Yogyakarta ( SuaraUtama) Opini ini tulis oleh Januariu Magai Sebab Anak Manusia Datang Untuk Mencari Dan Menyelamatkan Yang Hilang.” Melainkan Pemerintah Hadir Disana Untuk Merusak Ringkugan Hutan Alam Serta Masyarakat Bouwobado Pada Umumnya Wogee
Ilustrasi foto saat survei

Pemeritah Kabupaten Deiyai Melakukan Survei Jalan Tras Kopai I Menuju Kopai II Distrik Bouwobado Kab Deiyai Yang Dilaksanakan Pada Tanggal 24 Juni 2025 Tampah
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Melibatkan Masyarakat Bouwobado, Itu Adalah Bentuk
Kekerasan Pemerintah Terhadap Masyarakan Saya dengan Tegas menyatakan Tolak Tolak Dan Tolak Jalan Trans Yang Di Rangsang Oleh Pemerintah Deiyai Dan
Kepalah Distrik Bouwobado Stop
Pemerintah Daerah Memiliki Peran Penting Dalam Mendorong Investasi Untuk Pembangunan Ekonomi Lokal. Namun, Seringkali Muncul Ketegangan Antara Kepentingan Investasi Dan Hak-Hak Masyarakat Ketika Pemerintah Daerah “Memaksa” Masyarakat Untuk Kepentingan Investor, Ini Dapat Menimbulkan Berbagai Masalah Dan Pelanggaran Hak Beberapa Skenario Di Mana Hal Ini Dapat Terjadi Meliputi:
1. Pengadaan Tanah:
Pemerintah Daerah Mungkin Menggunakan Kewenangannya Untuk Mengakuisisi Tanah Milik Masyarakat, Terkadang Dengan Ganti Rugi Yang Tidak Layak Atau Tanpa Proses Musyawarah Yang Transparan, Demi Megulus Proyek Investasi Ini Sering Terjadi Dalam Pembangunan Infrastruktur Besar Seperti Jalan Tol, Bandara, Atau Kawasan Industri.
2. Perubahan Tata Ruang:
Pemerintah Daerah Kabupaten Deiyai Dan Kepalah Distrik Bouwobado Mengubah Wilayah (Tempat Pusat Pemerintahan Distrik (BOUWOBADO Di Yewamaida Yang Disebut Kolepa Kabupaten DEIYAI ) Tampah Melibatkan Masyarakat Bouwobado Untuk Mengakomodasi Proyek Jalan Tras KOPAI I Menuju KOPAI II , Perubahan Tersebut Berdampak Negatif Pada Lingkungan Atau Kehidupan Sosial Masyarakat
Bouwobado Kabupaten Deiyai (Mengubah Area Pertanian Perkebunan Dalam Hal Tempat Mencarian Masyarakan Bouwobado Menjadi Area Industri Komersial)
Dampak Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Menipisnya Hutan Hujan Tropis
3. Dampak Lingkungan Dan Sosial:
Dalam Upaya Menarik Investor, Pemerintah Daerah Terkadang Cenderung Mengabaikan Atau Meremehkan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) Dan Dampak Sosial Dari Suatu Proyek, Yang Pada Akhirnya Merugikan Masyarakat Dan Lingkungan Sekitar Kurangnya Partisipasi Masyarakat Keputusan Terkait Jalan Trans Kopai I Menuju Kopai II Adalah Dibuat Tanpa Melibatkan Partisipasi Masyarakat BOUWOBADO Yang Aktif Menjaga Hiutan Dan Ringunagan Disrtik Bouwobado Masyarakat Yang Terkena Dampak Masyarakat Hanya Diberitahu Setelah Keputusan Dibuat, Bukan Diajak Berunding Dari Awal Itulah Fakta Matinya Nalar Demokrasi Ketika Masyarakat Menolak Proyek Jalan Trans Kopai I Menuju Kopai II
Karena Sanggat Merugikan, Hutan ,Alam Serta, Manusia. Terhadap Masyarakat Bouwobado
Bagaimana Kekerasan dan Pembunuhan Bekerja di Hutan Patani Halmahera Tengah
Pada Umumnya WOGEE Mulai Dari KAI TAKA, BODI YATAKA,YEUWO TAKA, Hingga
Sampai DEDAMA TAKA. Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan Maka Rakyat Bersuara
Menyuarakan Penolakan Jalan Tras Kopai I Menuju Kopai II Beberapa Faktor Yang Mungkin Menyebabkan Pemerintah Daerah Memprioritaskan Investor Di Atas Kepentingan Masyarakat Adalah Target Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Daerah
Seringkali Memiliki Target Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi, Dan Investasi Dianggap

