LDII Dukung Pemerintah Fokus Pembinaan Usia Dini, Agar Sepak Bola Nasional Mendunia

- Penulis

Jumat, 26 Mei 2023 - 17:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, Jakarta (25/5). Sekretaris Umum DPP LDII Dody Taufiq Wijaya mengapresiasi kerja keras dan mental juara Timnas Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja. Dengan kerja keras itu, Timnas kembali menjuarai cabang sepak bola setelah menanti selama 32 tahun.

Indonesia terakhir mendapatkan juara pada cabang olahraga sepak bola pada 1987 saat menjadi tuan rumah, dan pada 1991 di Filipina.

“Saya sepakat jika ada orang yang menganggap ini “Gelombang Baru” kemajuan sepak bola Indonesia. Banyak sekali pihak yang merindukan gelombang baru ini, terlihat secara kasat mata dengan semangat perubahan di tubuh PSSI dengan kepengurusan yang makin profesional dan transparan,” ujar Dody, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 LDII Dukung Pemerintah Fokus Pembinaan Usia Dini, Agar Sepak Bola Nasional Mendunia Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pencapaian itu menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap lembaga resmi pengelola cabang olahraga sepak bola se-Indonesia ini yang sebelumnya sudah hilang. “Diharapkan dapat memperbaiki kualitas pembinaan semua insan sepak bola dan juga menjamin terselenggaranya kompetisi yang sehat dan berkualitas di berbagai tingkatan,” tambahnya.

Ia mengatakan, ada berbagai aspek yang perlu diperhatikan untuk kemajuan sepakbola nasional, antara lain pembinaan sepak bola sejak usia dini dibarengi dengan pendidikan karakter. Sehingga kelak dapat menjadi pemain profesional yang berkarakter kuat.

“Di samping itu juga sangat diperlukan pendidikan pelatih dan wasit yang juga memiliki karakter baik sehingga dapat melahirkan insan sepak bola yang berstandar internasional. Aspek lainnya adalah kepengurusan manajemen sepak bola yang baik mulai dari tingkat yang paling bawah hingga tingkat nasional (PSSI), dan penyelenggaran kompetisi yang rutin serta berkualitas,” tegasnya.

PSSI, sambung Dody, sebenarnya telah mencanangkan strategi pengembangan komprehensif yang fokus pada empat pilar, yakni kemitraan, program untuk pemain, kompetisi usia dini, dan pendidikan kepelatihan.

“Namun apakah strategi ini dijalankan dengan sungguh-sungguh itu adalah soal lain, nyatanya memang urusan sepakbola Indonesia masih dirasakan tertinggal dari negara-negara lain dan Timnas kita masih berada di rangking bawah,” urainya.

Dalam mendukung kemajuan sepak bola Indonesia LDII berfokus pada pembinaan generasi mudanya antara lain melalui sepak bola dan pendidikan karakter sejak usia dini, dengan menerapkan enam karakter luhur yaitu jujur, amanah, muzhid-mujhid, rukun, kompak dan kerjasama yang baik.

“Beberapa tahun belakangan ini LDII lebih serius dalam membangun karakter generasi mudanya melalui sepak bola bekerja sama dengan Senkom Mitra Polri. Pembinaan sepak bola usia muda dilakukan Senkom Mitra Polri dengan membentuk wadah secara mandiri yaitu Forum Sepak Bola Generasi Indonesia atau disebut FORSGI,” ujarnya.

FORSGI membina generasi muda usia 10 hingga 12 tahun melalui sepak bola yang berkarakter dengan membentuk pusat-pusat latihan di daerah atau bekerja sama dengan Sekolah Sepak Bola (SSB) setempat, “Mereka memberikan pelatihan kepada pelatih-pelatih sepak bola untuk usia dini, serta menyelenggarakan festival sepak bula U10 dan U12 secara rutin dan terus ditingkatkan kualitasnya,” tutupnya.

Senada dengan Dody, anggota Departemen Pemuda, Kepanduan, Olahraga, Seni dan Budaya (PKOSB) DPP LDII Heriana Kurniawan sekaligus Sekretaris Jenderal FORSGI itu beranggapan, pencapaian medali emas tersebut menjadi acuan bahwa pembinaan pemain usia muda akan menjadi penunjang kemajuan sepak bola Indonesia.

BACA JUGA :  PNFA Nagekeo Juara Kemenpora Cup U-12 2025, Juara Bertahan Kembali Ukir Sejarah di Stadion Oepoi Kupang

“Pengelolaan pembinaan terutama usia muda dan kompetisi yang mulai membaik bisa menjadi titik awal kemanjuan sepakbola Indonesia. Apabila ini dipertahankan maka persepakbolaan Indonesia akan lebih baik atau minimal bisa dipertahankan,” ujar Heriana yang juga Pengurus Persatuan Sepak Bola Bogor (PSB)

Pria yang juga penggiat sepak bola usia dini itu menambahkan, Timnas akan semakin baik jika pembinaan usia dini dan usia muda serta ilmu-ilmu kepelatihan terus ditingkatkan, “Terutama sarana dan prasarana latihan,” tambahnya.

