Pondok Pesantren Al-Aziz yang ada di Rawa Bogo Bekasi belakangan ramai dengan beberapa anak Bima Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Ana- anak ini adalah anak-anak dhuafa, yatim dan yatim piatu. Mereka masuk ke Pesantren Al-Aziz, untuk dibina, di didik menjadi insan yang mulia serta berguna nantinya di masyarakat.
Anak-anak ini di sekolahkan juga agar mereka mendapatkan pendidikan yang layak dan setara dengan yang lain sehingga mampu bersaing nanti di dunia kerja sesungguhnya.
Semua santri yang mondok di Pesantren Al-Aziz tidak dipungut biaya, semua gratis bahkan biaya sekolah di luar pondok pun diberikan dari Pondok Pesantren Al-Aziz. Semua operasional pondok pesantren berasal dari para donatur baik itu dari kalangan muslim maupun non muslim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adalah Kyai Muqorrobin, S.Pd.I., atau akrab disapa Yai Robin, pribadi yang sangat sederhana, pengasuh sekaligus yang menjadi motor penggerak penuh dari Pondok Pesantren Al-Aziz yang aktif menggalang dana dari manapun demi keberlangsungan pendidikan dan operasional Pondok Pesantren Al-Aziz.
Pondok Pesantren yang terletak di Jl. Palem Raya No. 54 Rawa Bogo, Jati Mekar Kota Bekasi dengan no telepon pengasuhnya +62 813-1928-1363 ini menerima penyaluran zakat, infak dan shadaqah dari masyarakat yang nantinya siap disalurkan kepada yang berhak menerima.
Keunikan dari Pondok Pesantren Al-Aziz adalah keterbukaannya bekerja sama dengan pihak luar seperti dengan Gereja Santo Servatius Kampung Sawah, Bekasi, Jawa Barat, dan lainnya. Tercatat dalam misa Natal yang diadakan Gereja Santo Servatius Kampung Sawah, anak-anak asuhan Pondok Pesantren Al-Aziz tampil menghibur mereka dengan penampilan kesenian mereka, hal ini menunjukkan moderasi beragama sudah terjalin dan diterapkan dengan baik.
Sebagaimana dijelaskan Yai Robin, bahwa kehidupan dengan budaya atau kultur yang majemuk memang seharusnya disikapi dengan mengedepankan rasa saling menghormati dan memahami satu sama lain.
Membangun masyarakat dengan peradaban yang sudah semakin maju dan penuh tantangan, moderasi beragama adalah sebuah keniscayaan yang harusnya diterapkan dengan kesadaran, jika tidak maka masyarakat sekitar Pondok Pesantren Al-Aziz berada tidak akan mendapatkan manfaat dengan keberadaan Pondok dikarenakan tingginya intoleransi dan fanatisme yang salah pemahaman, tentunya tidak ada kedamaian. Dengan mengaplikasikan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari Pondok Pesantren Al-Aziz, maka kehidupan yang harmonis akan membawa kepada kemajuan yang berkelanjutan.
Esensi ini yang diinginkan oleh moderasi beragama karena sesungguhnya beragama secara moderat sudah menjadi karakteristik umat beragama di Indonesia dan lebih cocok untuk kontur masyarakat kita yang majemuk. Beragama secara moderat adalah model beragama yang telah lama dipraktikkan dan tetap diperlukan pada era sekarang.
Maka, cara memperlakukan pesan penting moderasi beragama ini mestinya tidak cukup bila hanya dipromosikan, dan ini sudah dipraktekkan oleh Pondok Pesantren Al Aziz. Moderasi beragama perlu didesakkan sebagai aksi bersama seluruh komponen bangsa baik pemerintah maupun kelompok agama agar ekstremisme dan kekerasan atas dasar kebencian kepada agama dan suku yang berbeda bisa ditekan dan dihilangkan.