SUARA UTAMA – Profesi refraksi optimetris adalah salah satu bidang yang memegang peranan penting dalam dunia kesehatan mata. Seorang refraksi optometris adalah tenaga kesehatan yang memiliki keahlian khusus dalam mendiagnosis dan meresepkan kacamata serta lensa kontak untuk memperbaiki masalah penglihatan. Mereka berfungsi sebagai jembatan antara pasien dan dokter mata, melakukan pemeriksaan awal sebelum merujuk kepada spesialis jika diperlukan.
Salah satu tugas utama dari refraksi optometris adalah melakukan pemeriksaan refraksi, yang merupakan serangkaian tes untuk menentukan ketajaman visual serta kebutuhan koreksi penglihatan pasien. Melalui penggunaan alat-alat khusus, seperti phoropter dan retinoskop, mereka dapat mengukur seberapa baik seseorang dapat melihat pada jarak tertentu dan mengidentifikasi adanya kelainan refraksi, seperti miopi, hiperopia, dan astigmatisme.
Selain pemeriksaan, refraksi optometris juga bertanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada pasien tentang kesehatan mata. Mereka menjelaskan cara merawat kacamata atau lensa kontak, serta pentingnya pemeriksaan mata secara rutin. Dalam beberapa kasus, mereka juga dapat memberikan saran tentang gaya hidup yang dapat membantu menjaga kesehatan mata, seperti nutrisi yang baik dan perlindungan terhadap sinar UV.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
jumlah lulusan refraksi optometris masih belum sebanding dengan kebutuhan akan tenaga kesehatan mata di lapangan. Data menunjukkan bahwa jumlah penderita masalah penglihatan di Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan gaya hidup modern. Hal ini menciptakan permintaan yang tinggi akan tenaga profesional di bidang ini.
Menurut data terbaru, jumlah penduduk dunia saat ini mencapai 8,2 miliar, dengan 2,2 miliar di antaranya mengalami gangguan penglihatan. Diperkirakan, pada tahun 2050, jumlah penderita miopi akan mencapai 5 miliaran orang. Di Indonesia, jumlah optometris saat ini sekitar 9.000 orang, yang masih jauh dari cukup mengingat ada 26.600.000 orang yang membutuhkan bantuan dalam hal kesehatan mata. Penambahan jumlah optometris di Indonesia adalah 721 orang, sementara target yang ditetapkan adalah mencapai 15.000 optometris pada tahun 2040.
Prospek Profesi
Prospek profesi refraksi optimetris di Indonesia cukup cerah. Dengan semakin banyaknya kesadaran akan pentingnya kesehatan mata, serta peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, kebutuhan akan refraksi optometris diharapkan akan terus meningkat. Selain itu, dengan perkembangan teknologi dalam pemeriksaan mata dan alat bantu visual, profesi ini akan tetap relevan.
Refraksi optometris juga dapat menjelajahi berbagai jalur karir, seperti berpraktik secara mandiri, bekerja di klinik kesehatan mata, atau bergabung dengan institusi pendidikan untuk mengajar. Banyak lulusan yang juga dapat terlibat dalam penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan mata, yang semakin membuka peluang untuk berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan.
Dengan peranannya yang vital dalam menjaga kesehatan mata, profesi refraksi optimetris tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada pencegahan. Dengan melakukan pemeriksaan secara rutin dan memberikan pemahaman tentang kesehatan mata, mereka membantu masyarakat untuk menikmati kualitas penglihatan yang lebih baik, yang pada gilirannya berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik.
Penulis :
Aris Munandar, S.Pd.I., M.M
Mahasiswa Akademi Refraksi Optisi & Optometri GAPOPIN