Ia mendorong Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai induk sepak bola Indonesia harus fokus pada pembinaan usia dini dan usia muda terutama SSB yang selama ini tidak tersentuh.

“Selama ini SSB yang ada mengandalkan pembiayaan mandiri, bahkan gotong royong para orangtua pemain. PSSI sudah saatnya turun tangan ke pembinaan usia dini dan usia muda, karena saat ini para pelatih dan orangtua berdarah-darah baik tenaga dan pikiran untuk menghidupkan SSB,” tambahnya.

Mantan Pemain PSB Bogor itu juga menyayangkan PSSI sering menaturalisasi pemain asing, sebab hal itu tidak menjamin persebakbolaan nasional akan maju. “Jika melihat negara asia yang maju naturalisasi bukan jaminan, yang betul adalah pengelolaan pemain dari usia dini, diperhatikan nutrisi, dasar-dasar sepakbola, dan pembinaan yang berjenjang,” paparnya.

“Selain itu juga perlunya kompetisi yang berjenjang, sarana lapangan yang berkualitas, jam bertanding harus banyak dan diperbanyak pelatih-pelatih yang berlisensi agar metode kepelatihan benar,” tutupnya.

Sementara itu, mantan Pemain Timnas Indonesia Budi Sudarsono mengatakan, keberhasilan Garuda Muda itu membawa dampak positif bagi dunia sepak bola Indonesia.

“Raihan medali emas ini tentu akan berdampak baik bagi persepakbolaan Indonesia. Saya kira pemain-pemain muda perlu diperbanyak jam terbang baik di kompetisi lokal maupun internasional,” ujarnya.

Pembinaan sepak bola usia muda bisa menjadi salah satu faktor regenerasi bagi insan sepak bola ke depan, “Jika pembinaan sepak bola usia dini dan usia muda menjadi perhatian bersama tentu akan baik dampaknya bagi regenerasi Timnas sepak bola Indonesia ke depan,” ujarnya.

Pria yang akrab dipanggil Budi “Phyton” Sudarsono itu meminta PSSI untuk memberikan perhatian lebih terhadap SSB yang fokus pada pembinaan usia dini. Menurutnya, jika usia dini mendapat wadah yang tepat dan perhatian khusus pemerintah maka bibit-bibit pemain terbaik akan bermunculan.

“Mau tidak mau pemerintah melalui Kemenpora dan PSSI harus memberikan perhatian kepada SSB yang menangani usia dini. Jika hal ini dilakukan tidak mustahil pemain bintang Indonesia akan banyak bermunculan. Selain itu sertifikasi kepelatihan juga harus didukung penuh, jika terkendala biaya pemerintah bisa mensubsidi, karena pemain hebat berawal dari pelatih yang berkualitas,” tutupnya.

Berita Terkait

Strategi Hadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Amputasi Indonesia Lakukan Laga Uji Coba di Turki
Erwin Togo, Eks Staf Pelatih RANS U-20 Resmi Tangani Persebata Lembata untuk Liga 3 Nasional
TNI–Polri Gagalkan Penyelundupan 13 Kilogram Sabu di Perbatasan RI–Malaysia
AMI TEGAS TOLAK ATLET ISRAEL DALAM KEJUARAAN DUNIA SENAM 2025
Ketua BTN PSSI Sumardji Tegaskan: “Lolos Adalah Harga Diri Bangsa”
Tanpa Verdonk dan Egy, Timnas Indonesia Siap Tempur Lawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pemuda Desa Prapakanda Siap Berlaga di Turnamen Sepak Bola Bupati Cup 2025
Instruksi Prabowo Bersih-Bersih BUMN: Sorotan Publik pada Semen Padang FC dan Kepemimpinan Win Bernadinho
Berita ini 37 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 15:12 WIB

Strategi Hadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Amputasi Indonesia Lakukan Laga Uji Coba di Turki

Senin, 13 Oktober 2025 - 21:50 WIB

Erwin Togo, Eks Staf Pelatih RANS U-20 Resmi Tangani Persebata Lembata untuk Liga 3 Nasional

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 07:07 WIB

TNI–Polri Gagalkan Penyelundupan 13 Kilogram Sabu di Perbatasan RI–Malaysia

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 06:58 WIB

AMI TEGAS TOLAK ATLET ISRAEL DALAM KEJUARAAN DUNIA SENAM 2025

Jumat, 10 Oktober 2025 - 09:07 WIB

Ketua BTN PSSI Sumardji Tegaskan: “Lolos Adalah Harga Diri Bangsa”

Rabu, 8 Oktober 2025 - 22:05 WIB

Tanpa Verdonk dan Egy, Timnas Indonesia Siap Tempur Lawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Minggu, 5 Oktober 2025 - 22:05 WIB

Pemuda Desa Prapakanda Siap Berlaga di Turnamen Sepak Bola Bupati Cup 2025

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:05 WIB

Instruksi Prabowo Bersih-Bersih BUMN: Sorotan Publik pada Semen Padang FC dan Kepemimpinan Win Bernadinho

Berita Terbaru