SUARA UTAMA, MERANGIN – Pondok pesantren (ponpes) merupakan tempat belajar ilmu agama secara mendalam. Kini ramai istilah pesantren modern yang juga belajar ilmu formal layaknya di sekolah umum. Sayangnya, masih ada ponpes yang belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungannya. Sehingga, tak sedikit santri yang terkena penyakit dan menular ke santri-santri lainnya.
Selain itu, lingkungan ponpes merupakan lingkungan yang padat penghuninya. Mereka juga harus hidup bersama dalam waktu yang cukup lama, Karena hidup dalam satu tempat yang sama dan dalam waktu yang lama. Itu menimbulkan risiko penyakit, dan penyebab utama dari santri yang sakit adalah kebersihan diri yang buruk.
Masalah kesehatan berikutnya yang sering dialami penghuni ponpes adalah ketersediaan air bersih dan status gizi santri yang cenderung kurang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti yang terjadi di Pesantren Nurul Atfal Desa Simpang Limbur Merangin Kecamatan Pamenang Barat ini, terpantau ketika media ini menyambangi asrama santri tersebut pada Kamis (25/4/24) terpantau kondisi asrama sangat sepi, padahal jumlah santri di ponpes tersebut mencapai 300 lebih.
Berdasarkan keterangan dari salah satu penjaga kantin di Ponpes tersebut mengatakan jika kondisi sepi di pesantren Nurul Atfal ini di karenakan banyak para murid yang di pulangkan karena sakit.
“Banyak santri yang di pulangkan bang karena sakit, entahlah bang sakit nya apa saya juga kurang tau, yang jelas banyak sekali yang sakit, itulah makanya pesantren ini sepi bang,” Demikian ucapnya.
Selain itu kepada media ini, salah satu narasumber di Pesantren tersebut juga mengatakan jika semenjak kepemimpinan Ustad Ma’awiah (Bujang) sebagai pimpinan Ponpes Nurul Atfal, banyak mengalami kemunduran.
“Ya semenjak Buya Fauzi meninggal dan Pesantren ini di pimpinan pak Bujang , menurut saya banyak mengalami kemunduran, karena tidak ada bangunan baru semenjak di pimpin oleh pak Bujang, beberapa waktu lalu katanya akan ada bangunan baru, tapi sampai sekarang kenyataannya belum ada juga,”
Sementara itu, guna mengkonfirmasi kepada pimpinan ponpes tersebut yakni Ustad Ma’awiah, ketika di hubungi oleh awak media melalui sambungan telepon selulernya pada jumat (26/4/24) beberapa kali namun dirinya enggan mengangkat meski nada tunggunya berdering.
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama