto: Titin S/Nafian Faiz (SUARA UTAMA.ID)

Pedagang Tradisional Pasar GKJ, Tulang Bawang Kembali Gelar Aksi menolak Keberadaan Toko Lady' Shop (22/3) Foto: Titin S/Nafian Faiz (SUARA UTAMA.ID)

SUARA UTAMA, Tulang Bawang- Sebanyak seratus pedagang tradisional dan UMKM di Pasar Minggu Gedung Karya Jitu, Rawajitu Selatan, Tulang Bawang, Lampung, kembali menggelar aksi damai selama lebih dari satu jam di depan toko Ladyshop yang terletak di poros Tagggul Penangkis Rawajitu pada Jumat (22/3/2024) sekitar pukul 16.30 WIB.

Medi, salah satu peserta aksi, menyampaikan bahwa aksi sore itu bersifat spontan, karena sejak pagi para pedagang telah mendapatkan informasi bahwa Lady Shop akan kembali membuka layanan penjualan.

“Kami kembali ke sini karena tuntutan dan penolakan sebelumnya belum direspon. Bahkan surat penolakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Kampung Gedung Karya Jitu juga diabaikan. Kami ingin menyampaikan surat tersebut, namun mereka tidak mau berdialog dengan kami,” kata Medi dengan nada kecewa.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Toko Lady Shop Kembali Buka, Pedagang Tradisional Gedung Karya Jitu Langsung Gelar Aksi Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua DPC Asosiasi Pengusaha Kecil Menengah Mandiri Indonesia (APMIKIMIMDO) Tulang Bawang, Rudi Piliang, dalam rilisnya meminta Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang mengambil sikap terkait keberadaan ritel swalayan Ladyshop di Kampung Gedung Karya Jitu, karena melanggar Perda Tulang Bawang Tahun 2015, UUD Cipta Kerja, dan telah dikeluarkan Surat Kesepakatan Bersama (SKB) No 01/GKS/-RJS/TB/III/2024 tentang Penolakan dari unsur Pemerintahan Kampung Gedung Karya Jitu yang ditandatangani oleh Ketua RT, RK, dan beberapa Kepala Kampung tetangga, pelaku UMKM, dan pedagang pasar tradisional.

“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang menindak tegas dan menegakkan aturan dengan segera menutup ritel swalayan Ladyshop ini, demi kondusifitas dan kelangsungan eksistensi pedagang kecil dan tradisional di Rawajitu Selatan,” kata Rudi Piliang.

BACA JUGA :  Monitoring dan Evaluasi KIP Kuliah, Kepala Seksi Kemahasiswaan Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama Kunjungi Institut Parahikma Indonesia IPI Gowa

Sementara itu, Kepala Dinas Perizinan Satu Pintu Kabupaten Tulang Bawang, Dedy Palwadi, melalui saluran telepon (22/3), menegaskan bahwa perizinan toko Ladyshop di Rawajitu Selatan telah diterbitkan, namun prosesnya berada di Pusat Badan Perizinan Pelayanan Online, sehingga keberadaan toko modern Ladyshop di Jalan Tanggul Penangkis, Pasar Gedung Karya Jitu, tidak dapat ditutup.

Lebih lanjut, mengenai adanya persaingan harga, hal tersebut menjadi ranah teknis kewenangan Dinas Perdagangan Tulang Bawang, sebaiknya soal harga ini segera diselesaikan.

“Toko Ladyshop di Rawajitu Selatan termasuk UMKM, proses izinnya dilakukan secara online dan izinnya telah dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, sehingga prosedural. Mengenai harga, itu merupakan hal teknis yang menjadi kewenangan Dinas Perdagangan,” kata Dedy Palwadi.

Dari pantauan media ini, terlihat ramainya pengunjung sejak pagi, menunjukkan bahwa informasi pro dan kontra mengenai keberadaan Ladyshop telah membuat pengunjung penasaran.

Salah satu pengunjung, Ibu Insia, mengungkapkan rasa penasarannya terhadap informasi Ladyshop, sehingga begitu mendengar bahwa toko tersebut buka hari itu, ia langsung berangkat. Menurutnya, harga di Ladyshop tidak jauh berbeda dengan harga di pasar, namun toko tersebut menyediakan barang lebih lengkap dan tidak memerlukan proses tawar-menawar, sehingga sebagai konsumen, mereka senang memiliki banyak pilihan tempat belanja dengan harga yang lebih terjangkau, barang yang lengkap, dan praktis.

“Saya penasaran, begitu mendengar bahwa mereka buka, langsung saja saya datang ke sini, takut keburu ditutup lagi. Kami berharap segera ada solusi yang baik dari masalah yang ada,” ungkapnya.

Berita Terkait

Proyek Jalan Usaha Tani di Desa Rantau Bayur Jadi Sorotan, Warga Minta Audit Menyeluruh
Gelar Reses, Petrus Goo Siap Perjuangkan Aspirasi Demi Kesejahteraan Masyarakat
Negara Hadir: Bupati Subang Jenguk Dua Warga Penderita Tumor di Ciasem, Biaya Medis Ditanggung Pemda
PGRI Padang Pariaman Salurkan Bantuan ke Murid dan Warga Terdampak Banjir
Warga Kampung Baruh Resah, Bantuan BLT Diduga Dipungut Oknum Ketua PKH Sebesar Rp100 Ribu
Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi
Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Berita ini 373 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 16 Desember 2025 - 13:17 WIB

Proyek Jalan Usaha Tani di Desa Rantau Bayur Jadi Sorotan, Warga Minta Audit Menyeluruh

Senin, 15 Desember 2025 - 14:04 WIB

Negara Hadir: Bupati Subang Jenguk Dua Warga Penderita Tumor di Ciasem, Biaya Medis Ditanggung Pemda

Senin, 15 Desember 2025 - 10:27 WIB

PGRI Padang Pariaman Salurkan Bantuan ke Murid dan Warga Terdampak Banjir

Minggu, 14 Desember 2025 - 19:23 WIB

Warga Kampung Baruh Resah, Bantuan BLT Diduga Dipungut Oknum Ketua PKH Sebesar Rp100 Ribu

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:02 WIB

Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi

Minggu, 14 Desember 2025 - 05:23 WIB

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:45 WIB

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan

Berita Terbaru