SUARA UTAMA, ENREKANG – Sedih dan kecewa kini dirasakan oleh jamaah masjid Nurul Iman yang berada di Dusun Salubarani, Desa Pana, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, Prov. Sulawesi Selatan. Pasalnya, impian mereka untuk memiliki masjid yang layak tak kunjung terealisasi. Lapor Andi Rahmat Rombe wartawan Suara Utama saat bertugas, Sabtu (01/10/2022.
Renovasi masjid yang berlokasi tepat di daerah perbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja, Mandek, dikarenakan kekurangan dana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perenovasian masjid tak pernah tersentuh bantuan pemerintah semenjak 20 tahun. Hingga masyarakat secara gotong-royong harus mencari dana dengan bekerja di ladang milik para pengusaha yang jaraknya hingga puluhan kilometer dari lokasi masjid.
Hal itu di sampaikan langsung oleh ketua panitia pembangunan masjid, Syamsuddin.
“Semua anggaran yang digunakan selama ini murni dari swadaya masyarakat, terkadang kami harus bekerja mengangkat pasir, bekerja menebang kayu, ikut memanen lombok. Yang kemudian hasilnya kami masukan ke dalam kas masjid” ujar Syamsuddin, Jumat (30/09/2022) kepada redaksi Suara Utama ID.
BACA JUGA : Undangan Terbuka Jurnalis SU dalam Memperkuat Kesolidan menuju Transformasi Media Suara Utama
Menurutnya, pihak Pengurus sebelumnya pernah mengajukan bantuan kepada beberapa pihak, seperti di Pemerintahan Desa hingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Namun usulan tersebut belum membuahkan hasil yang diharapkan hingga saat ini.
“Kemarin kita sudah ajukan proposal pada Pemkab, mulai dari masa kepemimpinan Ir. H. La Tinro La Tunrung hingga kepemimpinan Muslimin Bando tapi belum ada respon. Sebelumnya juga kami pernah mengajukan bantuan kepada Bapak Amiruddin (anggota DPRD Enrekang), dan juga kepada Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Alla. Pun juga belum mendapatkan respon yang diinginkan” lanjutnya.
Salah seorang jamaah masjid, Rahmat mengatakan renovasi pembangunan masjid Nurul Iman, dilakukan karena ada keprihatinan masyarakat, melihat keadaan masjid yang tidak mampu lagi menampung jamaah yang semakin bertambah, pada saat pelaksanaan ibadah di waktu tertentu. Sehingga masyarakat berinisiatif untuk merenovasi dengan memperbesar ukuran masjid.
“Awal adanya usulan renovasi itu karena pada saat sholat Idul Fitri, jamaah membludak hingga diluar masjid. Sedangkan kita sholat Jumat saja hampir tidak muat. Makanya kami berinisiatif untuk merenovasi masjid itu” kata Rahmat.
Harapan kami “semoga pemerintah dan masyarakat yang memiliki kelebihan harta bisa menyambut baik dan mendukung program kami ini” tutupnya.