Menjadi Penulis Sejati, Bukan Tukang Copas dan Wartawan Rilisan

- Penulis

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 21:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FOTO : Mas Andre Hariyanto bersama Irjen Pol. Dr. Drs. H. Anton Charliyan M.P.K.N, – Mantan Kepala Divisi Humas Polri, – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Mulai menjabat 12 Desember 2016 (SUARA UTAMA)

FOTO : Mas Andre Hariyanto bersama Irjen Pol. Dr. Drs. H. Anton Charliyan M.P.K.N, – Mantan Kepala Divisi Humas Polri, – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Mulai menjabat 12 Desember 2016 (SUARA UTAMA)

Oleh : Mas Andre Hariyanto, Pimpinan Umum Media Nasional Suara Utama

Penulis Sejati Bukan Tukang Copas: Antara Orisinalitas dan Integritas dalam Dunia Jurnalistik

SUARA UTAMADalam dunia kepenulisan dan jurnalistik, keaslian karya menjadi pondasi utama yang membedakan antara penulis sejati dengan sekadar penyalin berita. Seorang penulis sejati menumpahkan ide, gagasan, dan hasil pemikirannya ke dalam sebuah karya yang lahir dari proses panjang: membaca, meneliti, merenung, dan menulis ulang dengan sudut pandang pribadi.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Menjadi Penulis Sejati, Bukan Tukang Copas dan Wartawan Rilisan Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berbeda halnya dengan “wartawan rilisan” atau “penulis copas” yang hanya mengambil, menyalin, atau sedikit memoles tulisan orang lain tanpa memahami isi dan makna sebenarnya. Tindakan seperti itu tidak hanya mencederai etika jurnalistik, tetapi juga menodai makna sejati dari profesi penulis dan wartawan.

Menurut Andre Hariyanto, Pimpinan Umum Suara Utama dan Founder AR Learning Center, seorang penulis sejati adalah mereka yang berani menyampaikan kebenaran dengan karya sendiri.

“Tulisan bukan hanya soal kata, tapi tentang kejujuran hati dan tanggung jawab moral. Wartawan sejati menulis dari hasil pengamatan dan pemikiran, bukan sekadar menyalin rilis berita tanpa jiwa,” ujarnya.

BACA JUGA :  Pengacara asal Blitar Wawan Andri Raih Lisensi Sertifikat Perpajakan di AR Learning Center

Karya tulis yang orisinal bukan sekadar memenuhi tuntutan redaksi atau deadline, melainkan menjadi bentuk tanggung jawab kepada publik dan Tuhan. Karena setiap kalimat yang ditulis memiliki dampak, baik bagi pembaca maupun reputasi penulis itu sendiri.

Orisinalitas menjadi kisi-kisi penting bagi calon jurnalis dan penulis muda agar tidak terjebak pada budaya instan. Di era digital, ketika berita dapat disebarkan dalam hitungan detik, kecepatan bukan satu-satunya ukuran kualitas. Akurasi, kredibilitas, dan integritas jauh lebih bernilai daripada sekadar “jadi yang pertama”.

“Menulis bukan soal cepat, tapi tepat dan benar,” tambah Andre. “Kalau semua hanya copas, maka hilanglah ruh jurnalistik yang sesungguhnya.”

Dengan demikian, dunia kepenulisan memerlukan kesadaran baru: menulis bukan sekadar mengutip, tetapi mencipta. Penulis sejati akan dikenal bukan karena banyaknya berita yang ia unggah, tetapi karena karyanya yang berkarakter, inspiratif, dan bertanggung jawab.

Mari menjadi penulis sejati. Bukan tukang copas, bukan wartawan rilisan. Tapi pejuang kata yang menulis dengan hati dan nurani.

Menjadi Penulis Sejati, Bukan Tukang Copas dan Wartawan Rilisan. Penulis Sejati Bukan Tukang Copas atau Wartawan Rilisan

Penulis : Andre Hariyanto

Editor : Aisyah Putri Widodo

Sumber Berita : Redaksi Suara Utama

Berita Terkait

Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi
Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang
Krisis Penegakan Hukum di Indonesia
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola
Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi
Berita ini 92 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:02 WIB

Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi

Minggu, 14 Desember 2025 - 05:23 WIB

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:45 WIB

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:21 WIB

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:11 WIB

Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola

Sabtu, 13 Desember 2025 - 06:46 WIB

Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:56 WIB

Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi

Berita Terbaru

Gambar Kegiatan Jambore Pos Yandu Kabupaten Subang 2025 – Sabtu, 13/12/2025.

Berita Utama

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Des 2025 - 22:45 WIB

Dr. Firman Tobing

Hukum

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Des 2025 - 15:21 WIB