SUARA UTAMA, Probolinggo – Proyek Kegiatan bantuan pemerintah program Revitalisasi SMK Negeri 1 Banyuanyar tahun 2025. Mendapat sorotan Dewan Pengurus Cabang PROJAMIN yang tergabung di Komunitas PAKOPAK kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Proyek revitalisasi dengan total anggaran Rp.3.665.578.140,34. Untuk 10 Jenis pekerjaan beserta prabot di lingkup SMK Negeri 1 Banyuanyar. 15/11/2025.
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021, tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta peraturan lain nya. Dalam pelaksanaan proyek swakelola, pada umumnya terdapat 3 team yang terlibat dalam penyelenggaraan swakelola tersebut. Diantarnya, Team Persiapan,Team Pelaksana dan Team Pengawas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, berbeda dengan pelaksanaan proyek swakelola SMK Negeri 1 Banyuanyar. Dalam pelaksanaan nya terindikasi dugaan 3 team tersebut tidak di manfaatkan sebagai mana mestinya. Khususnya dalam pengadaan meja dan kursi siswa, yang diduga kuat di handle oleh oknum kepala sekolah SMK Negeri 1 Banyuanyar.
Saat personil team Pakopak “Budi Harianto” mengklarifikasi oknum kepala SMK Negeri 1 Banyuanyar ” HS” dalam ruangan nya. Mereka berdua sempat bersitegang dan saling beradu argument perihal maksud kedatangan nya serta klarifikasi terkait pengadaan proyek Revitalisasi tersebut. Jum’at tanggal 14 November 2025.
Oknum kepala SMK Negeri 1 Banyuanyar “HS” saat beradu argument mengatakan bahwa data yang diperlihatkan oleh personil team Pakopak (foto meja dan kursi). Ia menyebut data tersebut adalah data lama. menurut nya, sudah di nyatakan bagus oleh team pengawas dari jakarta.
“Data itu data yang lama, barusan ada team pengawas dari pusat dan di nyatakan bagus. “Ucap oknum kepala sekolah saat beradu argument dengan personil team Pakopak. Namun, seusai adu argument team media meminta wawancara terkait proyek tersebut, Ia mengatakan masih belum siap.
Kepada team media, Personil Pakopak menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan nya ke SMK Negeri 1 Banyuanyar. Ia mengaku Tabayun dan mengklarifikasi temuan nya terkait proyek revitalisasi, khususnya prabot kursi dan meja siswa.
“Maksud dan tujuan kedatangan kami adalah tabayun dan mengklarifikasi temuan kami terkait pengadaan prabot kursi dan meja yang kami duga bahan nya tidak sesuai spesifikasi dan harga yang diduga melambung tinggi. Namun, kami sangat menyayangkan, Kenapa oknum kepala sekolah yang sewot. kami kan mau klarifikasi kepada team pelaksana dan pengawas. Kepala sekolah adalah penanggung jawab. “Ucap nya.
Ia menambahkan, dengan ikut campur nya oknum kepala SMK Negeri 1 Banyuanyar.Semakin kuat dugaan bahwa prabot (meja dan kursi) tidak sesuai spesifikasi. Selain itu, Ia menduga dalam pelaksanaan proyek revitalisasi di handle oleh oknum kepala sekolah tersebut.
“Dengan ikut campur nya oknum kepala sekolah SMK Negeri 1 Banyuanyar, semakin kuat dugaan kami, bahwa oknum kepala sekolah sendiri yang belanja meja dan kursi siswa, bukan team panitia yang sudah di bentuk. Dengan mengatakan data kami data yang lama, secara tidak langsung, oknum Kepala sekolah mengakui bahwa dugaan kami itu benar dan sudah di perbaiki. “Imbuh nya.
Ketua team pelaksana “Hendro” saat di konfirmasi media di lokasi tumpukan meja serta kursi yang diduga bahan nya tidak sesuai spesifikasi dan harga yang melambung tinggi. Ia mengakui bahwa yang belanja adalah oknum kepala SMK Negeri 1 Banyuanyar..
“Kalau masalah harga sesuai RAB satu meja satu kursi (satu stel) harganya Rp 750.000. sebanyak 50 stel. spesifikasi sesuai RAB. Yang belanja kemarin pakai rekanan nya “HS” oknum kepala sekolah. Yang belanja seharusnya team belanja tapi saya tidak ikut. “Ucap nya.
Sementara team pengawas “Wahyu pribadi” kepada team media mengatakan bahwa memang ada beberapa barang yang kurang bagus. Ia mengaku sudah menegur oknum kepala SMK Negeri 1 Banyuanyar untuk di perbaiki.
“Pekerjaan kebanyakan sesuai spesifikasi, dan konstruksi sesuai RAB. ada beberapa yang memang kurang sesuai spesifikasi. Terkait meja dan kursi memang plitur nya kurang bagus, saya sudah menegur oknum kepala sekolah agar plitur di ganti yang lebih bagus. Kayu kursi dan meja siswa seharusnya pakai kayu jati campur (hitam putih). “Pungkas nya.
Penulis : Ali Misno














