SUARA UTAMA, Merangin — Dugaan pungutan liar (pungli) Rp200.000 per murid di SD Negeri 16 Muara Siau, Kabupaten Merangin, semakin memancing kecurigaan publik. Pasalnya, Kepala Sekolah Muhammad — atau yang dikenal dengan sapaan Mat Kulub — memilih bungkam total saat dikonfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp.
Beberapa kali dihubungi, pesan hanya dibaca tanpa ada balasan. Sikap diam tersebut justru menguatkan dugaan bahwa ada sesuatu yang tengah ditutup-tutupi.
Salah satu wali murid kembali menegaskan keberatannya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya sudah bayar Rp200.000. Katanya untuk komputer, tapi tidak pernah ada rapat, tidak ada penjelasan resmi. Hanya lewat WhatsApp saja. Kalau tidak ada niat menutupi, kenapa kepala sekolah tidak mau menjelaskan?” ujar wali murid dengan nada kecewa.
Lebih jauh, beberapa warga setempat menyebut bahwa kepala sekolah tersebut dikenal dekat dengan orang nomor satu di Kabupaten Merangin, yakni Bupati H. M. Syukur.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan adanya tebang pilih hukum jika persoalan ini tidak segera ditangani secara serius.
“Kalau memang benar dekat dengan bupati, apakah lantas kesalahan bisa dibiarkan? Jangan karena relasi, hukum jadi tumpul ke atas tajam ke bawah,” tegas warga.
Karena itu, para wali murid mendesak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin untuk segera turun ke lapangan dan memanggil Kepala Sekolah SDN 16 Muara Siau guna dimintai keterangan resmi.
Mereka berharap kasus ini tidak hanya berhenti sebagai polemik, tetapi benar-benar ditindak tegas demi mencegah terulangnya praktik serupa.
“Ini sekolah negeri, muridnya banyak dari ekonomi lemah. Jangan malah dibebani pungutan yang tidak jelas,” tutup wali murid tersebut.
Hingga berita lanjutan ini dipublikasikan, Kepala Sekolah Mat Kulub masih tidak memberikan respons apa pun, sementara publik menunggu langkah nyata dari Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin.
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