Sebagai Jalan Pintas Untuk Mencapainya Namum Faktanya Adalah Merusak Ringkunggan Hutan Alam Serta Manusianya
Tekanan Dari Pusat/Investor Ada Tekanan Dari Pemerintah Pusat Atau Langsung Dari Calon
Investor Untuk Mempercepat Perizinan Dan Pengadaan Lahan. Korupsi Dan Kepentingan Pribadi Tidak Dapat Dipungkiri Bahwa Terkadang Ada Oknum Di
Pemerintahan Yang Memiliki Kepentingan Pribadi Atau Menerima Gratifikasi Dari Investor, Sehingga Memuluskan Proyek Meskipun Melanggar Aturan Dan Merugikan Masyarakat.
4. Dampak Terhadap Masyarakat
Pemaksaan Ini Dapat Memiliki Dampak Serius Bagi Masyarakat, Antara Lain:
Kehilangan Mata Pencarian Terutama Bagi Masyarakat Bouwobado Pada Umumnya Wogee Pengambilalihan Lahan Dapat Menghilangkan Sumber Mata Pencarian Utama Mereka Dan Hilangnya Tempat Tinggal Masyarakat Bisa Kehilangan Rumah Dan Terpaksa Pindah Dari Lokasi Yang Telah Lama Mereka Tinggali Kerusakan Lingkungan:
Proyek Jalan Trans Kopai I Menuju Kopai II, Kerusakan Ekosistem, Dan Masalah Bagi Masyarakat.
5. Konflik Sosial
Ketidakadilan Dalam Proses Investasi Dapat Memicu Konflik Antara Marga Dam Marga Lain Atau Dengan Atau Antara Sesama Masyarakat Yang Pro Dan Kontra Kemiskinan Baru
Kesejahteraan, Pemaksaan Ini Justru Dapat Menciptakan Kemiskinan Baru Dan Ketimpangan Social Untuk Mengatasi Masalah Ini, Diperlukan Pendekatan Yang Lebih Seimbang Dan Berpihak Dan Mendorong Partisipasi Aktif Masyarakat Dalam Setiap Tahapan Pengambilan Keputusan Terkait Jalan Trans Kopai I Menuju Kopai II Mulai Dari Perencanaan Hingga Evaluasi Meningkatkan Transparansi Dalam Proses Perizinan Investasi Dan Memastikan Akuntabilitas Pemerintah Daerah Pemerinta Daerah Merumuskan Kebijakan Jalan Trans Kopai I Menuju Kopai II Adalah Satu Satu Nya Jalan Bagi TNI/ PORLI Untuk Memusnyakan
Masyarakat Bouwobado Pada Umumnya Masyarakat WOGEE

Bagaimana Kekerasan dan Pembunuhan Bekerja di Hutan Patani Halmahera Tengah
6. Pristiwa Yang Terjadi
Semenjak Tahun 2006 Undang Seorang Tukan STIHL/Alias Tukan Bagunan Untuk
Membagun Gereja – Gereja Yang Ada Di Wilaya Wogee Setelah Mendegarnya Suara STIHL Ada Beberapa Jenis Makan Hewan Puna Antaralain
1. Dogee
2. Kinapouw
3. Ukuwagino
4. Duniai
5. Autooh Dan Hewan Jenis Lainnya
Kemudian Berjalanya Waku Tahun 2010 Beledarnya Senapan Untuk Alat Berburu
Dari Situlah Hilannya Kuskus Dan Burung Burung Kemudian Sejak Tahun 1012
Mulai Merangcang Jalan Tras Timika Menuju Deiyai Mulai Membongkar Boteuka
Dan Tempat Keramat Mulai Dari Jayanti Timika Hinga Kopai I Bouwobado
Kabupaten Deiyai Antara 2012 – 2014 Pernaya Terjadi Peran Antar Suku Untuk
Mempertahankan Hutan Adat Masyarakat Dari Situlah Mulai Konfik Dalam
Peperangan Pemerintahn Dan Pemilik Perusahan Duduk Santai Tidak Bicara Menelesaiakn Permasalahan Tersebut
Kemudian Tahun 2025 Pemerintah Kabupaten Deiyai Dan Kepalah Distrik
Bouwobado Beserta Orang Orang Kepentinggan Menegosiasi Sama Masyarak Kopai
I Untuk Menegosiasi Untuk Ijin Jalan Tras Kopai I Menuju Kopai II Itu Adalah
Bentuk Kekerasan Pemerintah Terhadap Masyarakan Pemilik Hak Ulayat

Inggat Peribahasa Mengatakan Seoran Anak Jatim/Piatu Bisa Melawat Dan
Melindugi Serta Kasih Sayang Oleh Orang Lain Tetapi, Sebuah Daerah Akan Merawat Merindugi Bahkan Kasih Sayang Oleh Pemilik Hak Ulayat Oleh Karena Itu Jagah Hutan Jagah Alam Jagah Manusia Bouwobado Pada Umumnya Wogee.
Penulis : Januarius Magai
Yogjakarta, 25 Juni 2025
Penulis : Januarius Magai
Editor : Mas Yatt














