SUARA UTAMA, Banjarmasin– Sekelompok mahasiswa melakukan dialog membangun bangsa yang berjudul “Belum setahun Prabowo menjadi presiden; mengulik gejala dalam pemerintahan Indonesia”. Forum yang dikoordinatori oleh pihak HIMAPEM FISIP ULM merupakan kali kedua pelaksanaan yang dilakukan di Epen Coffe (26/5/2025).
Rangkaian kegiatan yang membangun ini dilakukan dengan dimulai dari inisiasi dan proses hingga pelaksanaan memiliki langkah yang cukup panjang
“Tentunya, dalam pelaksanaan program kerja, kami menjalankan berbagai kegiatan seperti penggarapan, rapat, di dalam prosesnya. Kami juga berkomitmen untuk melibatkan berbagai elemen, termasuk mahasiswa, masyarakat umum, serta kelompok-kelompok pergerakan seperti Cipayung Plus. Selain itu, tema besar yang tetap kami usung adalah mengawal isu-isu yang berkaitan dengan rezim saat ini, namun dengan pendekatan yang berbeda melalui kehadiran narasumber dari berbagai bidang, khususnya yang kami soroti seperti bidang pergerakan mahasiswa, sosial budaya, dan kesejahteraan masyarakat” Ujar Yehezkiel Manullang selaku Kepala Divisi Pengembangan Intelektual HIMAPEM FISIP ULM.
Tambahnya kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa yang lebih kritis terkait kondisi sosial dan masyarakat
“Tujuan kami melaksanakan diskusi ini yaitu untuk membuka ruang-ruang diskusi, ruang-ruang kritis bagi mahasiswa karena dirasa kami sebagai mahasiswa terutama kami di himpunan, mencanangkan bahwa fungsi kami yaitu pengembangan intelektual hendaknya membuka ruang-ruang kritis yaitu di bidang pergerakan mahasiswa” Ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pihaknya juga menyampaikan bahwa harapan dari forum diskusi ini dapat melahirkan karakter-karakter mahasiswa yang tidak apatis dan peka terhadap gejala sosial terutama berkaitan dengan rezim pemerintahan yang sedang berjalan.
“Dan ini juga merupakan salah satu visi kami di HIMAPEM FISIP ULM yaitu ingin membuat mahasiswa lebih kritis terhadap gejala-gejala yang terjadi apalagi kita bisa melihat bahwa rezim yang sekarang membuat gejala-gejala atau masalah-masalah yang kompleks”.
Penulis : Muhammad Rizky Fadirubun
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














