SUARA UTAMA, Cirebon– Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beragam adat-istiadat, kultur, budaya, suku, bahasa, agama, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Masyarakat Indonesia sebagai negara agraris dan maritim. Mayoritas masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang dari dulu kala hingga sekarang yakni sebagai petani dan pelaut. Salah satu yang masih menjalankan adat dan budaya yaitu wilayah pantai utara atau bisa menyebutnya dengan “pantura” daerah Cirebon.
Wilayah tersebut tepatnya yaitu wilayah Kecamatan Gunung Jati-Cirebon dari Desa Sirnabaya, Desa Mertasinga, Desa Grogol, Desa Karang Jati, Desa Muara dan daerah sekitarnya.
Pada setiap tahun para nelayan tersebut mengadakan acara sedekah laut “Nadran”.
Menurut salah satu perwakilan ketua pelaksana acara nadran (Sukarya), mengatakan bahwa acara atau kegiatan Nadran itu rutin setiap tahun sebagai ungkapan dan rasa syukur masyarakat nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberlangsungan hidup dari hasil laut dari dulu hingga saat ini. (11/12/2022).
Sejalan dengan hal diatas, Ustadz Askadi menuturkan bahwa “Masyarakat daerah pantura ini sudah dari sejak nenek moyang melakukan acara “Nadran” ini hingga saat ini. Namun seiring perkembangan zaman masyarakat sudah faham akan batas-batas, nilai-nilai, dan norma dalam Agama Islam.
Maka dari itu, sudah bergeser mengenai ritual atau cara berdo’anya sudah berubah menjadi cara-cara yang lebih Islami. Karena kita tahu bahwa pendahulu kita (nenek moyang) beragama hindu dan budha”. Pungkasnya menurut tokoh agama tersebut. (11/12/2022)
Berbagai hal positif bisa kita ambil dari acara tersebut. Secara umum dapat kita jadikan sebagai kekayaan budaya dan adat yang masih lestari hingga saat ini.
Pada sisi lain bisa kita angkat dalam masalah nilai-nilai religius yang sudah menuju pemahaman yang semakin maju. Selanjutnya, bisa juga ini sebagai destinasi wisata untuk mengdongkrak ekonomi masyarakat sekitar. Selain itu, nilai kebersamaan dan gotong royong juga termasuk kedalamnya.
Hiburan dalam acara tersebut banyak yaitu pagelaran wayang kulit, sandiwara, dan banyak lagi. Acara ini juga karena dalam kegiatannya banyak juga terlibat pelaku seni atau seniman dan seniwati yang memeriahkannya.
Singkatnya bahwa banyak hal yang terkandung dalam kegiatan tersebut dari sudut pandang agama, kultur, budaya, adat-istiadat, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya.