KDM, Magnet Baru Media Darling

- Penulis

Jumat, 21 Februari 2025 - 16:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nafian Faiz. Dok Pribadi. (suarautama.id)

Nafian Faiz. Dok Pribadi. (suarautama.id)

SUARA UTAMA – Kemarin, Kamis (20/2/2025), bangsa Indonesia menyaksikan momen bersejarah dengan dilantiknya 481 kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2024 oleh Presiden RI Prabowo di Monumen Nasional (Monas). Salah satunya adalah Dedi Mulyadi yang kini resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Sosok yang dikenal dengan sebutan Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini memiliki gaya kepemimpinan populis dan kini berada di tampuk kekuasaan tertinggi di provinsi terbesar di Indonesia.

KDM tidak berlama-lama dalam seremoni. Setelah dilantik, ia langsung turun tangan menangani permasalahan di lapangan. Salah satu gebrakan pertamanya adalah mencopot kepala sekolah di Depok.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 KDM, Magnet Baru Media Darling Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih dari itu dalam pidato perdananya di hadapan anggota DPRD Jawa Barat, KDM menegaskan filosofi kearifan lokal sebagai fondasi utama dalam membangun provinsi ini. Ia meyakini bahwa kesejahteraan masyarakat Jawa Barat harus bertumpu pada prinsip budaya Sunda yang menjunjung tinggi keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan.

Tidak seperti kebanyakan pejabat yang berbicara dengan teks yang disusun rapi, KDM tampil spontan tanpa teks.

Pidato politiknya mengalir lugas, menggugah semangat rakyat. Ia berbicara dari hati, menegaskan bahwa kepemimpinan adalah pengabdian, bukan sekadar kekuasaan.

Bekal kepemimpinan Dedi Mulyadi tidak datang begitu saja. Sebelum menjadi gubernur, ia telah melalui perjalanan panjang di dunia politik dan pemerintahan. Pengalamannya sebagai anggota DPRD, kemudian menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode, serta kiprahnya di DPR RI, memberikan modal kepemimpinan yang lengkap.

BACA JUGA :  Lapas Kelas IIB Bangko Gelar Perayaan Isra' Mi'Raj dan Tabligh Akbar

Kombinasi pengalaman legislatif dan eksekutif serta memahami bentuk kearifan budaya lokal, menjadikannya sosok yang memahami baik aspek kebijakan maupun implementasi di lapangan.

Selain itu, KDM juga berhasil membangun citra dirinya sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat melalui pemanfaatan media sosial. Ia aktif membagikan video dan unggahan yang menunjukkan bagaimana ia turun langsung ke lapangan, mendengarkan keluhan warga, dan memberikan solusi nyata atas permasalahan mereka.

Melalui media sosialnya, ia tidak hanya membangun interaksi langsung dengan rakyat tetapi juga menunjukkan transparansi dalam kepemimpinannya, menjadikan dirinya sebagai sosok pemimpin yang tidak berjarak dan mudah diakses oleh siapa saja.

Dengan berbekal pengalaman birokrasi dan kepemimpinan populis, serta didukung oleh partai penguasa saat ini, KDM berpotensi menjadi magnet baru bagi insan media (media darling). Namanya semakin populer dan bisa jadi akan mengalahkan pemberitaan gubernur lain, termasuk Gubernur Jakarta.

Sebagai bukti bahwa KDM akan menjadi media darling, pidato perdananya sebagai gubernur saja disiarkan langsung oleh media TV nasional dan diliput oleh banyak media lain. Tak hanya itu, sorotan terhadap gebrakan awalnya juga menjadi bahan diskusi di berbagai kanal berita dan media sosial.

Namun, tantangan terbesar bagi Dedi bukan hanya mempertahankan gaya populisnya, tetapi juga bagaimana ia mampu menggabungkan respons cepat dengan tata kelola pemerintahan yang efektif.

Kecepatan bertindak harus diiringi dengan sistem yang berkelanjutan.
Rakyat akan terus menunggu langkah-langkah nyata berikutnya.

Penulis : Nafian faiz : Jurnalis, tinggal di Lampung

Berita Terkait

HIMASOS Bangun Tradisi Kritis dan Solidaritas Lewat Kegiatan Sosiologi in The Area di Pacet
UMKM Sumatera Didorong Bangkit Lewat Skema Insentif Fiskal Pascabencana
Menakar Keadilan Pemungutan Pajak atas Pendapatan Hari Tua
Dampak Stop Izin Perumahan oleh Gubernur Dedi Mulyadi: Siapa Diuntungkan, Siapa Dikorbankan?
Sumitro Djojohadikusumo: Pahlawan Nasional yang Terlambat Diakui Negara
Kiat Sukses Akreditasi Unggul: Langkah Strategis Menghadapi BAN-PT dan LAM-PT
PT Arion Indonesia Uji Materi Pasal 78 UU Pengadilan Pajak ke MK
Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah
Berita ini 210 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 17:34 WIB

HIMASOS Bangun Tradisi Kritis dan Solidaritas Lewat Kegiatan Sosiologi in The Area di Pacet

Kamis, 18 Desember 2025 - 14:28 WIB

UMKM Sumatera Didorong Bangkit Lewat Skema Insentif Fiskal Pascabencana

Kamis, 18 Desember 2025 - 13:26 WIB

Menakar Keadilan Pemungutan Pajak atas Pendapatan Hari Tua

Kamis, 18 Desember 2025 - 12:47 WIB

Dampak Stop Izin Perumahan oleh Gubernur Dedi Mulyadi: Siapa Diuntungkan, Siapa Dikorbankan?

Rabu, 17 Desember 2025 - 12:45 WIB

Sumitro Djojohadikusumo: Pahlawan Nasional yang Terlambat Diakui Negara

Rabu, 17 Desember 2025 - 10:28 WIB

Kiat Sukses Akreditasi Unggul: Langkah Strategis Menghadapi BAN-PT dan LAM-PT

Rabu, 17 Desember 2025 - 08:58 WIB

PT Arion Indonesia Uji Materi Pasal 78 UU Pengadilan Pajak ke MK

Minggu, 14 Desember 2025 - 17:02 WIB

Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah

Berita Terbaru

Ilustrasi seorang lelaki tua duduk termenung dengan tatapan berat, menggambarkan pergulatan batin para pensiunan yang menghadapi penurunan pendapatan di masa senja. Janggut putih dan gurat usia pada wajahnya melambangkan perjalanan panjang pengabdian hidup yang kini diuji oleh kebijakan fiskal negara.

Berita Utama

Menakar Keadilan Pemungutan Pajak atas Pendapatan Hari Tua

Kamis, 18 Des 2025 - 13:26 WIB