Membaca Alquran Serasa Hati Bernyanyi, Ini Dia 5 Prinsip untuk Kehidupan Kita

- Writer

Rabu, 14 Desember 2022 - 14:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Membaca Alquran Serasa Hati Bernyanyi, Ini Dia 5 Prinsip untuk Kehidupan Kita. Foto: Dok. Pribadi Mas Andre Hariyanto (Suara Utama ID)

Membaca Alquran Serasa Hati Bernyanyi, Ini Dia 5 Prinsip untuk Kehidupan Kita. Foto: Dok. Pribadi Mas Andre Hariyanto (Suara Utama ID)

Oleh: Mas Andre Hariyanto,

Pimred Suara Utama, Pembina YPPN D.I Yogyakarta, Owner Lembaga AR Learning Center

SUARA UTAMA –  ALQURAN adalah kitab yang mulia dan juga pedoman bagi umat muslim, mengapa? Karena dengan Alquran, hidup kita akan tenang dan jauh dari permasalahan. Kenapa demikian? Karena Alquran adalah cahaya ilahi dan penyejuk hati.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Membaca Alquran Serasa Hati Bernyanyi, Ini Dia 5 Prinsip untuk Kehidupan Kita Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di Pondok Quran An; Nahl Cianjur, Yayasan Aksi Inspirasi Indonesia dan Lembaga AR Learning Center dukung Perlengkapan Belajar dalam Paket Pendidikan

Membaca Alquran Serasa Hati Bernyanyi, Ini Dia 5 Prinsip untuk Kehidupan Kita. Foto: Dok. Pribadi Mas Andre Hariyanto (Suara Utama ID)
Membaca Alquran Serasa Hati Bernyanyi, Ini Dia 5 Prinsip untuk Kehidupan Kita. Foto: Dok. Pribadi Mas Andre Hariyanto (Suara Utama ID)

Hanya dengan membacanya, hati ini berasa bernyanyi. Pada umumnya seperti lagu cinta dan kasih sayang yang membawa perasaan. Rasanya ingin sekali bernyanyi lama-lama dengan lantunan pada setiap ayat Alquran.
Maka dari itu mari kita selami Alquran dengan membaca dan mengahafalnya, Insyaallah akan menjadi syafaat kita kelak.

Rebut Usia Muda dengan Karir dan Cinta AlQuran

Membaca Alquran Serasa Hati Bernyanyi, Ini Dia 5 Prinsip untuk Kehidupan Kita. Foto: Dok. Pribadi Mas Andre Hariyanto (Suara Utama ID)
Membaca Alquran Serasa Hati Bernyanyi, Ini Dia 5 Prinsip untuk Kehidupan Kita. Foto: Dok. Pribadi Mas Andre Hariyanto (Suara Utama ID)

Kita jadikan Alquran sebagai teman hidup kita, istilah populernya bermesra-mesraan kayak suami istri, meskipun single bagi yang belum.

Berikut lima prinsip tentang Alquran yang selayaknya diterapkan dalam kehidupan kita.

1. Menghafal tidak harus hafal

Allah Subhanahu wa ta’ala memberi kemampuan menghafal dan mengingat yang berbeda-beda pada tiap orang.Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yang mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya- yaitu Imam Asim menghafal Alquran dalam kurun waktu 20 tahun.

Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yang sudah kita agendakan hanya untuk menghafal.

2. Bukan untuk diburu-buru, bukan untuk ditunda-tunda

Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah waktu khusus untuk menghafal misalnya, maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah.

Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar-benar kita hafal. Nikmati saja saat-saat ini. Saat dimana kita bercengkrama dengan Allah. satu jam lho.

Masak untuk urusan duniawi delapan jam betah, bahkan bergadang demi melihat bola, tanpa ketib alias penglihatan kita fokus ke depan terus, hehe. Inget, satu huruf melahirkan sepuluh pahala bukan? Apalagi kalau lancar, sudah tau pula kan.

BACA JUGA :  Surah Albaqarah ayat 185: Makna Nuzulul Quran sebagai Pembuka Hati yang Gelap

So, jangan buru-buru. Tapi ingat, juga bukan untuk ditunda-tunda. Habiskan saja durasi menghafal secara ‘pass’.

3. Menghafal bukan untuk khatam, tapi untuk setia bersama Qur’an

Kondisi hati yang tepat dalam menghafal adalah bersyukur bukan bersabar. Tapi kita sering mendengar kalimat “Menghafal emang kudu sabar”, ya kan?

Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja. Kesannya ayat-ayat itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat-cepat kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (khatam).

Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman bahwa Alquran diturunkan bukan sebagai beban. Untuk apa khatam jika tidak pernah diulang? Setialah bersama Alquran.

4. Senang dirindukan ayat

Ayat-ayat yang sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, sebenarnya ayat itu lagi kangen sama kita. Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe.

Coba dibaca arti dan tafsirnya.

Bisa jadi ayat itu adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan buru-buru suntuk dan sumpek ketika gak hafal-hafal. Senanglah jadi orang yang dirindukan ayat.

5. Menghafal sesuap-sesuap

Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya. Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang-ulang.

Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake centong nasi bikin muntah karena terlalu banyak.

Menghafal-pun demikian. Jika “‘amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “‘amma” diulang-ulang.

Sedekah Laut “Nadran” Wilayah Pantura Cirebon Jawa Barat

Jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “‘anin nabail ‘adzhim” kemudian diulang-ulang. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.

Berita Terkait

Musrenbang Kelurahan Pasar III, Desiana: Fokuskan Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Habis Energi Karena Simpati
Ruang Publik Media Massa Untuk Siapa?
Ketika AI Mengubah Segala Lini Kehidupan
Implikasi Positip Kebijakan Hilirisasi terhadap Perekonomian Indonesia
Saat Tindakan Lebih Bermakna daripada Suara
Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah
Revitalisasi Pasar Simpang Pematang: Harapan Baru untuk Perekonomian Mesuji
Berita ini 16 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 13 Januari 2025 - 09:54 WIB

Musrenbang Kelurahan Pasar III, Desiana: Fokuskan Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Senin, 13 Januari 2025 - 05:45 WIB

Habis Energi Karena Simpati

Minggu, 12 Januari 2025 - 10:59 WIB

Ruang Publik Media Massa Untuk Siapa?

Jumat, 10 Januari 2025 - 17:10 WIB

Implikasi Positip Kebijakan Hilirisasi terhadap Perekonomian Indonesia

Jumat, 10 Januari 2025 - 17:05 WIB

Saat Tindakan Lebih Bermakna daripada Suara

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:45 WIB

Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah

Kamis, 9 Januari 2025 - 18:12 WIB

Revitalisasi Pasar Simpang Pematang: Harapan Baru untuk Perekonomian Mesuji

Kamis, 9 Januari 2025 - 18:00 WIB

Dari Singa Kritikus Menjadi Kucing Jinak di Kursi Kekuasaan

Berita Terbaru

Ilustrasi: Habis Energi Karena Simpati (Nafian Faiz)

Artikel

Habis Energi Karena Simpati

Senin, 13 Jan 2025 - 05:45 WIB

Berita Utama

Scale Up PHR dan Peluncuran Program TIHWA di Gresik

Minggu, 12 Jan 2025 - 16:26 WIB

Ilustrasi : Gambaran masyarakat marjinal. Sumber : Freepik

Artikel

Ruang Publik Media Massa Untuk Siapa?

Minggu, 12 Jan 2025 - 10:59 WIB