Puluhan Wartawan Gelar Aksi Demo di Kantor Bupati Merangin, Tuntut Haidir Meminta Maaf

- Penulis

Kamis, 3 Juli 2025 - 13:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, Merangin, – Puluhan wartawan dari berbagai media di Kabupaten Merangin menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Merangin hari ini. Mereka menuntut Haidir, seorang pejabat di Merangin, untuk meminta maaf atas pernyataannya yang dianggap merendahkan profesi wartawan. Kamis (7 Maret 2025)

Aksi ini dimulai pagi hari dengan para wartawan membawa spanduk dan plakat yang berisi tuntutan mereka. Mereka meminta Haidir selaku Kabag Protokol dan Kompim Kabupaten Merangin untuk segera mengklarifikasi dan menarik kembali pernyataannya yang kontroversial.

Menurut salah satu juru bicara aksi, Gondo Irawan pernyataan Haidir dinilai tidak hanya merugikan reputasi para wartawan, tetapi juga mencederai kebebasan pers yang selama ini mereka junjung tinggi. “Kami menuntut adanya permohonan maaf terbuka dan komitmen untuk lebih menghormati profesi jurnalisme,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Puluhan Wartawan Gelar Aksi Demo di Kantor Bupati Merangin, Tuntut Haidir Meminta Maaf Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dihadapkan para aksi Wakil Bupati Merangin, H. Abdul Khafidh, turut memberikan tanggapannya terkait insiden tersebut. Ia mengapresiasi aksi para wartawan yang menunjukkan sikap santun dan tidak anarkis selama berlangsungnya peristiwa tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi aksi wartawan yang hadir hari ini. Mereka telah menunjukkan sikap profesional dan santun dalam menanyakan berbagai hal, sehingga situasi tetap kondusif dan tidak berkembang menjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” ujar Khafidh.

IMG 20250703 WA0031 Puluhan Wartawan Gelar Aksi Demo di Kantor Bupati Merangin, Tuntut Haidir Meminta Maaf Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

Sementara itu Korlap Aksi Demonstrasi, Ady Lubis, menyampaikan bahwa aksi demo ini merupakan bentuk protes dari rekan-rekan wartawan Merangin yang merasa tersinggung dan keberatan dengan ucapan Haidir yang diduga melecehkan profesi wartawan. Ia menegaskan bahwa mereka berharap adanya kejelasan dan sikap hormat dari pejabat pemerintah terhadap profesi jurnalis.

BACA JUGA :  Kelompok ke Ahliam Literasi Budaya Visual FSRB ITB Membina Perajin Anyaman Pandan, Desa Sungai Bakau Ketapang Dalam Memperkuat Identitas Budaya Melalui Peningkatan Kretivitas

“Aksi demo ini kami lakukan sebagai bentuk protes karena kami merasa tersinggung dan dihina dengan ucapan dari Haidir. Kami menuntut agar ada penghormatan terhadap profesi wartawan dan kejelasan terkait statemen yang menyakitkan hati rekan-rekan,” tegas Ady Lubis

Menurutnya kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran penting dalam menjalankan fungsi komunikasi antara pemerintah dan media, serta memperkuat sinergi demi pembangunan daerah yang lebih baik.

Sempat terjadi adu dorong antara para pendemo dengan para petugas akhirnya Haidir menyadari bahwa komunikasi yang tidak berjalan sesuai harapan dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada wartawan dan masyarakat.

“Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi hari ini. Tujuan saya hanya ingin menjelaskan kebijakan yang ada, dan saya berjanji akan lebih terbuka dan komunikatif ke depan,” ujar Haidir saat memberikan permintaan maaf di depan para media yang menggelar Aksi.

Selanjutnya para wartawan berharap aksi ini bisa menjadi pengingat pentingnya kesadaran publik dan pejabat tentang peran wartawan sebagai pilar demokrasi. Acara ini juga mendapat perhatian luas dari masyarakat yang turut mendukung kebebasan pers di Merangin.

Penulis : Ady Lubis

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi
Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi
Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi
Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan
Berita ini 675 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:02 WIB

Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi

Minggu, 14 Desember 2025 - 05:23 WIB

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:45 WIB

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang

Sabtu, 13 Desember 2025 - 06:46 WIB

Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:56 WIB

Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:16 WIB

Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan

Jumat, 12 Desember 2025 - 22:12 WIB

Ironi Merangin: Jembatan Hampir Ambruk, Warga Terjatuh, Pemerintah Belum Juga Hadir

Berita Terbaru

Gambar Kegiatan Jambore Pos Yandu Kabupaten Subang 2025 – Sabtu, 13/12/2025.

Berita Utama

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Des 2025 - 22:45 WIB

Dr. Firman Tobing

Hukum

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Des 2025 - 15:21 WIB