SUARA UTAMA – Model pembelajaran merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan penyelenggaraan proses belajar mengajar dari awal sampai akhir. Dalam model pembelajaran sudah mencerminkan penerapan suatu pendekatan, metode, teknik atau taktik pembelajaran sekaligus. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Model berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, satu model pembelajaran dapat menggunakan beberapa metode, teknik dan taktik pembelajaran sekaligus.
Banyaknya model pembelajaran yang berkembang dan perubahan kurikulum bukan menjadi faktor untuk mengeluh, namun harus menjadikan suatu motivasi bagi guru untuk berimajinasi dan bereksperimen dengan menggabungkan model pembelajaran yang ada. Meskipun dalam penerapan dan aplikasinya tidak semudah dengan teori yang kita peroleh dan kita kuasai. Karena pada dasarnya seorang guru yang mampu menguasai kelas dan mampu menggunakan berbagai model pembelajaran akan sangat berpengaruh pada kemampuan siswa dalam memahami materi ajar yang disampaikan.
Perubahan kurikulum dari kurikulum 2006 ke 2013 menjadi salah satu faktor banyaknya model pembelajaran yang muncul yang disesuaikan dengan materi ajar yang baru dalam kurikulum 2013. Namun perkembangan dan banyaknya model pembelajaran yang saat ini bermunculan tidak akan memberi efek yang positif jika guru yang bersangkutan tidak mampu untuk berkompeten dan kembali belajar untuk memberi kemudahan bagi siswa dalam proses pembelajarannya.
Salah satu model pemebelajaran kooperatif tipe window shooping (berbelanja) merupakan salah satu model paikem pada kurikulum 2006 KTSP. Namun model pembelajarn ini cukup menarik dan mendapatkan hasil yang positif dari hasi uji coba pada materi ajar kurikulum 2006. Hasil positif ini didasarkan pada proses dan langkah-langkah pembelajaran yang menuntut siswa untuk lebih aktif dan juga menyenangkan dalam pelaksanaanya. Model pembelajaran ini mirip dengan jigsaw namun window shooping ini lebih menekankan pada kerja kelompok dan pembagian tugas pada setiap kelompoknya. Berbeda dengan jigsaw yang menuntut kemampuan siswa untuk menguasi materi yang telah di bagi-bagi dan menjelaskan hasil pemahamannya. Kesamaan dengan jigsaw adalah pada proses pemahaman baru dari kelompok lain dengan cara berjalan-jalan dan mengamati kelompok lain yang mengerjakan materi dan tugas yang sama.