SUARAUTAMA,Dogiyai — Bagi masyarakat Dogiyai, alam dan tanah bukan sekadar tempat tinggal, melainkan sumber kekuatan hidup yang menyatu dengan identitas dan nilai budaya. Hubungan spiritual dengan tanah diwariskan secara turun-temurun melalui adat, pertanian tradisional, dan cara hidup yang selaras dengan alam Dogiyai Papua Tengah pada selasa, (16/9/25).
Tokoh pemuda Saugas Goo menyebut tanah sebagai roh kehidupan orang Mee. “Tanah memberi makan, tempat tinggal, dan sejarah. Itu bukan milik pribadi, tapi warisan leluhur,” ujarnya.
Pemkab dan DPRD Dogiyai Bahas Transparansi Anggaran dalam Rapat Paripurna
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, perkembangan zaman dan kerusakan lingkungan mulai mengancam nilai-nilai tersebut. Kita sebagai pemuda terus mendorong pelestarian budaya owaa eda, cinta alam melalui pendidikan lokal dan kampanye lingkungan.
Pemuda Katolik Dogiyai Tanam 500 Pohon di Kaki Gunung Maago
Menjaga tanah berarti menjaga masa depan. Di Dogiyai, cinta terhadap alam tetap menjadi kekuatan utama untuk membangun kehidupan yang berkelanjutan ujar Mantan Ketua KNPB Wilayah Dogiyai Saugas Goo.














