Oleh : Rusmawan Cahyo Nugroho, C.IJ, asal Pacitan, Jawa Timur
ABSTRAK
Banyaknya kasus atau tingkat stres yang dialami peserta didik, pendidik dan juga tenaga kependidikan dalam dunia Pendidikan sangat mengkhawatirkan bagi bangsa ini, bisa mengakibatkan menurunya kesadaran tentang aspek norma yang berlaku di negara Indonesia. Seperti banyaknya kasus bunuh diri, buliying, narkoba, tawuran yang seakan tidak ada hentinya kita dengarkan di beberapa televisi dan juga media masa. Hal itu tentu saja dapat merugikan diri sendiri dan orang lain sungguh sangat ironis dan memprihatinkan, bagaimana tidak, kita selaku para pendidik juga ikut terlibat dalam meningkatkan karakter para peserta didik agar tidak terjadi hal itu. Untuk itulah Pembelajaran Sosial Emosional perlu di lakukan untuk mengatasi hal tersebut dan dapat membina karakter untuk menjadi lebih baik. Pembelajaran sosial dan emosional ini akan diterapkan di sekolah. Melalui riset yang disampaikan Durlak et.al. (2011) bahwa Pembelajaran Sosial Emosional tidka hanya meningkatkan prestasi rata-rata sebesar 11 point persentil, namun juga akan meningkatkan perilaku prososial (kebaikan, berbagi, dan empati) dimana hal itu akan meningkatkan sikap perserta didik di sekolah dan mengurangi tingkat depresi dan juga stres. Dengan memprioritaskan kesehatan emosional yang baik peserta didik dan guru, akan dapat menciptakan lingkungan yang mempunyai dampak emosional yang positif, akademis, dan pribadi yang posistif.
Kata kunci: Pembelajaran, Sosial dan Emosional, Dampak
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pendahuluan
Pembelajaran Sosial Emosional, sebuah metode yang akan membantu Peserta Didik, Pendidik maupun Tenaga Pendidik untuk mengembangkan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan. Sehingga hal itu akan berdampak baik dalam mengajar, maupun memberikan ilmu sehingga dapat di serap dengan baik. Sebagai seorang pendidik kita harus lebih bisa mengontrol emosi sehingga yang kita dapatkan adalah nilai yang optimal dalam penanganan karakter. Pendidik juga harus lebih sehat tentang akal dan fikiran, dan jauh dari stres agar dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman.
Tujuan dan manfaat Pembelajaran Sosial Emosional di sekolah.
1. Meningkatkan sikap kepedulian dan bertanggung jawab terhadap sekolah yaitu timbulnya dalam membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif, dengan cara mengelola emosi dan mengatasi konflik. Ini bisa mengurangi destruktif dan mengingkatkan konsentrasi.
2. Mengurangi tingkat depresi dan stress di kalangan peserta didik, dengan memprioritaskan kesehatan emosia peserta didik dapat lebih fokus dan termotivasi untuk mencapai tujuan akademik mereka, melalui Penetahuan, Sikap dan Keterampilan.
Dari hal tersebut diharapkan agar tersampainya esensi pendidikan sebagai pengalaman yang holistik.
MENGAPA PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL ITU PENTING?
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) sangat penting untuk proses mengembangkan dan juga menerapkan keterampilan sosial dan emosional. Keterampilan ini sangat penting untuk membantu individu, terutama anak-anak, tumbuh menjadi pribadi yang sehat, bahagia, dan sukses. Pembelajaran Sosial Emosional bukan hanya tentang belajar di kelas, tetapi juga tentang menerapkan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan. Dengan memberikan perhatian pada pengembangan sosial emosional, kita dapat membantu peserta didik tumbuh menjadi individu yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Peserta didik yang memiliki kemampuan sosial emosional yang baik dalam memahami dan mengelola emosinya untuk meraih kesuksesan baik saat ini di bangku sekolah maupun di masa depan serta mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar itu tidak hanya mengandalkan kemampuaan akademik tetapi juga kemampuan sosial emosional yang menjadi hal penting dan utama. Dalam pembelajaran sosial emosional peserta didik dilatih untuk mengenali dan mengelola emosinya dengan baik, menciptakan keteguhan hati, menunjukkan rasa empati, membangun interaksi atau hubungan yang baik dengan teman, guru juga orang tua dan mengambil keputusan yang baik serta dapat dipertanggung jawabkan.
Visi pendidikan bangsa Indonesia menyadarkan akan pentingnya pembangunan karakter. Pada kelas yang saya ajar pada fase E untuk anak usia 16 – 18 tahun diharapkan peserta didik dapat menyadari “bahwa aturan agama dan sosial merupakan aturan yang baik dan menjadi bagian dari diri sehingga bisa menerapkannya secara bijak dan kontektual”. Dimana hal itu mneggambarkan harapan dan perilaku, membawa diri secara sadar dan berinteraksi secara bijak dengan lingkungan. Dengan kata lain menunjukkan kesadaran diri yang merupakan keterampilan sosial dan emosional.
Editor : Mas Andre Hariyanto