Ramadhan Pergi, Apakah Semangatnya Tetap Bertahan?

- Penulis

Minggu, 30 Maret 2025 - 10:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

IMG 20250325 175710 802 Ramadhan Pergi, Apakah Semangatnya Tetap Bertahan? Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
Doc. Pribadi

SUARA UTAMA – Ramadhan segera berlalu. Bulan penuh keberkahan ini telah menjadi ajang pelatihan spiritual bagi setiap mukmin untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa. Selama sebulan, umat Islam menahan lapar dan dahaga, memperbanyak ibadah, serta melatih kepekaan sosial dengan bersedekah. Kini, pertanyaannya adalah: apakah semangat dan kebiasaan baik yang terbangun selama Ramadhan dapat terus dipertahankan setelahnya?

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu keyakinan (ajal).” (QS. Al-Hijr: 99)

Ayat ini menegaskan bahwa ibadah tidak terbatas hanya di bulan Ramadhan, tetapi harus menjadi bagian dari kehidupan sepanjang waktu. Konsistensi dalam ibadah setelah Ramadhan menjadi tanda keberhasilan pelatihan spiritual yang telah kita jalani.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Ramadhan Pergi, Apakah Semangatnya Tetap Bertahan? Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rasulullah ﷺ bersabda: “Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu walaupun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)

BACA JUGA :  Inisiatif TP-PKK, Pembagian Takjil Gratis di Kampung Bumi Dipasena Agung, Lampung

Hadis ini mengajarkan bahwa lebih baik menjaga ibadah secara berkelanjutan daripada hanya bersemangat selama Ramadhan lalu meninggalkannya setelahnya. Oleh karena itu, penting untuk terus menjaga ritme ibadah, baik melalui shalat malam, membaca Al-Qur’an, maupun menjaga akhlak dalam interaksi sosial.

Menurut Imam Al-Ghazali, Ramadhan adalah sarana untuk menyucikan hati dan membentuk kebiasaan yang baik. Ia menekankan bahwa seseorang yang berhasil mempertahankan semangat ibadah setelah Ramadhan adalah mereka yang benar-benar meraih makna takwa sejati.

Perpisahan dengan Ramadhan bukanlah akhir dari perjuangan spiritual, melainkan awal dari penerapan nilai-nilai yang telah kita pelajari. Semoga spirit Ramadhan tetap menyala dalam diri kita sepanjang tahun hingga kita bertemu kembali dengannya di masa mendatang.

Penulis : Irawan, S.E., C.IJ, C.PW

Berita Terkait

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  
Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia
Kepatuhan Pajak di Tangan Algoritma: Solusi atau Ancaman?
Friedrich Nietzsche dan Gema Abadi dari Kalimat “Tuhan Telah Mati”
Penulis Tak Lagi Dibebani Administrasi Pajak? Kemenekraf Mulai Lakukan Pembenahan
Eko Wahyu Pramono Gugat Politeknik Negeri Jember ke PTUN Surabaya
Janji Boleh Lisan, Pembuktiannya Harus Kuat: Pesan Advokat Roszi Krissandi
Membedah Pemikiran Filsuf Baruch De Spinoza
Berita ini 184 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:29 WIB

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  

Kamis, 4 Desember 2025 - 16:12 WIB

Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia

Rabu, 3 Desember 2025 - 15:29 WIB

Kepatuhan Pajak di Tangan Algoritma: Solusi atau Ancaman?

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:43 WIB

Friedrich Nietzsche dan Gema Abadi dari Kalimat “Tuhan Telah Mati”

Selasa, 2 Desember 2025 - 14:11 WIB

Penulis Tak Lagi Dibebani Administrasi Pajak? Kemenekraf Mulai Lakukan Pembenahan

Selasa, 2 Desember 2025 - 12:48 WIB

Eko Wahyu Pramono Gugat Politeknik Negeri Jember ke PTUN Surabaya

Senin, 1 Desember 2025 - 20:03 WIB

Janji Boleh Lisan, Pembuktiannya Harus Kuat: Pesan Advokat Roszi Krissandi

Senin, 1 Desember 2025 - 14:21 WIB

Membedah Pemikiran Filsuf Baruch De Spinoza

Berita Terbaru